TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, mengatakan dirinya bertemu manajemen PT Chevron Pacific Indonesia membahas soal proyek Indonesia Deepwater Development. Dia menilai proyek itu sudah berjalan dengan baik.
"Bicara soal IDD mereka, saya kira berjalan bagus dan mereka sudah mulai produksi," kata Luhut saat ditemui di Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta Pusat, Jumat 24 Februari 2017.
Luhut menuturkan kalau Chevron sudah menjual gas hasil produksi IDD mereka ke PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), yang diambil dari proyek IDD mereka di Lapangan Bangka, Selat Makassar. "Mereka juga melaporkan perkembangan pembangunannya."
Menurut Luhut, Chevron juga memiliki ketertarikan pada proyek lain di Indonesia, namun dia tak merincikan detailnya. Dia melanjutkan, ketertarikan Chevron itu bergantung kepada subjek harga gas.
Ketika ditanyakan apakah Chevron sedang mengajukan perpanjangan ke pemerintah terkait dengan pengelolaan Blok Rokan, Luhut menjawab hal itu sudah ada prosedurnya. Terlebih Chevron juga sedang membicarakan hal itu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral.
Senior Vice President Policy, Government, and Public Policy PT Chevron Pacific Indonesia, Yanto Sianipar, mengatakan tak ada pembicaraan spesifik soal proyek-proyek tertentu bersama Luhut. Dia menjelaskan pembicaraan dengan Luhut hanya berbicara soal bisnis Chevron secara umum.
Yanto mengungkapkan hal yang dibicarakan dengan Luhut soal keputusan bisnis, yang diambil Chevron akhir-akhir ini. Ketika ditanyakan apa itu, Yanto enggan menjawabnya. "Lebih update saja, kami laporkan apa yang kami kerjakan."
Saat disinggung soal proyek IDD Chevron, Yanto hanya menjawab sembari tersenyum dan menegaskan kembali kalau pertemuannya hanya memperbarui informasi tentang bisnis mereka. "Ya pokoknya tentang bisnis kamilah," ujar Yanto.
Chevron Corporation adalah perusahaan minyak dan gas asal Amerika Serikat. Di Indonesia, bisnis Chevron dilakukan melalui unit usaha PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) and Chevron Indonesia Company.
Pada Oktober 2015, manajemen Chevron dari Amerika saat bertemu dengan Presiden Joko Widodo menyatakan komitmennya melanjutkan megaproyek IDD senilai US$ 12 miliar di Kalimantan Timur. Sebelumnya yakni pada awal Oktober 2014, Chevron sempat mengajukan surat penundaan pengembangan proyek laut dalam lapangan Gendalo dan Gehem ke Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri
28 Oktober 2022
Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri
Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri