Mandiri Sekuritas Prediksi Ekonomi 2017 Positif

Reporter

Editor

Sugiharto

Rabu, 1 Februari 2017 14:00 WIB

ANTARA/Dewi Fajriani

TEMPO.CO, Jakarta - Mandiri Sekuritas memprediksi, ekonomi Indonesia tahun ini mengalami konsolidasi.

Menurut Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy, ekonomi Indonesia telah melewati titik terendahnya pada 2015 ketika pertumbuhan ekonomi hanya 4,8 persen. "Tren ke depan akan pick up. Untuk 2017, pick up-nya kecil atau sedikit," kata Leo di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu, 1 Februari 2017.

Simak: ADB Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1 Persen pada 2017

Leo menjelaskan, Mandiri sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2017 akan mencapai 5,1 persen. Lebih tinggi ketimbang 2016 yang secara keseluruhan mencapai 5 persen," kata Leo di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu, 1 Februari 2017.

Pada 2017, Leo melanjutkan, konsumsi masyarakat yang berkontribusi sebesar 53 persen terhadap pertumbuhan tidak akan lebih baik dari 2016. Menurut dia, inflasi akan meningkat. Namun, peningkatan upah minimum hanya 8,3 persen, lebih kecil dari 2016. "Daya beli masyarakat pada 2017 tidak lebih baik dibanding 2016," ujarnya.

Baca: Sri Mulyani: Negara Siapkan Rp 22 T untuk Beasiswa LPDP

Selain itu, dari sisi belanja pemerintah, reformasi pajak baru dimulai. Dengan adanya program amnesti pajak, basis pajak memang meningkat. Namun, menurut Leo, meningkatnya basis pajak tidak selalu diikuti dengan meningkatnya kepatuhan pajak. "Itulah peran penting reformasi pajak," tutur Leo.

Menurut Leo, reformasi pajak harus diterapkan secara signifikan agar pemerintah bisa menggenjot penerimaan yang lebih besar dari meningkatnya basis pajak. "Kalau reformasi pajak tidak dilakukan, 2017 kemungkinan ada potensi shortfall dari penerimaan pajak. Kalau ada shortfall, ada kemungkinan pemotongan anggaran."

Dengan dipotongnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, belanja pemerintah yang diperkirakan tumbuh 12 persen bisa tidak tercapai. Namun, Leo memprediksi, shortfall tahun ini lebih rendah dibandingkan 2016 apalagi 2015. "Karena resiko fiskal tahun ini lebih rendah dibandingkan dua tahun lalu," tuturnya.

Untuk reformasi pajak, pemerintah perlu meningkatkan jumlah petugas pajak. Menurut Leo, jumlah petugas pajak Indonesia dibandingkan jumlah populasi masih lebih rendah dibanding negara-negara berkembang lainnya. "Selain itu, pengembangan teknologi informasi perlu dilakukan. Jadi, ruang reformasi pajak masih sangat besar," katanya.

ANGELINA ANJAR SAWITRI

Berita terkait

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

8 hari lalu

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015

Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

19 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

27 hari lalu

Imbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia

Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

28 Februari 2024

Sebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah

Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

2 Februari 2024

Pegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024

PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services

Baca Selengkapnya

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

19 Desember 2023

APBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia

Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan

Baca Selengkapnya

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

19 Desember 2023

Target Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan

Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.

Baca Selengkapnya

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

14 Desember 2023

Inflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen

ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023

Baca Selengkapnya

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

12 Desember 2023

CORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI

Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.

Baca Selengkapnya

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

8 Desember 2023

Kebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia

Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya