Efek Freeport, Perbankan Timika Stop Kredit Tanpa Agunan Karyawan

Reporter

Jumat, 17 Maret 2017 09:47 WIB

Ratusan karyawan PT Freeport Indonesia berdemonstrasi di Kantor Bupati Mimika, Papua, 17 Februari 2017. Mereka meminta pemerintah Indonesia segera menerbitkan perizinan kepada PT Freeport Indonesia untuk kembali mengekspor konsentrat ke luar negeri. ANTARA/Vembri Waluyas

TEMPO.CO, Jakarta - Semua perbankan di Timika, Papua, kini telah menghentikan pemberian kredit tanpa agunan (KTA) kepada karyawan PT Freeport Indonesia dan perusahaan-perusahaan subkontraktornya.

Kepala Bank Mandiri Cabang Timika Iwan Setiawan mengemukakan, di Timika, Jumat, penghentian layanan kredit kepada karyawan PT Freeport dan perusahaan subkontraktornya itu dilakukan sejak Freeport menyatakan kondisi perusahaan dalam keadaan "force major" pertengahan Februari 2017.

"Untuk ekspansi kredit tanpa agunan kita stop dulu. Sekarang fokus kami menjaga kualitas kredit saja. Penghentian ekspansi kredit dilakukan sejak PT Freeport mengumumkan kondisi force major," kata Iwan.

Baca:
Freeport PHK Karyawan, Pemerintah: Mungkin Karena Efisiensi
Ribuan Pekerja Freeport Di-PHK, Menteri Hanif Akan ke Timika


Ia mengakui, Bank Mandiri selama ini banyak memberikan layanan kredit tanpa agunan kepada karyawan PT Freeport dan perusahaan-perusahaan subkontraktornya yang beroperasi di Tembagapura, Kabupaten Mimika.

Soal berapa total nilai kredit yang dikucurkan, Iwan, enggan membeberkannya.

"Itu belum bisa kami sampaikan. Yang jelas kondisi kami sampai sekarang masih aman. Bahkan sampai akhir tahun kualitas kredit kami masih aman, NPL (Non Performing Loan) kami masih terjaga baik)," katanya.

Dalam pertemuan dengan Kapolda Papua Irjen Polisi Paulus Waterpauw dengan jajaran perbankan di Timika pada Rabu malam (15 Maret 2017) bertempat di Hotel Serayu Timika, pihak Bank Mandiri menyatakan tidak langsung melakukan eksekusi pelunasan kredit dari para karyawan, terutama yang mengalami Pemutusan Hubungan Kerja/PHK atau dirumahkan.

Pihak perbankan juga menjamin tidak akan melakukan penyitaan aset dari para debitur yang memiliki tunggakan kredit.


Simak:
Presiden Jokowi Peringatkan Freeport
Dua Direktur Eksekutif Freeport Ogah Bicara Kontrak Freeport

"Kita tetap membuka ruang negosiasi agar bisa mendapatkan jalan tengahnya seperti apa. Misalkan karyawan menerima uang pesangon, kita tidak akan memotong semuanya untuk menutupi angsuran kredit, tapi kita membuka ruang dialog," ujarnya.

Kepala BRI Cabang Timika Muhammad Yusuf juga mengakui adanya kebijakan penghentian penyaluran kredit tanpa agunan kepada karyawan PT Freeport dan perusahaan-perusahaan subkontraktornya.

BRI Timika mengeluarkan kebijakan itu sejak mendapat arahan dari General Manajer perusahaan-perusahaan kontraktor dan privatisasi (perusahaan pengelola aset Freeport).

"Memang ada arahan dari general manajer perusahaan-perusahaan kontraktor dan privatisasi Freeport untuk mem-'pending' sementara pemberian kredit kepada karyawan sampai dengan ada kejelasan dari pemerintah menyangkut izin ekspor konsentrat. Kami menyikapi secara positif," kata Yusuf.

Dengan terus adanya PHK dan merumahkan karyawan PT Freeport dan perusahaan-perusahaan subkontraktornya, BRI Timika kini tidak berani lagi untuk mengucurkan kredit kepada karyawan.

"Kami belum berani memberikan pinjaman kepada karyawan sampai ada titik terang soal keberlanjutan operasi pertambangan Freeport. Sejak awal Februari kami selektif memberikan pinjaman kepada karyawan. Dalam perkembangan waktu di pertengahan Februari, kami memutuskan untuk menghentikan pemberian kredit kepada karyawan," ujarnya.

Simak:
Pasca Kenaikan Fed Rate, Pasar Obligasi Banyak Sentimen Positif
IHSG Diperkirakan Lanjutkan Penguatan

Yusuf mengatakan pihaknya tidak menutup mata dengan kondisi yang terjadi di PT Freeport tersebut.

"Kami berharap kita semua saling terbuka. Kami juga memahami dan ikut merasakan situasi ini. Kami membuka diri apabila ada karyawan yang mengalami PHK dan dirumahkan agar datang menanyakan ke kami bagaimana mekanisme penyelesaian angsuran kreditnya. Jika masih ada kepastian akan dipekerjakan kembali, kami akan melakukan rescheduling jadwal pinjamannya sehingga karyawan masih memiliki harapan," katanya.

Hingga kini BRI Timika belum mengetahui siapa-siapa saja karyawan yang telah di-PHK dan dirumahkan yang menjadi debiturnya.

Adapun Bank Pembangunan Daerah Papua (Bank Papua) telah menghentikan penyaluran kredit ke karyawan PT Freeport sejak 20 Februari 2017.

Total pinjaman karyawan PT Freeport dan karyawan perusahaan privatisasi Freeport di Bank Papua mencapai lebih dari Rp 500 miliar.

Vice President PT Freeport Indonesia Bidang Security & Risk Manajemen Amirullah mengatakan hingga Rabu, 15 Maret 2017, total karyawan Freeport dan perusahaan subkontraktornya yang telah dirumahkan dan di-PHK sudah mencapai 3.340 orang.

ANTARA

Berita terkait

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

15 hari lalu

Riwayat Saham Freeport Indonesia: Dijual ke Bakrie dan Dibeli Lagi, Kini 61 Persennya Diincar RI

Presiden Jokowi memerintahkan divestasi saham lanjutan PT Freeport Indonesia sehingga negara mempunyai saham 61 persen.

Baca Selengkapnya

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

31 hari lalu

Jokowi: Freeport Bukan Milik Amerika Lagi

Presiden Jokowi kembali mengingatkan bahwa Indonesia merupakan mayoritas pemegang saham PT Freeport.

Baca Selengkapnya

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

3 Desember 2023

Freeport Produksi 1,6 Miliar Pon Tembaga dan 1,9 Juta Ons Emas per November 2023

Hingga November tahun ini, PT Freeport Indonesia telah memproduksi 1,6 miliar pon tembaga dan 1,9 juta ons emas .

Baca Selengkapnya

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

2 Desember 2023

Freeport Rogoh USD 370 Juta untuk Tutup Tambang Tembagapura pada 2041, Untuk Apa?

Freeport menyiapkan dana sebesar 370 juta dolar AS untuk menutup tambang di Tembagapura.

Baca Selengkapnya

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

19 November 2023

Sejarah Konsesi Tambang PT Freeport Indonesia yang Kembali Diperpanjang hingga 2061

Izin operasi tambang perusahaan Freeport Indonesia kembali diperpanjang hingga 2061. Begini awal mula konsesi tambang tembaga dan emas di Papua ini.

Baca Selengkapnya

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

6 Juli 2023

Kemendag Targetkan Perpanjangan Izin Ekspor Freeport Rampung Pekan Ini

Kemendag buka suara soal perpanjangan izin ekspor konsentrat tembaga milik PT Freeport Indonesia.

Baca Selengkapnya

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

12 Juni 2023

Perpanjangan Izin Ekspor PT Freeport, Stafsus Menteri ESDM: Masalah Waktu Pembangunan Smelter

Staf Khusus Staf Khusus Menteri ESDM Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batu Bara, Irwandy Arif, membantah pemerintah tidak tegas dalam melarang ekspor tembaga.

Baca Selengkapnya

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

31 Mei 2023

RI Minta Tambahan Saham 10 Persen, Begini Kata Luhut dan Bos Freeport

Menko Luhut Binsar Pandjaitan dan Bos Freeport Indonesia Tony Wenas buka suara tentang tambahan kepemilikan saham 10 persen.

Baca Selengkapnya

Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan

2 Mei 2023

Izin Ekspor Freeport Diperpanjang, Pengamat Khawatir Program Hilirisasi Berantakan

Pengamat ekonomi energi Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi mengatakan pemerintah seharusnya tidak memberikan izin perpanjangan relaksasi ekspor konsentrat PT Freeport Indonesia (PTFI).

Baca Selengkapnya

Bahlil: Pemerintah Akan Tambah Kepemilikan Saham 10 Persen di Freeport

28 April 2023

Bahlil: Pemerintah Akan Tambah Kepemilikan Saham 10 Persen di Freeport

Bahlil mengatakan pembahasan rencana penambahan kepemilikan saham di Freeport telah dilakukan secara intensif dalam beberapa waktu terakhir.

Baca Selengkapnya