TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso mewacanakan memindahkan Bandara Rahadi Osman, yang berada di Ketapang, Kalimantan Barat. Menurut dia, Bandara Rahadi Osman sudah tak ideal dalam hal keamanan, karena berada di tengah pemukiman padat. “Lahannya juga terbatas sehingga sulit dikembangkan,” tulis Agus dalam keterangan tertulisnya, pada Minggu, 19 Maret 2017.
Kementerian Perhubungan akan mengkaji proses relokasi atau pemindahan bandara. Rencananya bandara akan dipindah ke lahan milik pemerintah setempat di pinggiran kota Ketapang.
Pemerintah Daerah Ketapang memberi opsi untuk memberi lahan di daerah Desa Tempurukan, Kecamatan Muara Pawan. Tempat itu berjarak 26 kilometer dari Bandara Rahadi Osman. Pemerintah setempat juga memberi pilihan tempat yang lebih jauh yakni di Desa Riam Berasap, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara yang berjarak 65 kilomenter dari bandara sebelumnya.
Baca : Pemerintah Siap Gugat Kapal Pesiar MV.Caledonia Sky
Agus mengatakan relokasi bandara sudah sangat mendesak, karena menyangkut keamanan. Apalagi tingkat pertumbuhan penumpang di Bandara Rahadi Osman mencapai 15 persen per tahun. Seharusnya berada di tempat yang ideal dalam hal keselamatan penerbangan. Satu di antaranya tidak berada di tengah pemukiman padat penduduk.
"Keselamatan penerbangan itu nomor satu. Setiap bandara harus memenuhi persyaratan keselamatan baik nasional maupun internasional," ujar Agus.
Jika terjadi penurunan tingkat keselamatan, kata Agus, akan mempengaruhi penurunan tingkat keamanan dan pelayanan serta bisnis transportasi udara di bandara tersebut.
Agus juga meminta agar pagar perimeter bandara harus diperbaiki. Agar masyarakat tidak bisa masuk dan bermain layang-layang di sekitar area bandara. Masuknya masyarakat ke arena runway dapat membahayakan operasional penerbangan.
Baca : 161,1 KM Jalan Baru di Perbatasan Kalimantan Dibangun Tahun ini
Menurut Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Rahadi Osman, Suhardoyo, saat ini ada 50 penerbangan per minggu di Bandara ini. Yaitu 8 kali sehari pada Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu. Selain itu juga ada 6 kali penerbangan sehari pada hari Rabu, Jumat, dan Minggu.
"Saat ini setiap hari ada sekitar 450 orang yang datang dan 450 orang yang berangkat. Namun kapasitas ruang tunggu terminal hanya 170 penumpang," ujar dia. Maskapai yang beroperasi di bandara ini adalah Garuda, Kalstar, Wings, Transnusa dan penerbangan perintis oleh Dimonim Air.
AVIT HIDAYAT
Berita terkait
Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status
2 jam lalu
Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.
Baca SelengkapnyaBandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan
4 jam lalu
Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?
6 jam lalu
Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi
13 jam lalu
InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.
Baca SelengkapnyaBos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional
14 jam lalu
Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.
Baca SelengkapnyaKemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...
15 jam lalu
Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.
Baca SelengkapnyaKemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17
17 jam lalu
Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.
Baca SelengkapnyaKemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya
2 hari lalu
Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.
Baca SelengkapnyaMenhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN
3 hari lalu
Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.
Baca SelengkapnyaPelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta
3 hari lalu
Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.
Baca Selengkapnya