Menteri Darmin: Penyaluran KUR Belum Sentuh Buruh Tani

Reporter

Rabu, 15 Februari 2017 07:30 WIB

Menko Perekonomian Darmin Nasution (kanan) dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung sebelum konferensi pers mengumumkan Paket Kebijakan Ekonomi X di Kantor Presiden, Jakarta, 11 Februari 2016. TEMPO/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan sektor perbankan masih menjadi pihak utama yang paling berperan dalam penyaluran kredit usaha rakyat.

Baca : Belum Ada Izin Ekspor, Freeport Indonesia Hentikan Produksi


"Bank memang ada kelemahannya, tapi hanya ini yang kita miliki sekarang," kata Darmin dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi XI DPR RI mengenai KUR di Jakarta, Selasa 14 Februari 2017.

Darmin mengakui banyak usulan yang meminta agar sektor lain juga diberdayakan untuk menyalurkan KUR seperti koperasi atau lembaga pembiayaan lainnya, namun hal itu belum bisa dilakukan.


Baca : Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Naik 100 Persen


Menurut dia, sektor perbankan masih memegang peran paling besar dalam penyaluran KUR karena memiliki jaringan yang luas di seluruh Indonesia serta infrastruktur yang lebih memadai.

Selain itu, perbankan bisa menjamin adanya tata kelola maupun akuntabilitas penyaluran KUR agar kredit tersebut dapat tepat sasaran dan bermanfaat untuk mendorong perekonomian. "Kita masih mengandalkan bank, mohon penyaluran ini jangan dibagi merata ke daerah, karena yang bisa menyalurkan adalah bank," ujar Darmin.

Meski demikian, Darmin mengakui, karena memegang teguh prinsip tata kelola, penyaluran KUR ini belum sepenuhnya menyentuh para buruh tani yang menggarap lahan pemilik tanah. "Perbankan sudah saya tanya, orang tidak punya tanah feasible tidak? alasannya apa? kalau ditarik sama yang punya bagaimana? ini persoalan sustainability. Kita harus pikirkan jaminannya," katanya.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga memberikan penjelasan mengenai penyaluran KUR yang dirasakan belum optimal oleh berbagai pihak karena tidak menyentuh masyarakat di daerah tertentu.

Menurut dia, penyaluran kredit yang belum efektif tersebut bisa jadi dikarenakan permintaan KUR yang melebihi suplai, dan belum tentu disebabkan oleh kesalahan perencanaan.

"Kalau masalah 'supply demand' dimana suplai terbatas karena keuangan negara terbatas, maka kemampuan kita belum mencukupi untuk kebutuhan itu. Berbeda respon kalau ini kesalahan 'policy'," katanya.

Untuk itu, ia memastikan pemerintah akan terus melakukan evaluasi dari penyaluran kredit ini, apalagi pelaksanaan KUR dalam dua tahun terakhir belum sepenuhnya menyentuh sektor produktif.

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman D Hadad menambahkan pelaksanaan KUR akan lebih optimal mendukung ekonomi rakyat, apabila diikuti oleh pendampingan maupun pembinaan menyeluruh.

Pembinaan itu bisa sejalan dengan program keuangan inklusif yang sudah dicanangkan pemerintah, sehingga keberlanjutan bantuan modal usaha ini benar-benar efektif dalam mendorong perekonomian nasional.

"Para pelaku usaha ini perlu pendampingan, pembinaan dan marketing yang baik, sehingga ada keberlanjutan (sustainability) agar manfaat KUR ini bisa terus berlangsung," katanya.

Sebelumnya, realisasi penyaluran KUR per 31 Desember 2016 mencapai Rp94,4 triliun atau 94,4 persen dari target penyaluran Rp100 triliun.

Bantuan modal tersebut disalurkan kepada 4.362.599 debitur dengan realisasi kredit bermasalah (NPL) untuk penyaluran KUR pada 2016 hanya mencapai 0,37 persen.

KUR Mikro memiliki porsi penyaluran terbesar yaitu sebesar Rp65,6 triliun (69,5 persen), diikuti dengan KUR Ritel Rp28,6 triliun (30,3 persen), dan KUR Penempatan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) Rp177 miliar (0,2 persen).

BRI menjadi penyalur KUR tertinggi pada 2016 sebesar Rp69,4 triliun, diikuti dengan Bank Mandiri sebesar Rp13,3 triliun, dan BNI sebesar Rp10,3 triliun. Sisanya disumbangkan oleh Bank Pembangunan Daerah (BPD) dan penyalur lainnya.

Berdasarkan wilayah, penyaluran KUR masih didominasi oleh wilayah Jawa. Tiga provinsi dengan penyaluran KUR tertinggi adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Pada 2017, pemerintah menargetkan penyaluran KUR sebesar Rp110 triliun dengan fokus utama kepada sektor produksi yaitu pertanian, perikanan, dan industri sebanyak 40 persen.

ANTARA

Advertising
Advertising

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

3 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

19 hari lalu

Keripik Tempe Rohani Sukses Kembangkan Usaha Berkat Pinjaman BRI

Strategi yang dilakukan ada di peningkatan pelayanan, mempertahankan kualitas produk, dan juga melakukan inovasi

Baca Selengkapnya

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

19 hari lalu

Jadi Nasabah KUR BRI Sejak Tahun 2000, Sate Klathak Pak Pong Ramai Diminati

Di akhir pekan dan di hari libur panjang dapat menyembelih 40-50 ekor kambing sehari dengan omzet sekitar Rp35-50 juta per bulan.

Baca Selengkapnya

Syarat Pengajuan KUR Mandiri Terbaru 2024 dan Caranya

24 Januari 2024

Syarat Pengajuan KUR Mandiri Terbaru 2024 dan Caranya

Bank Mandiri menjadi salah satu lembaga perbankan yang bertindak sebagai penyalur Kredit Usaha Rakyat pada 2024. Berikut syarat pengajuan KUR Mandiri.

Baca Selengkapnya

Kemenkop UKM Sebut 12 Bank Melanggar Aturan KUR, Ada Bank BUMN

19 Januari 2024

Kemenkop UKM Sebut 12 Bank Melanggar Aturan KUR, Ada Bank BUMN

Kemenkop UKM mengungkap ada 12 bank penyalur KUR yang melakukan pelanggaran terhadap aturan KUR.

Baca Selengkapnya

Syarat Pengajuan KUR BRI 2024, Asal Punya Usaha Produktif

17 Januari 2024

Syarat Pengajuan KUR BRI 2024, Asal Punya Usaha Produktif

Syarat dan cara mengajukan KUR BRI 2024 sangat mudah.

Baca Selengkapnya

Banyak Penyelewengan Dana KUR, Kemenkop UKM Buat Rekomendasi Pembenahan

8 Desember 2023

Banyak Penyelewengan Dana KUR, Kemenkop UKM Buat Rekomendasi Pembenahan

Kementerian Koperasi (Kemenkop) UKM buat tiga rekomendasi perbaikan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk cegah penyelewengan.

Baca Selengkapnya

Kemenkop UKM Bidik Penyaluran KUR Rp 300 Triliun pada 2024

8 Desember 2023

Kemenkop UKM Bidik Penyaluran KUR Rp 300 Triliun pada 2024

Kementerian Koperasi dan UKM menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat atau KUR tahun depan naik sedikit dari target tahun ini.

Baca Selengkapnya

Kementerian Koperasi Sebut Banyak Penyelewengan Dana KUR

8 Desember 2023

Kementerian Koperasi Sebut Banyak Penyelewengan Dana KUR

Kementerian Koperasi dan UKM mengungkapkan masih banyak pelanggaran dalam penyaluran dana Kredit Usaha Rakyat (KUR).

Baca Selengkapnya

Total Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Rp 204 Triliun

18 November 2023

Total Penyaluran Kredit Usaha Rakyat Rp 204 Triliun

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa total penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) telah mencapai Rp 204,17 tril

Baca Selengkapnya