Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi, Pemerintah Genjot Industri  

Reporter

Senin, 19 Desember 2016 14:59 WIB

Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution usai rapat koordinasi membahas harga gas industri di Gedung Kemenko Perekonomian, 4 Oktober 2016. Tempo/Richard Andika

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak pernah mencapai 7 persen selama bertahun-tahun. Ia mengatakan Indonesia perlu mengembangkan industri.

Menurut Darmin, kebutuhan industri akan meningkat seiring dengan pertumbuhan ekonomi. Namun industri Indonesia masih banyak mengandalkan impor. Akibatnya defisit neraca transaksi berjalan pun membengkak.

"Setelah dicermati, salah satu alasannya adalah Indonesia tidak memiliki jalur industri dasar dan turunannya," katanya di Balai Kartini, Jakarta, Senin, 19 Desember 2016.

Baca:
Ekonom UGM Ungkap 3 Faktor Penentu Pertumbuhan Nasional

Ia pun menyarankan agar industri petrokimia dikembangkan. Meski sudah ditugaskan kepada PT Pertamina (Persero), menurut Darmin, industri tersebut masih tidak berkembang. "Tidak tahu apakah lebih hemat dagang dibandingkan bangun pabrik. Tapi intinya enggak jalan," kata dia.

Industri lain yang perlu dikembangkan ialah farmasi. Darmin mengatakan pemerintah telah mengeluarkan dana besar untuk jaminan kesehatan. Baginya, aneh jika industri farmasi tidak bisa dikembangkan. "Masa kami keluarkan dana besar tapi masih impor dari luar. Itu bodoh namanya," katanya.

Baca: Fed Fund Naik, Sri Mulyani: Ekonomi RI Tak Terpengaruh

Menurut Darmin, industri farmasi sangat bisa dikembangkan. Pemerintah telah membuka investasi bagi asing hingga 100 persen untuk industri tersebut. Ia mengatakan investor bisa masuk di produksi hilir atau produksi obat generik tapi tidak mampu masuk ke hulu.

Darmin mengatakan obat generik saat ini sudah relatif murah. Namun harganya bisa kembali ditekan jika investasi hulunya berada di Indonesia.

Industri lainnya yang juga perlu dikembangkan ialah besi dan baja. "Kami mendorong asing untuk bekerja sama dengan Krakatau Steel," kata dia.

Dengan pengembangan industri tersebut, Darmin mengatakan proyek listrik 35 ribu MW akan terbantu. Jika industri besi dan baja tak berkembang, Indonesia akan kembali impor padahal proyek tersebut butuh besi dan baja.

VINDRY FLORENTIN


Berita terkait

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

1 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

3 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

3 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

7 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

7 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

8 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

9 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

10 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Ekonomi Indonesia Terancam Turun di Bawah 5 Persen

Pertumbuhan ekonomi Indonesia terancam turun menjadi di bawah 5 persen karena dampak konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

13 hari lalu

Ekonom Ingatkan Pemerintah Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Ekonom sekaligus Pendiri Indef Didik J. Rachbini mengingatkan pemerintah Indonesia, termasuk Presiden terpilih dalam Pilpres 2024, untuk mengantisipasi dampak konflik Iran dengan Israel.

Baca Selengkapnya