Perbaiki Indeks Kemudahan Berusaha, Ini 3 Skema Pemerintah

Reporter

Jumat, 17 Februari 2017 02:00 WIB

TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menyiapkan tiga skema untuk memperbaiki peringkat indeks kemudahan berusaha (Ease of Doing Business). Tiga skema tersebut mencakup proses sosialisasi, perubahan yang sifatnya inkremental, dan perubahan fundamental.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Lembong mengatakan, tiga skema tersebut disiapkan lantaran tak lama lagi, Bank Dunia (World Bank) mulai menyebar survei EoDB.

“Sekarang sedang musim EoDB, sebentar lagi Bank Dunia akan membagi-bagikan kuisioner kepada para responden terkait survei tersebut,” kata Thomas di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kamis (16 Februari 2017).

Thomas menambahkan, pihaknya tidak akan mengulang kesalahan pada tahun lalu. Respon pemerintah yang kala itu kurang cepat mensosialisasikan perbaikan regulasi, membuat penilaian masyarakat belum banyak berubah.

“Padahal sudah ada sejumlah perubahan namun mereka tidak tahu, sehingga jawabannya tidak akurat,”tambahnya.

Di Jakarta dan Surabaya misalnya, prosedur dan izin transasksi tanah mulai dipangkas. Tak hanya itu, di kedua daerah itu nilai iurannya sudah mulai dikurangi, bahkan ada rencana untuk meniadakan pajak transaksi tanah.

Soal perubahan-perubahan yang sifatnya inkremental, Thomas tak terlalu memaparkan lebih detail. Dia hanya berharap, dengan perubahan tersebut, target perbaikan terhadap sepuluh komponen indeks terealisasi.

Dalam survei yang dilakukan tahun lalu, Indonesia berada di peringkat 91 lebih baik dibanding pada 2015 yang berada di peringkat 106.

Kendati secara umum menunjukkan perbaikan, namun ada sejumlah indikator yang peringkatnya masih di atas 100, beberapa indikator itu di antaranya enforcing contract (dari 171 menjadi 166), starting business (dari 167 menjadi 151), registering property (dari 123 menjadi 118), trading across border (dari 113 menjadi 108), dan paying taxes (dari 115 menjadi 104).

Sedangkan soal rencana perubahan yang sifatnya fundamental, pemerintah nampaknya membutuhkan waktu lebih lama. Bahkan, menurut Thomas, pelaksanaannya bisa saja memakan waktu bertahun-tahun.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menjelaskan, untuk meningkatkan peringkat EoDB, pemerintah akan melakukan terobosan.

Dia menilai, tanpa melakukan terobosan atau perbaikan, posisi EoDB Indonesia belum beranjak dari tahun lalu, bahkan bisa jauh lebih buruk.

Oleh karena itu, pemerintah akan berusaha semaksimal mungkin menurunkan sejumlah indikator yang nilainya masih di atas 100 ke kisaran 80 - an.

Adapun, sesuai jadwal pada 2017, Bank Dunia kembali melakukan penilaian peringkat kemudahan berusaha di Indonesia. Mekanisme survei – nya dilakukan di dua kota yakni DKI Jakarta dan Surabaya.

Secara terpisah, peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira mengatakan, kunci utama proses deregulasi adalah koordinasi. Sejauh ini, dia melihat, kendati saat ini pemerintah sudah melakukan proses deregulasi, hal itu bukan jaminan untuk mengerek indeks kemudahan berusaha.

Masalah koordinasi bakal menentukan, pasalnya tumpang tindih regulasi itu berkaitan dengan beberapa institusi. Bisa saja, saat ini pemerintah sudah menghapus sejumlah regulasi yang dinilai menghambat investasi.

Namun, tanpa pengawasan dan koordinasi yang kuat, lembaga atau kementerian dan pemerintah daerah bisa menerbitkan regulasi baru yang kontraproduktif dengan langkah yang dilakukan pemerintah.

Terlebih, saat ini sekitar 101 daerah bakal memiliki pemimpin baru, artinya potensi munculnya regulasi baru bakal lebih besar. Situasi itu pun menurutnya bakal menjadi tantangan pemerintah dalam meningkatkan indeks kemudahan berusaha.
BISNIS.COM

Berita terkait

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

3 jam lalu

Bahlil Prioritaskan Investor Lokal untuk Investasi di IKN: Asing Masuk Klaster Dua

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia mengatakan pemerintah memprioritaskan pengusaha dalam negeri untuk berinvestasi di Ibu Kota Nusantara (IKN).

Baca Selengkapnya

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

4 jam lalu

Menteri KKP Ajak Investor Asing Investasi Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan atau KKP mengajak investor untuk investasi perikanan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

7 jam lalu

Kementerian Investasi Bukukan Investasi Senilai Rp 401,5 Triliun

Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membukukan realisasi investasi senilai Rp 401,5 triliun pada triwulan I 2024.

Baca Selengkapnya

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

7 jam lalu

Sinar Mas Land Melalui Digital Hub Gelar DNA VC Startup Connect

Sinar Mas Land melalui Digital Hub berkomitmen untuk terus mendukung kemajuan ekosistem startup digital potensial di Indonesia melalui gerakan Digital Hub Next Action (DNA).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

1 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

3 hari lalu

Ini 7 Manfaat Utama Investasi

Investasi menjadi salah satu langkah keuangan yang wajib dilakukan oleh semua orang.

Baca Selengkapnya

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

3 hari lalu

Zulkifli Hasan Ungkap 40 Pabrik Asal Tiongkok Produksi Baja Ilegal di Tanah Air

Zulhas menyayangkan baja tak sesuai standar mutu masih diproduksi di Indonesia dengan alasan investasi.

Baca Selengkapnya

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

6 hari lalu

Kejagung Tegaskan Penyitaan dalam Kasus Korupsi Timah Bukan untuk Hentikan Eksplorasi yang Merugikan Masyarakat

Kejagung menjelaskan kerugian kasus korupsi timah yang mencapai Rp 271 Triliun.

Baca Selengkapnya

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

6 hari lalu

Nilai Rupiah Ditutup Menguat pada Perdagangan Akhir Pekan

PT Laba Forexinfo Berjangka Ibrahim Assuaibi mencatat, mata uang rupiah ditutup menguat dalam perdagangan akhir pekan.

Baca Selengkapnya