Sri Mulyani Ingatkan Elit Golkar Soal Ketimpangan Ekonomi

Reporter

Kamis, 15 Desember 2016 23:03 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik Direktur Kepatuhan Internal dan Transformasi Sumber Daya Aparatur Direktorat Jenderal Pajak Herry Gumelar di Kementerian Keuangan, Jakarta, 29 November 2016. Tempo/Angelina Anjar Sawitri

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani berpesan kepada politikus Partai Golkar untuk membantu pemerintah agar pertumbuhan ekonomi yang digenjot lewat subsidi tidak hanya dinikmati kaum kelas menengah. Sri mencatat 20 persen kelas bawah atau masyarakat miskin tak dapat menikmati langsung bantuan tersebut.

"Golkar punya kepentingan besar membuat ekonomi masyarakat lebih merata. Karena jika terjadi ketimpangan, siapapun ketuanya akan susah. Yang banyak terjadi adalah elitisme yang membuat masyarakat tidak puas," kata Sri saat seminar Economic Outlook 2017 yang digelar Partai Golkar di Hotel Mulia, Kamis, 15 Desember 2016.

Baca: Sri Mulyani Sebut Ekonomi Indonesia Cukup Tangguh Hadapi Amerika Serikat


Tingkat kemiskinan Indonesia memang menurun dari 16 persen pada 2005, menjadi 11 persen tahun ini. Sebelas tahun lalu, Sri juga menjabat sebagai Menteri Keuangan dalam pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono. Kala itu, tingkat pengangguran mencapai 11,2 persen, kini tinggal 5 persen. Sayangnya, terjadi disparitas alias ketimpangan perekonomian antar daerah.

Sri menyatakan penerimaan perpajakan terbesar berasal dari pulau Jawa karena tingkat populasi dan daya belinya tinggi. Selain itu, terjadi distribusi pembangunan infrastruktur umum yang tak merata dalam 10 tahun terakhir. "Kelompok middle class yang selama ini menikmati subsidi bbm dan listrik dan tunjangan pegawai," kata Sri.

Baca: Proyek MRT Dikebut Tahun Depan


Untuk mengantisipasi itu, pemerintah menyediakan subsidi beras langsung kepada masyarakat miskin, subsidi pupuk untuk petani, dan mempertahankan subsidi listrik. Total subsidi non energi tahun ini mencapai Rp 83,4 triliun, sedangkan subsidi energi sebesar Rp 77,3 triliun

Kementerian Keuangan berjanji menggunakan penerimaan perpajakan yang disokong dari program pengampunan pajak. Terdapat Rp4 ribu triliun harta yang selama ini tak pernah dideklarasikan dan dikenakan pajak. "Brazil membutuhkan 10 tahun memperbaiki koefisien gini. Jadi memang untuk menyetarakan itu kira-kira segitu," kata Sri.

PUTRI ADITYOWATI





Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

15 jam lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

20 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

20 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

1 hari lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

1 hari lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

1 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

2 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

2 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya