Saudi Aramco Naikkan Harga Jual Minyak Mentah untuk Asia

Reporter

Sabtu, 7 Januari 2017 19:45 WIB

Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Jumat ditutup naik tipis sebesar 0,02 poin menyusul harga minyak mentah dunia yang terkoreksi. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta -Saudi Aramco akan menaikan harga jual minyak untuk wilayah Asia pada Februari karena negara pengekspor minyak terbesar dunia ini akan mengurangi produksi demi menekan kondisi kelebihan suplai minyak. Selain menaikan harga untuk wilayah Asia, Arab Saudi juga berencana menaikan premi atau biaya jasa atas minyak mentah jenis light crude oil.

Produsen minyak pelat merah Arab Saudi, Saudi Aramco, menaikan harga jual minyak mentah untuk wilayah Asia sebesar 60 sen per barrel. Dengan demikian, harga minyak mentah jenis light crude oil untuk Asia menjadi sekitar 15 sen di bawah harga patokan regional.

Baca: Proyeksi 2017, Harga Komoditas Energi Makin Melambung


Sebelumnya, Bloomberg Survey telah memperkirakan perusahaan akan menaikan harga sekitar 50 sen per barrel. Sepanjang tahun lalu, harga minyak mentah dunia telah melonjak naik 52 persen. Kenaikan tersebut merupakan kenaikan tahunan dalam empat tahun terakhir setelah OPEC setuju mengurangi produksi untuk pertama kalinya dalam kurun 8 tahun terakhir.


Organisasi Negara Pengekspor Minyak (Organization of Petroleum Exporting Countries/ OPEC) dan 11 negara produser minyak, termasuk Rusia, telah sepakat menurunkan produksi minyak sebesar 1,8 million barel per hari tahun ini. Langkah itu dilakukan setelah harga minyak dunia turun lebih dari separuh dari level harga pada 2014.


Baca: Pertamina Klaim Rugi Akibat Harga Premium Tak Naik

Menteri Energi Arab Saudi Khalid Al-Falih mengatakan harga minyak mentah akan kembali pulih setelah OPEC memenuhi perjanjian tahun lalu di Riyadh. Intervensi OPEC, kata Al-Falih, bertujuan menyeimbangkan kembali pasar minyak dunia karena harga komoditas ini harus naik demi mendorong investasi cadangan minyak baru. “Minyak akan seimbang di kisaran US$50 dan US$100 per barel,” ungkapnya.


Pasar konsumen di AS akan membayar premi sebesar 20 sen per barel atau lebih tinggi baik untuk minyak mentah jenis extra light dan light pada Februari mendatang. Sementara itu, Aramco menegaskan minyak mentah jenis medium dan heavy blend tidak mengalami perubahan.


Advertising
Advertising

Di sisi lain, Aramco justru menurunkan harga bagi semua jenis minyak mentah yang dijual untuk wilayah Eropa Barat Laut dan Mediterania pada bulan depan.


Saudi Aramco telah mengurangi penjualan minyak mentah pada bulan ini untuk wilayah Asia Tenggara sebagai bagian dari pemenuhan perjanjian OPEC di mana perusahaan harus mengurangi produksi 486.000 barel per hari menjadi hanya 10,1 juta barel


BISNIS.COM

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

4 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

11 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

12 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

12 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya