AS Mundur, Australia Undang Indonesia dan Cina Gabung TPP

Reporter

Editor

Abdul Malik

Selasa, 24 Januari 2017 11:02 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull saat blusukan di Pasar Tanah Abang, 12 November 2015. Jokowi juga juga ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa Indonesia mempunyai hubungan bilateral yang baik dengan Australia. Tempo/Dian Triyuli Handoko

TEMPO.CO, Sydney - Pemerintah Australia menyatakan akan tetap mendorong kelanjutan pembahasan pakta perdagangan bebas Kemitraan Trans-Pasifik (TPP), meskipun tanpa keanggotaan Amerika Serikat.

Menteri Perdagangan Australia, Steven Ciobo, mengundang Indonesia dan Cina untuk bergabung. “Negara-negara lain juga terbuka untuk bergabung,” ujarnya seperti dilansir The Guardian, Senin, 23 Januari 2017.

Ciobo menyatakan Australia mengundang negara-negara lain untuk tetap melanjutkan pembahasan TPP. Kini TPP yang sebelumnya beranggotakan 12 negara, berkurang menjadi 11 negara seiring keputusan Presiden Donald Trump menarik keanggotaan AS di TPP.

Pada Senin petang kemarin, Perdana Menteri Australia, Malcolm Turnbull, mengonfirmasi komitmen Australia pada kelanjutan pembahasan TPP saat berbicara dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe melalui telepon.

Turnbull kepada media setempat menyatakan tidak ada pertanyaan apakah forum TPP mengalami rugi besar akibat AS menarik diri. Dia menegaskan Cina sangat potensial untuk bergabung.

Baca : Dolar AS Ambruk Akibat Kebijakan Proteksionis Donald Trump

“Sangat mungkin bahwa kebijakan AS akan mengubah peta keanggotaan TPP. Selain itu ada peluang besar, bahwa TPP tetap berlanjut tanpa Amerika,” kata Turnbull.

Donald Trump dalam pidato hari pertamanya sebagai Presiden AS menyatakan Negeri Abang Sam akan menarik diri dari pembahasan TPP.

Kepada kantor berita ABC, Ciobo menyatakan Australia dan Jepang ingin tetap melanjutkan proses negosiasi forum TPP. Australia sudah melakukan pembahasan dengan Kanada, Meksiko, Jepang, Selandia Baru, Singapura, Malaysia, Chile, dan Peru.

“Saya mendengar Indonesia memiliki ketertarikan untuk ikut bergabung dan juga masih ada ruang untuk Cina. Meskipun kini keanggotaan TPP berkurang satu negara, namun terbuka untuk beberapa negara bergabung,” ujar Ciobo.

Baca : AS Tarik Diri dari TPP, Dolar Anjlok dan Rupiah Menguat

Berdasarkan draft final TPP, kesepakatan perdagangan masih bisa berlanjut meskipun jika hanya ada enam dari 12 negara yang melakukan ratifikasi. Namun enam negara itu harus mewakili 85 persen dari total produk domestik bruto 12 negara tersebut.

Artinya, pakta TPP akan sulit diwujudkan jika AS atau Jepang tidak bersedia meratifikasi perjanjian. Sebab di antara seluruh anggota, gabungan Jepang dan AS mewakili 79 persen dari total PDB 12 negara anggota TPP. Tanpa AS dan Jepang, maka tidak ada jalan untuk memenuhi syarat 85 persen PDB tersebut.

Ciobo menambahkan hingga kini belum melakukan kajian tentang kemungkinan jumlah keuntungan yang akan diraih Australia jika TPP tetap berlanjut tanpa AS.

THE GUARDIAN | ABDUL MALIK

Berita terkait

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

1 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

2 hari lalu

Pameran Dekorasi Rumah Indonesia di Taiwan Raup Transaksi Rp 4,73 Miliar

Kementerian Perdagangan menggelar pameran dekorasi rumah Indonesia di Taiwan, total transaksi yang diperoleh Rp 4,73 miliar.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

2 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

2 hari lalu

Ratusan Paus Pilot Terdampar di Australia Barat, Apa Keunikan Paus Ini?

Sekitar 140 paus pilot yang terdampar di perairan dangkal negara bagian Australia Barat. Apakah jenis paus pilot itu?

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

3 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

4 hari lalu

Kementerian Perdagangan Sebut Utang Rafaksi Minyak Goreng Segera Dibayar

Kementerian Perdagangan mengatakan bahwa utang rafaksi minyak goreng akan segera dibayarkan.

Baca Selengkapnya

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

5 hari lalu

Direktorat Jenderal Pajak dan Australia Kerja Sama bidang Pertukaran Informasi Cryptocurrency

Kesepakatan kerja sama ini dirancang untuk meningkatkan deteksi aset yang mungkin memiliki kewajiban pajak di kedua negara.

Baca Selengkapnya

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

5 hari lalu

Australia Luncurkan Fase Baru Program Investing in Women

Program Investing in Women adalah inisiatif Pemerintah Australia yang akan fokus pada percepatan pemberdayaan ekonomi perempuan di Indonesia

Baca Selengkapnya

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

5 hari lalu

PM Australia Sebut Elon Musk Miliarder Sombong Gara-gara Tolak Hapus Unggahan di X

Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menyebut Elon Musk sebagai miliarder sombong karena tak mau menghapus unggahan di media sosial X.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

5 hari lalu

Kemendag Dorong Ekspor Buah Manggis ke Australia, Butuh Penyedia Jasa Iradiasi

Kemendag mendorong ekspor buah sebagai implementasi perjanjian Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

Baca Selengkapnya