Pertumbuhan Ekonomi 2017 Masih Andalkan Konsumsi Domestik  

Reporter

Senin, 23 Januari 2017 16:24 WIB

Standard Chartered. REUTERS/Bobby Yip

TEMPO.CO, Jakarta - Senior Economist Standard Chartered Bank, Aldian Taloputra, mengatakan pertumbuhan ekonomi tahun ini terutama masih akan didorong oleh konsumsi domestik atau dalam negeri. Adapun pertumbuhan ekonomi pada 2017 diperkirakan berada di level 5,3 persen.

Baca: Asal Usul Kerja Sama Bisnis MNC Group-Trump Hotel

"Pertumbuhan ekonomi akan lebih baik dari tahun lalu. Perbaikannya didorong oleh konsumsi rumah tangga," ujar Aldian dalam paparannya di Hotel Shangri-La, Jakarta, Senin, 23 Januari 2017.

Dia berujar, faktor lain pendorong pertumbuhan ekonomi adalah mulai pulihnya harga beberapa komoditas, seperti minyak, batu bara, dan kelapa sawit. Peningkatan harga ini akan berdampak pada kinerja ekspor Indonesia. "Daya beli masyarakat dan pemerintah juga akan positif," katanya.

Baca: Begini Perencanaan Reklamasi Pelabuhan Patimban

Sementara itu, investasi sektor swasta, kata Aldian, diprediksi masih tumbuh terbatas. Sebab, investor akan lebih banyak memusatkan investasinya pada sektor-sektor dalam negeri. "Permintaan eksternal masih banyak berubah atau penuh ketidakpastian."

Prediksi pertumbuhan ekonomi 5,3 persen sebelumnya juga dikemukakan oleh Bank Dunia, di mana angka itu meningkat dari posisi tahun lalu sebesar 5,1 persen. "Ekonomi Indonesia tetap kuat di tengah pertumbuhan global yang sedang lesu," ujar Acting Lead Economist World Bank Jakarta, Hans Anand Beck, Selasa, 17 Januari 2017.

Faktor pendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi dari eksternal adalah kembali naiknya harga-harga komoditas. Selain itu, dari internal adalah reformasi iklim investasi yang berjalan cepat.

Sedangkan faktor yang berpotensi melemahkan pertumbuhan ekonomi dari sisi eksternal, kata Hans, adalah lemahnya pertumbuhan perdagangan global dan adanya ketidakpastian kebijakan ekonomi global.

GHOIDA RAHMAH


Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

3 hari lalu

Standard Chartered Perkiraan Pertumbuhan PDB Indonesia 2024 Menjadi 5,1 Persen

Standard Chartered menurunkan perkiraan pertumbuhan produk domestik bruto atau PDB Indonesia tahun 2024 dari 5,2 persen menjadi 5,1 persen.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

4 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

8 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

8 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

10 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

11 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

12 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya