TEMPO Interaktif, Jakarta:HSBC Indonesia meluncurkan produk pembiayaan resi gudang, yaitu pemberian kredit oleh bank dengan jaminan berupa barang persediaan baik bahan baku maupun barang jadi. "Nasabah mendapatkan kemudahan untuk mendapatkan modal kerja jangka pendek dengan menggunakan inventory mereka sebagai jaminan pembiayaan," papar Head of Trade Services HSBC Indonesia Cindralela Darsia di Jakarta, hari ini. Ada tiga dasar penerbitan resi gudang, yaitu berdasarkan kontrak, keanggotaan, dan Undang-undang Nomor 9/2006 tentang Resi Gudang. Untuk resi gudang berdasarkan kontrak, semisal Collateral Management Agreement tidak, dapat dialihkan dan bukan merupakan dokumen kepemilikan. Resi gudang berdasarkan keanggotaan hanya berlaku bagi anggotanya saja. Sedangkan, resi gudang berdasarkan UU, dapat diperjualbelikan dan dapat digunakan sebagai agunan untuk memperoleh pembiayaan. Vice President of HSBC Trade Services Indra Kampono menambahkan, pola pembiayaan resi gudang ini fleksibel sesuai dengan kebutuhan nasabah. Tiga variasi pembiayaan ini, antara lain, import stock financing, export receivables-backed financing, dan pre-payment finance. "Pembiayaan impor sangat cocok bagi Indonesia karena tingkat impor bahan baku industri tinggi. Jadi, dengan jaminan resi gudang, bank dapat menalangi pembelian bahan baku yang dibutuhkan pengusaha," katanya. SOFIAN