TEMPO.CO, Jakarta - Mandiri Sekuritas memprediksi, ekonomi Indonesia tahun ini mengalami konsolidasi.
Menurut Kepala Ekonom Mandiri Sekuritas Leo Putra Rinaldy, ekonomi Indonesia telah melewati titik terendahnya pada 2015 ketika pertumbuhan ekonomi hanya 4,8 persen. "Tren ke depan akan pick up. Untuk 2017, pick up-nya kecil atau sedikit," kata Leo di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu, 1 Februari 2017.
Simak: ADB Prediksi Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,1 Persen pada 2017
Leo menjelaskan, Mandiri sekuritas memprediksi pertumbuhan ekonomi pada 2017 akan mencapai 5,1 persen. Lebih tinggi ketimbang 2016 yang secara keseluruhan mencapai 5 persen," kata Leo di Menara Mandiri, Jakarta, Rabu, 1 Februari 2017.
Pada 2017, Leo melanjutkan, konsumsi masyarakat yang berkontribusi sebesar 53 persen terhadap pertumbuhan tidak akan lebih baik dari 2016. Menurut dia, inflasi akan meningkat. Namun, peningkatan upah minimum hanya 8,3 persen, lebih kecil dari 2016. "Daya beli masyarakat pada 2017 tidak lebih baik dibanding 2016," ujarnya.
Baca: Sri Mulyani: Negara Siapkan Rp 22 T untuk Beasiswa LPDP
Selain itu, dari sisi belanja pemerintah, reformasi pajak baru dimulai. Dengan adanya program amnesti pajak, basis pajak memang meningkat. Namun, menurut Leo, meningkatnya basis pajak tidak selalu diikuti dengan meningkatnya kepatuhan pajak. "Itulah peran penting reformasi pajak," tutur Leo.
Menurut Leo, reformasi pajak harus diterapkan secara signifikan agar pemerintah bisa menggenjot penerimaan yang lebih besar dari meningkatnya basis pajak. "Kalau reformasi pajak tidak dilakukan, 2017 kemungkinan ada potensi shortfall dari penerimaan pajak. Kalau ada shortfall, ada kemungkinan pemotongan anggaran."
Dengan dipotongnya Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara, belanja pemerintah yang diperkirakan tumbuh 12 persen bisa tidak tercapai. Namun, Leo memprediksi, shortfall tahun ini lebih rendah dibandingkan 2016 apalagi 2015. "Karena resiko fiskal tahun ini lebih rendah dibandingkan dua tahun lalu," tuturnya.
Untuk reformasi pajak, pemerintah perlu meningkatkan jumlah petugas pajak. Menurut Leo, jumlah petugas pajak Indonesia dibandingkan jumlah populasi masih lebih rendah dibanding negara-negara berkembang lainnya. "Selain itu, pengembangan teknologi informasi perlu dilakukan. Jadi, ruang reformasi pajak masih sangat besar," katanya.
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Berita terkait
BPS: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan I 2024 Tumbuh, Tertinggi Sejak 2015
8 hari lalu
Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di triwulan I-2024 yang tercatat 5,11 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaFathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas
19 hari lalu
Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.
Baca SelengkapnyaImbas Perang Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia
27 hari lalu
Serangan balasan Iran terhadap Israel meningkatkan eskalasi konflik di Timur Tengah. Ketegangan ini menambah beban baru bagi ekonomi Indonesia.
Baca SelengkapnyaSebut Ekonomi Indonesia Kokoh di Tengah Ketidakpastian Global, Jokowi: Alhamdulillah
28 Februari 2024
Presiden Jokowi mengatakan bahwa perekonomian Indonesia cukup kokoh di tengah ketidakpastian global.
Baca SelengkapnyaPegadaian Raih Penghargaan Indonesia Living Legend Companies Awards 2024
2 Februari 2024
PT Pegadaian dinobatkan sebagai Diamond Living Legend Company in Realizing Society Welfare Through Innovative and Inclusive Products and Services
Baca SelengkapnyaAPBN Dukung Momentum Pemulihan Ekonomi Indonesia
19 Desember 2023
Kinerja anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) hingga pertengahan bulan Desember 2023 tercatat lebih kuat dari target yang ditentukan
Baca SelengkapnyaTarget Pertumbuhan Ekonomi Tinggi Para Capres Dinilai Percuma Jika Andalkan Pertambangan
19 Desember 2023
Direktur Center of Economics and Law Studies (Celios) Bhima Yudhistira mengatakan target pertumbuhan ekonomi para kandidat capres dan cawapres Pemilu 2024 cenderung tinggi.
Baca SelengkapnyaInflasi Terkendali, Pertumbuhan Ekonomi Asia Pasifik Diprediksi 4,9 Persen
14 Desember 2023
ADB menaikkan proyeksi pertumbuhan ekonomi pada Asian Development Outlook (ADO) Desember 2023
Baca SelengkapnyaCORE Proyeksikan Krisis Properti di Cina Diprediksi Berdampak Jangka Panjang ke RI
12 Desember 2023
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (CORE) Mohammad Faisal, mengatakan krisis sektor properti di Cina sangat berpengaruh pada perekonomian Indonesia, terutama pada kinerja ekspor.
Baca SelengkapnyaKebijakan Fiskal Jadi Penjaga Stabilitas Ekonomi Indonesia
8 Desember 2023
Kebijakan fiskal memiliki peranan penting sabagai penjaga stabilitas nasional sekaligus mempertahankan pertumbuhan ekonomi.
Baca Selengkapnya