Risiko Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Menurut ADB

Kamis, 6 April 2017 15:10 WIB

Country Director Asian Development Bank Winfriend Wicklein menjelaskan penguatan ekonomi di Asia selama kuartal pertama 2017 pada acara Asian Outlook 2017 di Plaza Tower, Jakarta Pusat, 6 April 2017. TEMPO/Irsyan

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Perwakilan Bank Pembangunan Asia (ADB) di Indonesia, Winfried Wicklein, menyatakan bahwa terdapat beberapa risiko yang dapat mempengaruhi proyeksi pertumbuhan ekonomi nasional. ADB sebelumnya memperkirakan ekonomi Indonesia akan tumbuh sebesar 5,1 persen tahun ini.

"Antara lain lambatnya pelaksanaan reformasi kebijakan dan shortall-nya pendapatan fiskaI," kata Wicklein dalam konferensi pers di The Plaza Office, Jakarta Pusat, Kamis, 6 April 2017.

Selain itu, menurut Wicklein, terdapat risiko eksternal yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi Indonesia. Risiko eksternal yang disebut itu di antaranya seperti kebijakan perdagangan negara-negara maju yang tidak pasti dan pemulihan ekonomi mitra dagang utama Indonesia yang Iebih lemah dari perkiraan.

Selain itu, berdasarkan riset ADB, Winfried mengatakan menyatakan bahwa kesenjangan keahIian sumber daya manusia menjadi salah satu hambatan terbesar bagi Indonesia. Kesenjangan keahlian SDM ini yang bakal menyulitkan pemerintah untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi yang dipatok sebesar 5,1 persen dalam APBN 2017.

Menurut Wicklein, pemerintah perlu mengambil berbagai langkah yang berfokus pada strategi untuk memobilisasi sumber daya pemerintah dan swasta bagi pendidikan dan pelatihan. "Pemerintah juga perlu meningkatkan efisiensi belanja di sektor pendidikan publik,” tuturnya.

Kerjasama pemerintah dengan sektor swasta, Wienfried menilai, sangat diperlukan agar lulusan yang ada dapat memenuhi standar keterampilan. "Yang terus berubah seiring pergerakan Indonesia menuju negara berpenghasilan menengah yang Iebih tinggi," katanya.

Menurut catatan ADB, pendidikan di Indonesia telah meningkat. Namun, Wicklein menuturkan, Iebih dari setengah dari seIuruh tenaga kerja yang ada beIum menuntaskan sekoIah menengah atas. "Satu dari empat pemudanya juga beIum menyeIesaikan pendidikan 12 tahun."

Untuk itu, ADB, Wicklein menyatakan, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus pada mutu pendidikan bagi para lulusannya. Ketidakcocokan antara keahIian yang dimiIiki para lulusan dengan yang diperlukan oleh lapangan pekerjaan juga harus menjadi fokus bagi pemerintah.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

3 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

9 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

12 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya