Sebanyak 80 Persen Kredit Perbankan Jatim untuk UMKM

Reporter

Selasa, 21 Februari 2017 01:20 WIB

Pengrajin rotan. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Industri perbankan Jawa Timur mengandalkan segmen usaha mikro, kecil, dan menengah dalam menyalurkan kredit sepanjang tahun ini.

Ferdian Satyagraha, Corporate Secretary PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. atau Bank Jatim, mengatakan porsi penyaluran kredit perseroan untuk 2017 sebesar 20% untuk korporasi dan 80% untuk UMKM.

"Untuk penyaluran kredit ritel di Jatim, kami besar di sektor perdagangan. Sedangkan untuk membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi Jatim, kami juga ke sektor pertanian," ujarnya kepada Bisnis, Senin, 20 Februari 2017.

Penyaluran kredit UMKM ke sektor pertanian oleh emiten dengan kode saham BJTM ini difokuskan ke pertanian tebu. Perseroan juga menyalurkan pembiayaan pertanian melalui koperasi.

Sepanjang 2016, bank daerah ini mencatatkan pertumbuhan penyaluran kredit sebesar 4,45% secara tahunan atau senilai Rp29,67 triliun. Penyaluran kredit sektor UMKM tercatat senilai Rp4,55 triliun.

Untuk penyaluran kredit segmen korporasi, Bank Jatim bakal memberikan pembiayaan terutama untuk rumah sakit, yaitu rumah sakit Dr. Soetomo, infrastruktur, pembangunan jalan tol, dan pembiayaan ke Universitas Muhammadiyah.

Eben Haezer, Kepala Kantor Wilayah BRI Surabaya, menuturkan segmen UMKM juga menjadi segmen dengan target penyaluran kredit paling besar pada tahun ini. "Terutama untuk sektor perdagangan, konstruksi, pertanian, dan industri pengolahan. Porsinya sebesar 60%," katanya.

Pada tahun lalu, untuk Jatim, BRI mencatatkan outstanding penyaluran kredit senilai Rp26,5 triliun. Sedangkan target pertumbuhan penyaluran kredit BRI Kanwil Surabaya senilai Rp4 triliun. "Untuk BRI Kanwil Malang kurang lebih sama targetnya. Di Jatim, ada 2 Kanwil yaitu Surabaya dan Malang," ujar Eben.


Sementara itu, Kajian Ekonomi Keuangan Regional Jawa Timur Bank Indonesia melaporkan penyaluran kredit bank umum di provinsi ini pada kuartal III/2016 berpusat pada sektor-sektor utama perekonomian, yaitu sebesar 56%. Apabila diperinci, sektor industri pengolahan mencatatkan porsi terbesar yakni 29% atau senilai Rp112,28 triliun.


Disusul oleh sektor perdagangan dengan porsi penyaluran kredit sebesar 27,1% atau senilai Rp104,67 triliun. Sementara untuk sektor pertanian, yang juga menjadi sektor ekonomi utama, masih relatif kecil, yaitu sebesar 2,7% atau senilai Rp10,27 triliun.


Sementara itu, pertumbuhan kredit korporasi melambat menjadi 5,46% y-o-y dari 7,82% y-o-y di kuartal sebelumnya. Perlambatan ini terutama didorong oleh kredit kepada sektor perdagangan besar dan eceran, serta sektor transportasi, pergudangan dan komunikasi.

Penyaluran kredit korporasi ke sektor utama Jawa Timur yakni sektor industri pengolahan juga masih melambat. Kualitas kredit korporasi juga turun, tercermin melalui peningkatan rasio kredit bermasalah (non performing loan/NPL) dari 2,31% menjadi 2,51%, dengan NPL tertinggi terjadi pada sektor konstruksi sebesar 6,56%.

Adapun, berdasarkan Statistik Perbankan Indonesia yang diterbitkan Otoritas Jasa Keuangan pada November 2016, nilai penyaluran kredit perbankan di Jatim tercatat Rp388,26 triliun atau tumbuh 7,60% secara tahunan dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang senilai Rp360,84 triliun.

BISNIS.COM

Advertising
Advertising

Berita terkait

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

53 hari lalu

Jokowi Puji 'Mama Muda' di Forum Ekonomi: Saya Senang

Presiden Joko Widodo memuji perkembangan sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah di tanah air.

Baca Selengkapnya

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

27 Februari 2024

Amartha dan Unilever Indonesia Sinergikan Jejaring Usaha Mikro Perempuan

Amartha dan Unilever Indonesia kolaborasikan jejaring usaha mikro Perempuan dengan jejaring bank sampah berbasis komunitas untuk kelola sampah plastik secara produktif dan ekonomis.

Baca Selengkapnya

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

3 Februari 2024

Jenis dan Contoh UMKM di Indonesia yang Banyak Diminati

Keberadaan UMKM di Indonesia kian meningkat karena memiliki daya tarik tersendiri. Pahami jenis dan contoh UMKM di Indonesia yang banyak diminati.

Baca Selengkapnya

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

31 Desember 2023

Terbitkan 7,1 Juta Nomor Induk Berusaha Via OSS, BKPM: Didominasi Usaha Mikro Kecil

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) telah menerbitkan sebanyak 7.146.105 nomor induk berusaha (NIB).

Baca Selengkapnya

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

10 Desember 2023

Lampaui Target, BRI Catat Business Matching Rp 1,26 T Lewat UMKM Expo

BRI mencatat business matching antara UMKM dengan pembeli di luar negeri melalui UMKM EXPO(RT) Brilianpreneur 2023 mencapai Rp 1,26 triliun.

Baca Selengkapnya

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

15 November 2023

Keberhasilan Kupedes BRI terhadap Pelaku Usaha Mikro di Indonesia

Terus tumbuh kuat, kinerja kredit segmen mikro PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI tercatat semakin baik pascapandemi.

Baca Selengkapnya

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

2 Oktober 2023

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Undang-Undang Cipta Kerja Bentuk Keberpihakan Pemerintah kepada Usaha Mikro Kecil

Baca Selengkapnya

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

12 Agustus 2023

Hari UMKM Nasional, BRI Tegaskan Komitmen Dukung Pembiayaan Mikro

BRI optimistis segmen mikro dapat berkontribusi sebesar 45 persen dari total portofolio pembiayaan.

Baca Selengkapnya

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

2 Agustus 2023

Pemasaran Produk UMKM, Dosen ITB: Media Sosial untuk Menyasar Target Pasar

Pemasaran UMKM di media sosial membutuhkan kata kunci pesan untuk menyasar target pasar

Baca Selengkapnya

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

14 Juli 2023

Riset Prediksi Kebutuhan Pembiayaan UMKM Rp 4.300 T pada 2026

Riset yang dilakukan Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) bersama Ernst & Young Indonesia menemukan kebutuhan pembiayaan usaha mikro, kecil dan menengah alias UMKM yang mencapai ribuan triliun pada 2026.

Baca Selengkapnya