Harga Tembaga Berpeluang Tembus US$ 6.000

Reporter

Kamis, 12 Januari 2017 07:00 WIB

Seorang pekerja menunjukkan bijih tembaga dan emas di area tambang kecil "Inca de Oro" di dekat kota Copiapo, Santiago, Chile, 14 Desember 2015. Para pekerja tambang emas yang tak terhitung jumlahnya bekerja dengan upah yang kecil di gurun Atacama ini karena penurunan harga emas lebih dari enam tahun. REUTERS/Ivan Alvarado

TEMPO.CO, Jakarta - Harga tembaga pada 2017 berpeluang menembus US$6.000 per ton seiring dengan proyeksi campuran antara pengetatan pasokan dan perkiraan pertumbuhan penambangan.

Pada perdagangan Rabu, 11 Januari 2017, pukul 18.58 WIB, harga tembaga di bursa Comex untuk kontrak Maret 2017 turun 0,4 poin atau 0,15% menjadi US$260,85 per pon. Adapun harga tembaga di London Metal Exchange (LME) meningkat 167 poin atau 2,99 persen menuju US$5.758 per ton pada penutupan perdagangan Selasa, 10 Januari 2017.

Daniel Hynes, senior commodities strategist Australia and New Zealand (ANZ) Banking Group, menyampaikan sentimen tembaga cenderung mixed antara proyeksi penambahan pasokan dengan pengetatan suplai. Dalam waktu dekat, pasar tembaga menunggu proses negosiasi upah pekerja di Chili dan pengumuman kebijakan ekspor mineral di Indonesia.

Perubahan keempat Peraturan Pemerintah no.23/2010 tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara rencananya akan keluar pada Rabu, 11 Januari 2017. Tanggal 11 Januari 2017 adalah hari terakhir pemerintah membolehkan perusahaan tambang melakukan ekspor mineral mentah, berdasarkan Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Nomor 1/2014.

Pada Selasa, 10 Januari 2017, dalam manajemen BHP Billiton Ltd., di tambang Escondida, Chili, menolak tuntutan serikat pekerja yang meminta kenaikan gaji 7 persen dan bonus 25 juta peso (US$37.000). Serikat pekerja dijadwalkan memberikan proposal final pada 24 Januari.

Tuntutan pekerja berdasarkan pada lonjakan harga tembaga pada sebesar 25 persen sejak Oktober 2016 karena menyusutnya pasokan.

Berdasarkan data Bank Dunia, pada 2015 Chili merupakan produsen tembaga terbesar di dunia dengan produksi sejumlah 5,76 juta ton. Adapun Indonesia menjadi produsen ke-10 tertinggi dunia dengan suplai baru 580 ton. "Dalam waktu dekat cenderung naik turun, apalagi menjelang libur Imlek. Jadi mungkin masih sulit untuk melihat tren ke depan," tuturnya seperti dikutip dari Bloomberg, Rabu, 11 Januari 2017.

Naiknya harga tembaga memang menjadi tantangan pasar ke depan yang masih ragu dengan tingkat fundamental suplai dan permintaan. Di tengah sentimen yang masih mixed, Citigroup Inc., memprediksi harga tembaga dapat menembus US$6.000 per ton.

Terjadinya kenaikan harga disebabkan pertumbuhan pasokan yang masih melambat. Sekitar 3,5 juta ton kapasitas tambang atau 17% produksi global masih dalam proses perpanjangan kontrak tenaga kerja.

Pada 2016, harga tembaga meningkat 18% setelah mengalami penurunan dalam tiga tahun berturut-turut. Sentimen utama yang mendorong harga ialah proyeksi peningkatan belanja modal pembangunan infrastruktur di AS dan Cina.

Presiden AS Donald Trump berjanji mengalokasikan dana US$550 miliar dalam rencana lima tahun untuk membangun jalan, bandara, dan jembatan. Adapun Negeri Panda sudah menginvestasikan US$1,4 triliun dalam 10 bulan pertama 2016 untuk infrastruktur seperti jalan, rel kereta api, dan jaringan telekomunikasi.

Pada 2017, total produksi diperkirakan naik tipis 1 persen menjadi 20,1 juta ton. Tahun lalu, total suplai baru mencapai 19,9 juta ton, meningkat 3,8 persen dari 2015.

BISNIS.COM

Berita terkait

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

3 hari lalu

LPDP Buka Beasiswa Prioritas ke NEU, CSU dan UST untuk Bidang Pertambangan

Tujuan beasiswa LPDP ini untuk mencetak tenaga kerja untuk memenuhi program hilirisasi industri berbasis tambang mineral di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

5 hari lalu

Hari Bumi dan Hari Kartini, Petani Kendeng Ungkit Kerusakan Karst yang Memicu Banjir

Kelompak masyarakat peduli Pegunungan Kendeng memgangkat isu kerusakan lingkungan pada Hari Bumi dan Hari Kartini/

Baca Selengkapnya

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

7 hari lalu

10 Perusahaan Timah Terbesar di Dunia, Ada PT Timah

Berikut ini deretan perusahaan timah terbesar di dunia berdasarkan jumlah produksinya pada 2023, didominasi oleh pabrik Cina.

Baca Selengkapnya

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

24 hari lalu

JATAM Laporkan Menteri Investasi Bahlil ke KPK, Ini Sebabnya

Jaringan Advokasi Tambang melaporkan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia, apa penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

24 hari lalu

Korupsi Timah: Aturan Rujukan Penghitungan Kerugian Negara Rp 271 Triliun

Kasus dugaan korupsi di PT Timah, yang melibatkan 16 tersangka, diduga merugikan negara sampai Rp271 triliun. Terbesar akibat kerusakan lingkungan.

Baca Selengkapnya

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

25 hari lalu

Ramai soal Korupsi Timah Rp 271 Triliun, Begini Fluktuasi Saham TINS dan Analisisnya

Pergerakan saham PT Timah Tbk. atau TINS terpantau berfluktuatif usai terkuaknya kasus korupsi tata niaga timah di wilayah IUP. Begini analisisnya.

Baca Selengkapnya

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

26 hari lalu

Kasus Harvey Moeis Korupsi Timah, Peran Lobi-Lobi hingga Membeli Barang Mewah Miliaran

Pada Kamis, 4 April 2024, istri Harvey Moeis, selebriti Sandra Dewi mendatangi Kejaksaan Agung untuk menjalani pemeriksaan sebagai saksi

Baca Selengkapnya

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

26 hari lalu

Istana Buka Suara soal Luhut Disebut Tak Setuju Revisi PP Minerba Usul Bahlil

Menteri Sekretaris Negara Pratikno tak menampik soal posisi Luhut yang tidak setuju.

Baca Selengkapnya

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

26 hari lalu

Sengkarut Korupsi Rp 271 Triliun di PT Timah Tbk, Begini Awal Mula Berdiri BUMN Pertambangan Timah

PT Timah Tbk terbelit kasus korupsi hingga Rp 271 triliun. Begini profil perusahaan BUMN pertambangan timah yang telah didirikan sejak 1976.

Baca Selengkapnya

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

27 hari lalu

Klaim Lakukan Banyak Perbaikan, Bos PT Timah Mengaku Tak Terlibat dalam Kasus Korupsi Rp 271 Triliun

Direktur Utama PT Timah Ahmad Dani Virsal mengaku tak terlibat dalam kasus dugaan korupsi tata niaga timah wilayah IUP perseroan.

Baca Selengkapnya