Pemerintah Ingin Impor LPG dari Iran Ditambah  

Reporter

Minggu, 5 Maret 2017 19:41 WIB

Petugas beraktivitas di atas Kapal Very Large Gas Carrier (VLGC) Pertamina Gas II saat peresmian penerimaan lifting perdana kargo LPG dari Iran di Pelabuhan Kalbut, Situbondo, Jawa Timur, 13 Oktober 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Minyak dan Gas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Wiratmaja Puja mengatakan pemerintah tengah mengupayakan penambahan impor LPG (Liquified Petroleum Gas) dari Iran. Malah, hal itu telah dijajaki dalam kunjungan Menko Perekonomian Darmin Nasution ke Iran pada Februari lalu.

"Kami berniat menambah jumlah LPG impor dari Iran. Kalau bisa, dengan harga yang didiskon," ujar Wiratmaja saat dicegat di gedung Dewan Pers, Ahad, 5 Maret 2017.

Baca Juga: Pertamina Pertimbangkan Impor Elpiji dari Amerika

Wiratmaja melanjutkan, penambahan yang akan dilakukan adalah dua kali lipat dari angka sebelumnya untuk memenuhi kebutuhan LPG dalam negeri. Mengingat impor LPG dari Iran ke Indonesia selama ini adalah 500 ribu ton, maka besaran impor yang diinginkan adalah 1 juta ton.

Wiratmaja mengingatkan penambahan impor LPG ini masih dalam tahap penjajakan. Dengan kata lain, bisa saja batal terealisasi. Sebab, Indonesia menginginkan penambahan jumlah impor LPG dengan harga didiskon.

"Perihal didiskonnya jadi berapa, itu biar Pertamina yang menjelaskan. Saya tidak dalam kapasitas untuk menyebutkan," ujarnya.

Ditanyai apakah penambahan jumlah impor ini akan berpengaruh pada jumlah impor LPG dari negara lain, Wiratmaja mengiyakan. Salah satu negara yang jumlah impor LPG-nya berpotensi dikurangi adalah Arab Saudi (Saudi Aramco).

Simak: Impor Gas, Ini yang Harus Dipertimbangkan

Wiratmaja menambahkan pengurangan yang dilakukan kemungkinan besar yang melalui trader saja. Sementara itu, untuk impor yang bersifat direct tetap akan dipertahankan.

"Hal ini sudah disampaikan kepada Saudi Aramco (dalam kunjungan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz Al Saud)," ujar Wiratmaja. Ditanyai apa reaksi Saudi Aramco perihal potensi pengurangan, Wiratmaja enggan menjawab.

ISTMAN MP

Berita terkait

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

4 jam lalu

Viral Pria Robek Tas Hermes di Depan Petugas Bea Cukai Karena Tolak Bayar Pajak: Saya Gak Terima..

Viral seorang pria yang merobek tas Hermes mewah miliknya di depan petugas Bea Cukai. Bagaimana duduk persoalan sebenarnya?

Baca Selengkapnya

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

6 jam lalu

Kemendag Sosialisasikan Permendag Nomor 7 Tahun 2024 Soal Pengaturan Impor

Permendag nomor 3 tahun 2023 diklaim belum sempurna.

Baca Selengkapnya

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

1 hari lalu

Penerimaan Bea Cukai Turun 4,5 Persen

Penerimaan Bea Cukai Januari-Maret turun 4,5 persen dibanding tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

1 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

1 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

2 hari lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

2 hari lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

4 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

5 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

6 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya