BKPM: Australia Tertarik Investasi US$ 5 Miliar di Indonesia

Reporter

Minggu, 26 Februari 2017 20:33 WIB

Presiden Joko Widodo melakukan pertemuan dengan sejumlah pemimpin bisnis Australia di Sydney, Australia, 25 Februari 2017. Jokowi akan berada di Australia selama dua hari. AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mencatat sepuluh perusahaan Australia tertarik berinvestasi sekitar US$ 4 miliar hingga US$ 5 miliar di Indonesia. Ketertarikan tersebut disampaikan CEO sepuluh perusahaan tersebut saat bertemu dengan Presiden Jokowi di Sydney, Sabtu 25 Februari 2017.


Baca : Menhub: Jalur Laut Jakarta-Padang Lebih Ekonomis

Kepala BKPM Thomas Trikasih Lembong mengatakan minat investasi itu berasal dari sektor pertambangan dan pengolahannya, sektor industri makanan dan minuman, sektor pariwisata dan perhotelan hingga sektor infrastruktur.


Baca : Jokowi Bidik Investasi dari 10 Pebisnis Australia

Dalam pertemuan bisnis tersebut, Presiden Jokowi menanyakan satu per satu minat dan komitmen para CEO dalam mengembangkan bisnisnya di Indonesia. Temu bisnis tersebut juga untuk menampung pengalaman para pengusaha saat melakukan kegiatan usaha di Indonesia.

Salah satu masukan yang disampaikan oleh investor Australia adalah agar proses mendapatkan sertifikasi halal lebih mudah untuk pada produk multivitamin. Perusahaan pertambangan dan pengolahan mineral juga mempresentasikan investasi di Sumatera Utara.

Beberapa perusahaan, kata Thomas, juga memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mengemukakan ketertarikan mereka untuk memperluas investasinya. "Salah satunya investor di sektor perhotelan yang saat ini memiliki 8.000 jaringan hotel di seluruh dunia, 1.200 di Tiongkok dan hanya 10 di Indonesia, yang berencana untuk meningkatkan jaringan hotelnya di Indonesia menjadi 100 dalam 3-4 tahun," kata dia dalam keterangan resmi, Ahad 26 Februari 2017.

Perusahaan pembiayaan investasi ikut tertarik mendanai proyek pembangkit listrik tenaga terbarukan berkapasitas 200 MegaWatt.

Selain perusahaan, BKPM juga turut mengundang Austrade yaitu instansi pemerintah Australia yang bertugas mempromosikan dan menarik investasi dari dan ke dalam Negeri Kangguru.

Survei terakhir yang dilakukan oleh Austrade kepada komunitas bisnis Australia menempatkan Indonesia di peringkat lima besar prioritas investasi.

Berdasarkan data BKPM, realisasi Investasi dari Australia pada 2016 mencapai US$ 174 juta naik tipis 4 persen dari tahun sebelumnya sebesar US$ 167 juta.

BKPM menargetkan total investasi Australia ke Indonesia dapat mencapai US$ 3 miliar atau setara Rp39 triliun dalam 3-5 tahun kedepan.

ANTARA

Berita terkait

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

35 menit lalu

PDIP Tak Undang Jokowi di Rakernas

PDIP tidak mengundang Presiden Jokowi dalam acara Rakernas IV. Djarot Saiful Hidayat mengungkap alasannya.

Baca Selengkapnya

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

2 jam lalu

Kriteria Peserta BPJS Kesehatan yang Tidak Bisa Naik Kelas Rawat Inap

BPJS Kesehatan diubah menjadi sistem Kelas Rawat Inap Standar (KRIS). Ini daftar peserta BPJS Kesehatan yang tidak bisa naik kelas rawat inap.

Baca Selengkapnya

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

3 jam lalu

Pesan Jokowi saat Terima Pengurus GP Ansor di Istana

Sejumlah topik dibahas dalam pertemuan Jokowi dan GP Ansor.

Baca Selengkapnya

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

5 jam lalu

Pemerintahan Jokowi Targetkan Indonesia Masuk OECD dalam Tiga Tahun

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, yang bertugas sebagai Ketua Pelaksana Percepatan Keanggotaan OECD, tengah merancang memorandum.

Baca Selengkapnya

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

6 jam lalu

Jokowi Hapus Pembagian Kelas BPJS Kesehatan, YLKI: Menguntungkan Asuransi Swasta

YLKI menilai langkah Presiden Jokowi menghapus pembagian kelas BPJS Kesehatan hanya akan menguntungkan perusahaan asuransi swasta.

Baca Selengkapnya

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

7 jam lalu

Indonesia 'Ngotot' Masuk OECD, Apa Untungnya?

Presiden Jokowi menggelar rapat terbatas di Istana Kepresidenan Jakarta pada Kamis untuk membahas roadmap atau peta jalan menjadi anggota OECD.

Baca Selengkapnya

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

7 jam lalu

Rekam Jejak Juri Ardiantoro yang Ditunjuk Jokowi Jadi Stafsus Presiden, Selain Grace Natalie

Selain Grace Natalie, Jokowi juga menunjuk Juri Ardiantoro sebagai stafsus presiden. Berikut rekam jejak Juri.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

8 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Menteri Membahas Keanggotaan Indonesia di OECD

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sejumlah menteri untuk membahas proses keanggotaan Indonesia di OECD.

Baca Selengkapnya

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

8 jam lalu

Jokowi Terima Audiensi Pimpinan Pusat GP Ansor di Istana

Presiden Jokowi menerima audiensi pengurus pusat Gerakan Pemuda atau GP Ansor di Istana Negara.

Baca Selengkapnya

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

9 jam lalu

Prabowo Sebut Modal Utama Membangun IKN dari Dalam Negeri, Beda Strategi dengan Jokowi?

Presiden terpilih Prabowo menilai modal utama untuk memindahkan dan membangun IKN harus dari sumber daya yang ada di dalam negeri.

Baca Selengkapnya