Pemda Diminta Terbitkan Kebajikan Berbasis Kearifan Lokal  

Reporter

Editor

Abdul Malik

Rabu, 1 Maret 2017 14:40 WIB

Menteri PPN/Bappenas Bambang Brodjonegoro menandatangani rencana aksi keterbukaan Pemerintah 2016-2017 di Kantor Kementerian PPN/Bappenas, Jakarta, 16 Desember 2016. Tempo/Tongam Sinambela

TEMPO.CO, Makassar - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro mengharapkan pemerintah daerah mampu membuat kebijakan ekonomi yang memunculkan inisiatif dari kearifan lokal.

"Itulah kita berkumpul untuk membuat rencana kerja pemerintah Tahun 2018 guna memperkuat peran desentralisasi ekonomi," ucap Bambang saat menghadiri rapat koordinasi teknis pembangunan di Hotel Clarion, Makassar, Rabu, 1 Februari 2017.

Baca : Dana Pihak Ketiga Bank Sumsel Babel Naik Jadi Rp 14 Triliun

Menurut Bambang, esensi dari desentralisasi itu, pemerintah daerah yang lebih tahu apa menjadi kebutuhan masyarakat. Sehingga dengan kemampuannya maka bisa membuat kebijakan ekonomi lokal. "Apa kelebihan daerahnya? Tentunya dengan kemampuan dalam membuat kebijakan ekonomi lokal diharapkan daerah bisa tumbuh dan benahi pembangunannya. Bahkan bisa lebih baik dari pada pemerintah pusat," ucap Bambang.

Bambang mengatakan sejak bulan lalu sudah dilakukan rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo. Hal itu untuk membahas pembangunan di masing-masing pemerintan provinsi. "Kemarin pun ada rapat terbatas dua provinsi yakni Maluku Utara dan Jawa Tengah. Sebelumnya Maluku dan Nusa Tenggara Barat. nanti menyusul provinsi lain lagi," urai Bambang.

Baca : Proyek Kilang Bontang, Ini Insentif untuk Mitra Pertamina

Bambang menambahkan rapat terbatas tersebut dilakukan lantaran ingin melihat apakah daerah bisa menstimulasi pertumbuhan ekonomi lokalnya dengan inisiatif cara sendiri. "Ini terbukti pada daerah-daerah yang memiliki pertumbuhan ekonominya di atas rata-rata nasional seperti Maluku Utara dan Jawa Tengah," tutur dia.

Meskipun, lanjut Bambang, secara nasional ada gejolak dan pengaruh global termasuk harga komoditas rendah. "Tapi ternyata daerah-daerah ini pertumbuhan ekonominya bisa lebih baik dari nasional, meski harga komoditas turun."

Olehnya itu, ia menginginkan kepada Badan Perencanaan Pembangunan Daerah bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkualitas. Sehingga penyusunan RKP 2018 ini bukan hanya sekadar rutinitas saja. "Di sinilah kita inginkan daerah tidak menggantungkan pertumbuhan ekonominya pada grafik nasional. Cobalah dorong pertumbuhan manajemen ekonomi yang baik dengan menggunakan sumber daya lengkap dan kearifan lokal."

Baca : Menteri Koperasi Minta Bank Sampah Berdampak ke UMKM

Diketahui rapat koodinasi teknis pembangunan ini berlangsung sejak Selasa lalu dan berakhir pada 3 Maret nanti. Sebelumnya acara yang diikuti 17 provinsi se-Indonesia Timur ini dibuka oleh Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo.

DIDIT HARIYADI

Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

1 hari lalu

Bambang Brodjonegoro Menjadi Komisaris Independen Astra

PT Astra International Tbk. (ASII) menetapkan jajaran komisaris dan direksi baru.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

11 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya