Bank Indonesia: Kebanyakan Kartu Kredit Bikin Lupa

Reporter

Minggu, 19 Februari 2017 10:51 WIB

ANTARA/Ismar Patrizki

TEMPO.CO, BANDUNG - Bank Indonesia meminta kepada masyarakat untuk bisa mengendalikan diri dalam berbelanja menggunakan Kartu Kredit (KK). Bank sentral berharap masyarakat tak memiliki kartu kredit banyak.


Baca : Usaha Batik Modal Rp 500 Ribu, Dulu Sepi Kini Banjir Rezeki


Direktur Eksekutif Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Eni V Panggabean yang mengatakan saat ini banyak masyarakat yang terlalu gampang dalam mengggunakan kartu kredit.

"Jangan kebanyakan kartu kredit, karena kebanyakan itu nanti biasanya jadi lupa, ini yang bahaya," kata Eni saat Pelatihan Wartawan Ekonomi Bank Indonesia di Bandung, dikutip di laman bisnis.com, Ahad 19 Februari 2017.


Baca : Tukang Batik Mulai dari Nol, Kini Untung Rp 200 Juta/Bulan


Pasalnya hal itu bisa mempengaruhi kinerja perbankan itu sendiri, terutama dalam indikator Nett Performing Loan (NPL). Selain mengimbau masyarakat dalan penggunaan kartu kredit, dia juga meminta kepada bank untuk tidak jor-joran dalam menarik transaksi melalui kartu kredit tersebut.

Seperti yang diketahui, saat ini pendapatan perbankan dari bunga kartu kredit tersebut masuk dalam fee based income. Jika pengelolaan ini tidak hati-hati, maka bisa merugikan perbankan yang bersangkutan.

"Ada yang sampai hadiahnya mobil Roll Royce, diskon hingga 70 persen setiap pembelian produk tertentu, itu jor-joran, negara lain itu tidak seperti kita, karena itu semua biaya yang ditanggung perbankan," paparnya.

Eni mengungkapkan, jumlah pengguna kartu kredit di Indonesia sebanyak 17,4 juta. Jumlah itu hanya 9 persen dari total pemilik rekening di perbankan yang berjumlah 190 juta rekening.

Dengan jumlah tersebut masih banyak yang bisa dikembangkan dalam penggunaan kartu kredit tersebut. Hanya saja dalam pengelolaan dan penggunaannya harus dilakukan lebih bijak dan efisien.

BISNIS.COM

Advertising
Advertising

Berita terkait

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

2 jam lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

15 jam lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

1 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

1 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

2 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

4 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

4 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

4 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

4 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya