Kemenhub Wacanakan Relokasi Bandara Rahadi Osman

Reporter

Editor

Abdul Malik

Minggu, 19 Maret 2017 18:39 WIB

Pesawat dari maskapai Batik Airlines saat mendarat di Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat, Minggu 11 Januari 2015. Rute penerbangan yang cukup padat membuat warga betah berlama-lama untuk menyaksikan aktivitas pesawat saat landing dan take off. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso mewacanakan memindahkan Bandara Rahadi Osman, yang berada di Ketapang, Kalimantan Barat. Menurut dia, Bandara Rahadi Osman sudah tak ideal dalam hal keamanan, karena berada di tengah pemukiman padat. “Lahannya juga terbatas sehingga sulit dikembangkan,” tulis Agus dalam keterangan tertulisnya, pada Minggu, 19 Maret 2017.

Kementerian Perhubungan akan mengkaji proses relokasi atau pemindahan bandara. Rencananya bandara akan dipindah ke lahan milik pemerintah setempat di pinggiran kota Ketapang.

Pemerintah Daerah Ketapang memberi opsi untuk memberi lahan di daerah Desa Tempurukan, Kecamatan Muara Pawan. Tempat itu berjarak 26 kilometer dari Bandara Rahadi Osman. Pemerintah setempat juga memberi pilihan tempat yang lebih jauh yakni di Desa Riam Berasap, Kecamatan Sukadana, Kabupaten Kayong Utara yang berjarak 65 kilomenter dari bandara sebelumnya.

Baca : Pemerintah Siap Gugat Kapal Pesiar MV.Caledonia Sky

Agus mengatakan relokasi bandara sudah sangat mendesak, karena menyangkut keamanan. Apalagi tingkat pertumbuhan penumpang di Bandara Rahadi Osman mencapai 15 persen per tahun. Seharusnya berada di tempat yang ideal dalam hal keselamatan penerbangan. Satu di antaranya tidak berada di tengah pemukiman padat penduduk.

"Keselamatan penerbangan itu nomor satu. Setiap bandara harus memenuhi persyaratan keselamatan baik nasional maupun internasional," ujar Agus.

Jika terjadi penurunan tingkat keselamatan, kata Agus, akan mempengaruhi penurunan tingkat keamanan dan pelayanan serta bisnis transportasi udara di bandara tersebut.

Agus juga meminta agar pagar perimeter bandara harus diperbaiki. Agar masyarakat tidak bisa masuk dan bermain layang-layang di sekitar area bandara. Masuknya masyarakat ke arena runway dapat membahayakan operasional penerbangan.

Baca : 161,1 KM Jalan Baru di Perbatasan Kalimantan Dibangun Tahun ini

Menurut Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara Rahadi Osman, Suhardoyo, saat ini ada 50 penerbangan per minggu di Bandara ini. Yaitu 8 kali sehari pada Senin, Selasa, Kamis, dan Sabtu. Selain itu juga ada 6 kali penerbangan sehari pada hari Rabu, Jumat, dan Minggu.

"Saat ini setiap hari ada sekitar 450 orang yang datang dan 450 orang yang berangkat. Namun kapasitas ruang tunggu terminal hanya 170 penumpang," ujar dia. Maskapai yang beroperasi di bandara ini adalah Garuda, Kalstar, Wings, Transnusa dan penerbangan perintis oleh Dimonim Air.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

2 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

4 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

6 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

13 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

14 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

15 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

17 jam lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

3 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

3 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya