Tim Reformasi Pajak, Sri Mulyani Ajak Pengusaha Hingga KPK

Reporter

Selasa, 20 Desember 2016 15:02 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani melakukan tos dengan Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi, usai mengikuti sidang pembacaan putusan uji materi UU Nomor 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak (Tax Amnesty), di Mahkamah Konstitusi, 14 Desember 2016. Dalam sidang putusan tersebut, MK menolak seluruh gugatan yang diajukan oleh empat pemohon terhadap undang-undang No 11 Tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak, karena dinilai tidak terdapat adanya suatu hal yang bertentangan dengan undang-undang dasar. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Keuangan hari ini resmi meluncurkan Tim Reformasi Perpajakan dan Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai. Tim dipimpin langsung oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Menteri koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution.

Sri Mulyani melibatkan stakeholder terkait baik dari dalam maupun luar negeri di dalam keanggotaan tim. Di antaranya berasal dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pengamat, kalangan pengusaha, hingga wartawan media massa.

"Tim ini akan melakukan pertemuan rutin, berkoordinasi, harmonisasi, dan sinkronisasi dengan tim reformasi birokrasi dan transformasi kelembagaan (Central Transformation Office)," ujar dia, di Gedung Direktorat Jenderal Pajak (DJP), Jakarta, Selasa, 20 September 2016.

Baca: Reformasi Pajak, Sri Mulyani Gandeng Lembaga Internasional


Adapun tim ini terbagi ke dalam empat bagian, yaitu tim reformasi, tim pengarah, tim advisor, tim observer, dan tim pelaksana. Sri Mulyani menjelaskan tim pengarah bertugas untuk memberikan pengarahan dalam menetapkan kebijakan untuk mempersiapkan dan melaksanakan reformasi atas aspek struktur organisasi, sumber daya manusia, infrastruktur, penganggaran, peraturan perundang-undangan, basis data, proses bisnis, dan teknologi informasi.

Pengarahan itu nantinya diberikan kepada Tim Pelaksana, dan juga berfungsi untuk melakukan koordinasi dengan instansi atau lembaga terkait. Tim advisor bertugas memberikan masukan dalam rangka reformasi kepabeaan dan cukai berdasarkan teori dan keilmuan. Adapun tim observer berfungsi untuk melakukan pengamatan dan memberikan masukan sesuai dengan Iatar beiakang dan pengalaman dalam bidang yang dikuasainya.

Baca: Pesan Sri Mulyani kepada Pejabat Baru Eselon I dan II


Tim pelaksana bertugas untuk memimpin koordinasi penyusunan arah dalam cakupan aspek organisasi, sumber daya manusia, infrastruktur, penganggaran, peraturan perundang-undangan, basis data, proses bisnis, dan teknologi informasi.

Selain itu, tim pelaksana juga harus memimpin koordinasi persiapan landasan hukum dan harmonisasi regulasi serta perumusan bentuk koordinasi kebijakan pengelolaan fiskal, koordinasi haI-hal yang memiliki inisiatif strategis, dan melaksanakan kebijakan juga tugas-tugas Iain yang ditetapkan oleh Tim Pengarah untuk memonitor dan melakukan evaluasi reformasi yang telah dilakukan.

Seluruh tugas, alur kerja, hingga susunan keanggotaan tim ini telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 885/KMK.03/2016 tentang Pembentukan Tim Reformasi Perpajakan, dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 909/KMK.04/2016 tentang Pembentukan Tim Penguatan Reformasi Kepabeanan dan Cukai.

Berikut ini adalah susunan keanggotaan tim:

1. Tim Pengarah
Ketua I: Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati
Ketua II: Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution
Anggota: Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo
Anggota: Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif
Anggota: Hadiyanto Sekretaris Jenderal
Anggota: Inspektur Jenderal
Anggota: Direktur Jenderal Pajak Ken Dwijugiasteadi
Anggota: Kepala Badan Kebijakan Fiskal Suahasil Nazara
Anggota: Direktur Jenderal Pengelolaan, Pembiayaan, dan Risiko Robert Pakpahan

2. Tim Advisor
Romli Atmasasmita
Yustinus Prastowo
Darussalam

3. Tim Observer
Pelaku usaha: Teddy P. Rakhmat
Pelaku usaha: Haryadi B. Sukamdani
Pelaku usaha: Rosan Perkasa Roeslani
Perwakilan IMF: John G. Nelmes
Perwakilan World Bank: Rodrigo Chaves
Perwakilan World Bank: Ndiame Diop
Perwakilan OECD: Melinda Brown
Perwakilan wartawan: Suryo Pratomo
Perwakilan wartawan: Arif Budi Susilo

4. Tim Pelaksana
Terdiri dari Kelompok Kerja Bidang Organisasi dan Sumber Daya Manusia, Kelompok Kerja Bidang Teknologi Informasi, Basis Data, dan Proses Bisnis, serta Kelompok Kerja Bidang Peraturan Perundang-undangan

GHOIDA RAHMAH

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

4 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

8 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

11 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

20 jam lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya