TEMPO.CO, Jakarta - Analis Senior PT Binaartha Sekuritas, Reza Priyambada, mengatakan pergerakan pasar obligasi di dalam negeri mendapat banyak sentimen positif pasca pengumuman kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika (Federal Reserve/The Fed) yakni Fed Fund Rate.
The Fed menaikkan suku bunga overnight sebesar 25 basis poin dari 0,75 persen menjadi 1 persen. Kebijakan tersebut berimbas kepada penurunan laju dolar Amerika. Kenaikan suku bunga juga berdampak kepada imbal hasil sejumlah seri obligasi Amerika.
Baca : Pasca Fed Rate Naik, IHSG Berpotensi Menguat
"Sentimen positif juga datang dari rupiah yang kembali terapresiasi," kata Reza seperti dilansir keterangan tertulis, Jumat, 17 Maret 2017. Ia mengatakan penguatan Rupiah menambah minat pelaku pasar untuk bertahan di pasar.
Reza mengatakan sikap pelaku pasar yang tidak panik juga berimbas pada kembali turunnya sejumlah imbal hasil Surat Utang Negara (SUN). SUN dengan tenor pendek (1-4 tahun) rata-rata mengalami penurunan yield 3,15 basis poin. Sementara yield SUN dengan tenor menengah (5-7 tahun) turun 5,72 basis poin dan SUN dengan tenor panjang (8-30 tahun) turun 1,71 basis poin.
Menurut Reza, aksi beli yang masih berlanjut membuat sejumlah harga kembali melanjutkan peningkatan, tak terkecuali pada seri obligasi benchmark. FR0061 dengan waktu jatuh tempo ±5tahun memiliki harga 99,90 persen dan yield 7,02 persen. Harganya turun 8,74 basis poin dari sehari sebelumnya di harga 99,53 persen dengan yield 7,11 persen.
Baca : BI Pertahankan Repo Rate Tetap, Ini Alasannya
Untuk FR0072 dengan waktu jatuh tempo ±20 tahun memiliki harga 104,21 persen dan yield 7,82 persen. Harganya turun 14,89 basis poin dari sehari sebelumnya di harga 102,72 persen dan yield 7,97 persen.
Kemarin, rata-rata harga obligasi pemerintah yang tercermin pada INDOBeX Government Clean Price naik 0,44 basis poin di level 113,36 dari sebelumnya di level 112,86. Sementara itu, rata-rata harga obligasi korporasi yang tercermin pada INDOBeX Corporate Clean Price naik 0,10 basis poin di level 107,07 dari sebelumnya di level 106,97.
Reza mengatakan laju yield obligasi korporasi terlihat mulai menunjukkan aksi jual meski masih cenderung terbatas. Pada obligasi korporasi dengan rating AAA, yield untuk tenor 9-10 rata-rata di kisaran level 9,20-9,25 persen.
Sementara pada obligasi korporasi dengan rating AA untuk tenor 9-10 tahun, yield berada di kisaran level 9,96-9,98 persen. Untuk yield pada rating A dengan tenor 9-10 tahun berada di kisaran 10,98-11,00 persen dan pada rating BBB di kisaran 13,92-13,96 persen.
VINDRY FLORENTIN