Fed Funds Rate Naik Juni, BI Tak Khawatir Dana Asing Keluar  

Reporter

Jumat, 27 Januari 2017 17:41 WIB

Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo di Jakarta, mengatakan sentimen positif dari bank sentral AS (The Fed) yang mempertahankan suku bunga, serta langkah Bank Indonesia yang memangkas suku bunga tergerus oleh sentimen harga minyak mentah dunia. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memprediksi kenaikan suku bunga acuan bank sentral Amerika Serikat (Fed Funds Rate) tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Jadi, saat ini, tidak ada kekhawatiran adanya arus dana modal asing keluar Indonesia.

"Sekarang masih banyak ketidakpastian, jadi masih menunggu. Diperkirakan (Fed Funds Rate) paling cepat naik Juni nanti," ucap Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI Juda Agung di kompleks kantornya, Thamrin, Jakarta, Jumat, 27 Januari 2017.

Baca:
Donald Trump Diprediksi Takkan Tutup Semua Keran Impor
Pemerintah Ingin BBM Satu Harga, BI: Waspadai Inflasi

Jika FFR benar mengalami kenaikan, Juda memprediksi tidak terlalu tinggi atau sekitar 25 basis poin (bps). BI pun memperkirakan kenaikan FFR tahun ini hanya akan terjadi dua kali.

Dalam jangka panjang, tutur Juda, Indonesia tak perlu khawatir pembalikan arus modal atau capital reversal terjadi pada waktu mendatang. "Risiko itu memang ada di emerging market. Tapi, kalau dilihat di antara negara emerging, kita yang paling positif."

Simak:

Begini Konsep National Payment Gateway ala Indonesia

BI Prediksi Tarif Listrik dan STNK Dongkrak Inflasi Januari


Menurut Juda, Indonesia boleh percaya diri termasuk dalam kategori kuat jika dilihat dari indikator pertumbuhan ekonomi dan stabilitas makroekonomi lain.

Dia membandingkan, kondisi saat ini berbeda dengan krisis ekonomi pada 2013. Ketika itu, defisit neraca transaksi berjalan (CAD) mencapai 4 persen, sedangkan saat ini jauh menurun atau diprediksi mendekati 1,8 persen.

Selain itu, Juda mengatakan karakteristik investor Indonesia banyak yang berorientasi pada investasi jangka panjang, sehingga tidak banyak bergantung serta terpengaruh gejolak nilai tukar rupiah dan suku bunga jangka pendek. "Mereka real money investor. Yang dilihat lebih ke kondisi fundamental ekonominya."

GHOIDA RAHMAH




Berita terkait

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

2 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

2 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

2 hari lalu

Inflasi April Hanya 0,25 Persen, BI Ungkap Pemicunya

BI menyebut inflasi IHK pada April 2024 tetap terjaga dalam kisaran sasaran 2,51 persen, yakni 0,25 persen mtm.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

4 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

5 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

5 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

6 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

6 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

6 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

7 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya