Atasi Kesenjangan, DPR Desak KUR Mencakup Usaha Super Mikro

Reporter

Selasa, 14 Februari 2017 17:57 WIB

TEMPO/ Wahyu Setiawan

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat mendesak agar penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) menjangkau masyarakat pedalaman terutama dengan akses bank yang terbatas. Anggota Komisi Perbankan (Komisi XI) Dewan Perwakilan Rakyat Misbakhun mengatakan pola kredit super mikro akan menjadi solusi pemerataan kesejahteraan. "Seringkali kita hadapi masalah teknis. Ada yang feasible menerima KUR, tapi tidak bankable," katanya saat rapat di Kompleks Parlemen Senayan, Selasa, 14 Februari 2017.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tingkat inklusi keuangan masyarakat tahun 2016 meningkat dibandingkan tahun 2013, masing-masing yaitu 67,82 persen dari 59,74 persen. Kendati demikian, kata Misbakhun, bank lebih tertarik menyalurkan kredit besar ketimbang memperluas akses tersebut ke debitur.

Baca: Jokowi Minta Sistem Kredit Usaha Rakyat Diperbaiki

Anggota Komisi dari Wilgo Zainar mengatakan KUR seharusnya dapat menghilangkan praktik renternir dan tengkulak di pasar. Sayangnya bank belum mampu menyediakan pinjaman yang langsung menyasar ke usaha dengan modal sangat kecil. "Rentenir langsung lihat usahanya, bank tidak. Jadi perlu ada tambahan aturan yang disesuaikan dengan kebijakan lokal," kata dia.

Kementerian Keuangan melalui Pusat Investasi Pemerintah merancang kembali skema kredit bagi usaha mikro dengan pinjaman di bawah plafon yang ditetapkan dalam KUR. Kredit super mikro ini untuk menyasar pelaku usaha super mikro sehingga dapat disalurkan melalui koperasi, bank pembangunan daerah, serta modal ventura.

Pada KUR, plafon pinjaman mikro setiap akad sebesar Rp 25 juta, atau per debitur maksimal Rp 75 juta. Sedangkan total dan plafon kredit ritel per akadnya sebesar Rp 500 juta. Hingga saat ini, penyaluran KUR mikro mencapai Rp 65,5 triliun, KUR ritel Rp 28,6 triliun, dan KUR penempatan TKI sebesar Rp 177 miliar.

Simak: Dirjen Pajak Luncurkan Aplikasi Buka Rahasia Bank

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan timnya harus menghitung jumlah pelaku usaha super mikro yang tersebar di berbagai wilayah. Pemerintah menyediakan Rp 1,5 triliun untuk subsidi kredit super mikro pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara. "Kalau desainnya sudah firm, bagaimana bisa menyalurkan dana kepada kelompok lebih rendah dari KUR, tapi tetap menjaga kemampuan agar dananya tetap bergulir," katanya.

Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pemerintah tidak membatasi bank penyalur kredit rakyat asalkan tingkat kredit bermasalahnya di bawah 5 persen secara total dan pada portofolio kredit. Pemerintah menyediakan plafon penyaluran kredit usaha rakyat tahun ini sebesar Rp 110 triliun.

Darmin mengusulkan pembuatan kartu kredit sementara dengan pilihan pinjaman yang variatif. Kartu tersebut berisi data debitur dengan usaha yang lebih spesifik, misalnya peternak dengan masa panen 5 bulan sekali, dan dapat digunakan berulang kali. Dengan demikian, peminjam tak perlu menanggung beban bunga hingga 9 bulan per tahun. "Sehingga mereka keuntungannya banyak, tak perlu pinjam setahun. Kalau setahun bunganya lumayan," kata Darmin.

Baca: Freeport Sudah Bisa Ekspor Konsentrat Lagi

Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Muliaman Hadad mengatakan pemerintah telah menyediakan berbagai akses pinjaman bagi masyarakat tak terjangkau bank, yaitu melalui teknologi finansial, dan kredit bergulir. Pemerintah daerah, juga menyalurkan kredit super mikro dengan plafon Rp200-300 ribu. "Itu juga bisa melalui produk yang dikeluarkan Pemda, lembaga keuangan mikro atau bank perkreditan rakyat," katanya.

PUTRI ADITYOWATI

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

11 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

16 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

18 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya