Ekonomi Indonesia Kuartal I/2017 Diperkirakan Tumbuh 4,95 Persen

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Selasa, 4 April 2017 23:00 WIB

Pekerja tengah menyelesaikan pembangunan gedung bertingkat di kawasan Tanah Abang, Jakarta, 19 Juli 2016. Analis Danareksa Sekuritas Lucky Bayu Purnomo menilai, indeks konstruksi di BEI sudah menguat 12% dari Januari lalu, sehingga rawan terkoreksi dalam jangka menengah. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Perekonomian Indonesia pada kuartal I/2017 terlihat mulai ekspansif dengan pertumbuhan diperkirakan mencapai 4,95 persen secara tahunan, meskipun belanja pemerintah masih tersendat.


Ekonom Bahana Sekuritas Fakhrul Fulvian meyakini pada kuartal pertama tahun ini ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 4,95 persen secara tahunan, tidak berbeda jauh dari pencapaian kuartal terakhir 2016, yang tumbuh 4,94 persen.


"Bila pemerintah tidak sangat hati-hati dalam membelanjakan anggaran, sebenarnya perekonomian pada kuartal pertama tahun ini bisa mencapai 5,1 persen, karena konsumsi masyarakat dan kinerja ekspor masih terus memperlihatkan perbaikan kalau kita bandingkan dengan pencapaian tahun lalu," ungkap Fakhrul dalam keterangan tertulis, Selasa, 4 April 2017.


Dia menjelaskan konsumsi masyarakat masih menjadi kontributor terbesar terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia setiap tahunnya, sementara itu dalam tiga tahun terakhir sumbangsih ekspor melambat dan bahkan negatif seiring dengan melambatnya perekonomian global.


Menjelang akhir tahun lalu hingga saat ini, kinerja ekspor masih memperlihatkan kinerja positif sejalan dengan naiknya harga komoditas dan pemulihan ekonomi global. Sedangkan kinerja investasi meski masih memperlihatkan pertumbuhan, namun masih tumbuh single digit.


Advertising
Advertising

Untuk menjaga dan semakin memperkuat tren pemulihan ekonomi ini, pihaknya menilai sangat diperlukan dorongan dari belanja pemerintah guna memberikan multiplier effect ke berbagai sektor termasuk mendorong masuknya investasi swasta, serta meningkatkan daya beli masyarakat.


"Lihat saja pertumbuhan ekonomi pada kuartal empat tahun lalu, karena belanja pemerintah melambat 4,05 persen secara tahunan, akhirnya membawa ekonomi secara keseluruhan 2016 hanya tumbuh 5,02 persen. Padahal dalam periode yang sama, ekspor sudah tumbuh 4,24 persen secara tahunan, investasi tumbuh 4,8 persen dan konsumsi masyarakat tumbuh 4,99 persen," tegasnya.


Bahana meyakini dengan melihat pemulihan global yang masih terus berjalan, yang terlihat dari pernyataan the Fed yang mulai mengkhawatirkan kenaikan inflasi sehingga akan memicu kenaikan suku bunga hingga akhir tahun ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017, akan tumbuh sekitar 5,3 persen.


Pasalnya, kenaikan inflasi merupakan cerminan adanya pergerakan dan peningkatan permintaan di pasar, yang lebih tinggi dibandingkan dengan ketersediaan sisi suplai.


Kenaikan inflasi bukanlah hal yang perlu sangat dikhawatirkan, sepanjang kenaikan inflasi itu terjadi secara perlahan atau tidak fluktuatif. Kenaikan inflasi yang terjadi secara global adalah sinyal positif bahwa konsumsi masyarakat semakin kuat.


"Ini menjadi semakin memperkuat prediksi Bahana bahwa perekonomian Indonesia sudah mulai beranjak dari tahap stabilisasi ke tahapan ekspansi," kata Fakhrul.


Dia menambahkan, meski bulan lalu indeks harga konsumen di dalam negeri tercatat deflasi karena pemerintah sangat menjaga harga bahan-bahan pokok, khususnya dari harga bumbu-bumbuan terjaga stabil turun, Sekuritas pelat merah ini masih mempertahankan perkiraan inflasi sampai akhir 2017 berada di kisaran 4,4 persen, sejalan dengan target Bank Indonesia sekitar 3 persen-5 persen.


"Dengan melihat prediksi inflasi yang masih akan berada dalam target bank sentral hingga keseluruhan tahun ini, perekonomian yang mulai beranjak ekspansi meski dorongan dari belanja pemerintah belum maksimal, Bahana tidak melihat ada keperluan untuk menaikkan suku bunga pada bulan ini. Kami perkirakan Repo rate sebesar 4,75 persen masih kondusif untuk mendorong roda perekonomian ke depannya," jelas Fakhrul.


BISNIS.COM

Berita terkait

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

3 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

3 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

4 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

5 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

7 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

7 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

17 hari lalu

ADB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Mencapai 4,9 Persen Tahun Ini, Apa Saja Pemicunya?

ADB memperkirakan pertumbuhan ekonomi di kawasan Asia dan Pasifik bakal mencapai angka rata-rata 4,9 persen pada tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

26 hari lalu

Kemenparekraf Prediksi Libur Lebaran Dorong Pertumbuhan Ekonomi 5 Persen

Kemenparekraf memprediksi perputaran ekonomi di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif selama Lebaran 2024 mencapai Rp 276,11 triliun.

Baca Selengkapnya

Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

35 hari lalu

Syarat Rasio Pajak Naik, Jaga Stabilitas Ekonomi

Rasio pajak bisa naik jika stabilitas ekonomi terjaga. Sebab penyumbang penerimaan terbesar masih pajak badan dari dunia usaha.

Baca Selengkapnya