Fed Naikkan Suku Bunga Setelah Jeda Satu Tahun

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Kamis, 15 Desember 2016 15:24 WIB

Petugas menunjukkan uang dolar Amerika di `cash center` Bank Mandiri, Jakarta, 4 Januari 2016. ANTARA/Rosa Panggabean

TEMPO.CO, Jakarta - Federal Reserve AS atau bank sentral AS pada Rabu, 14 Desember 2016 menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin, merupakan yang pertama dan hanya satu kali pada tahun ini, serta mengindikasikan kenaikan suku bunga yang lebih cepat tahun depan.

"Mengingat realisasi dan ekspektasi kondisi-kondisi pasar tenaga kerja dan inflasi, Komite (Pasar Terbuka Federal) memutuskan untuk menaikkan target suku bunga federal funds ke kisaran 0,50 persen hingga 0,75 persen," kata Fed dalam sebuah pernyataan setelah mengakhiri pertemuan kebijakan dua hari.

Peningkatan suku bunga federal funds dari kisaran sebelumnya 0,25 persen hingga 0,50 persen itu, merupakan kenaikan pertama sejak Desember 2015 dan hanya yang kedua dalam satu dekade terakhir.

Ekspansi ekonomi moderat, berlanjutnya penguatan pasar tenaga kerja dan peningkatan kondisi inflasi mendukung bank sentral untuk menaikkan suku bunga setelah mengalami jeda hampir satu tahun, menurut pernyataan itu.

"Keputusan kami untuk menaikkan suku bunga ini - tentu dipahami sebagai refleksi dari kepercayaan yang kami miliki dalam kemajuan ekonomi yang telah dibuat dan penilaian kami bahwa kemajuan akan berlanjut dan ekonomi telah terbukti sangat tangguh," Ketua Fed Janet Yellen mengatakan pada konferensi pers, Rabu, 14 Desember 2016.

Ekonomi AS tumbuh pada tingkat tahunan sebesar 3,2 persen pada kuartal ketiga tahun ini, lebih tinggi dari pertumbuhan kuartal kedua 1,4 persen, didorong oleh belanja konsumen yang kuat; pasar tenaga kerja yang terus menguat dan tingkat pengangguran turun menjadi 4,6 persen pada November, tingkat terendah sejak 2007; dan inflasi telah meningkat sejak awal tahun ini, dengan tingkat inflasi inti naik menjadi 1,7 persen pada Oktober.


Simak:
Sri Mulyani Lega MK Tolak Gugatan Tax Amnesty
Partai Gerindra Curiga Gross Split Migas Langgar Konstitusi
Ini Cara Pemerintah Atasi Meroketnya Harga Tanah
Proyek MRT Dikebut Tahun Depan


Menurut proyeksi ekonomi yang dirilis pada Rabu, para pejabat Fed memperkirakan ekonomi AS tumbuh 1,9 persen tahun ini dan 2,1 persen tahun depan, keduanya naik satu persentase poin dari perkiraan mereka September.

Pada Desember tahun 2015, bank sentral AS menaikkan suku bunga untuk pertama kalinya dalam hampir satu dekade. Namun, pelambatan ekonomi global sejak awal tahun ini dan kondisi inflasi yang rendah telah membuat para pembuat kebijakan Fed berhati-hati dan menunda setiap kenaikan suku bunga lebih lanjut untuk tujuh pertemuan berturut-turut tahun ini.

Menurut pernyataan Rabu, 14 Desemeber 2016 para pejabat Fed menilai "risiko-risiko jangka pendek terhadap prospek ekonomi tampak kira-kira seimbang", tetapi menegaskan bahwa mereka akan terus memonitor secara cermat indikasi-indikasi inflasi serta perkembangan ekonomi dan keuangan global.

Menyusul terpilihnya Donald Trump sebagai Presiden AS berikutnya, pasar saham AS telah mencapai rekor tertinggi karena harapan kebijakan-kebijakan pajak dan rencana investasi infrastruktur Trump.

Semua pejabat Fed "mengakui bahwa ada ketidakpastian besar tentang bagaimana kebijakan ekonomi dapat berubah, dan apa yang mungkin dilakukan dan bagaimana Fed mungkin harus bereaksi," kata Yellen dalam menanggapi rencana ekonomi Trump.

Dia memperingatkan bahwa kebijakan fiskal tidak benar-benar diperlukan untuk memberikan stimulus guna membantu perekonomian kembali ke pekerjaan penuh, karena tingkat pengangguran telah jatuh ke tingkat rendah pra-resesi, dan tingkat pengenduran di pasar tenaga kerja telah berkurang.

Namun, Yellen menekankan bahwa bank sentral akan mempertimbangkan kebijakan-kebijakan fiskal, bersama dengan hal-hal lain, seperti kondisi-kondisi global dan harga minyak, ke dalam prospek ekonomi dan memastikan kebijakan moneter yang tepat.

Menurut proyeksi-proyeksi ekonomi, bank sentral memperkirakan tiga kenaikan suku bunga pada tahun depan, sementara di proyeksinya pada September, para pejabat Fed memperkirakan hanya dua kenaikan suku bunga pada 2017.

Penyesuaian naik sedikit dari perkiraan mencerminkan pertimbangan para pejabat Fed atas penurunan tingkat pengangguran, Ketua Fed Janet Yellen mengatakan pada konferensi pers setelah pertemuan dua hari Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC). Dia juga menyebutkan bahwa beberapa pejabat memasukkan beberapa asumsi perubahan kebijakan fiskal ke dalam proyeksi mereka.

Tetapi, dia menekankan bahwa "kita beroperasi di bawah awan ketidakpastian pada saat ini dan kami punya waktu untuk menunggu untuk melihat perubahan apa yang terjadi dan memperhitungkan hal itu ke dalam pengambilan keputusan kami ketika kami memperoleh kejelasan yang lebih besar."

ANTARA

Berita terkait

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

3 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

9 hari lalu

BI Naikkan Suku Bunga Acuan, Bank Mandiri: Penting di Tengah Ketidakpastian dan Fluktuasi Global

Bank Mandiri merespons soal kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia (BI).

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

11 hari lalu

Konflik Iran-Israel Disebut Perparah Nilai Tukar Rupiah, BI Diminta Naikkan Suku Bunga

Konflik Timur Tengah ini dikhawatirkan akan bereskalasi menjadi perang yang lebih besar. Nilai tukar rupiah semakin melemah.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Mentah Indonesia Terjun, Suku Bunga Tinggi dan Mobil Listrik Biang Kerok

11 Januari 2024

Harga Minyak Mentah Indonesia Terjun, Suku Bunga Tinggi dan Mobil Listrik Biang Kerok

Harga minyak mentah Indonesia (Indonesian Crude Price/ICP) pada Desember 2023 terjun jadi USD75,51 per barel.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

15 Desember 2023

Sri Mulyani: Ekonomi Global hingga Akhir Tahun Masih Diliputi Ketidakpastian

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan kondisi perekonomian global masih diliputi ketidakpastian sampai dengan akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya

Bos Bank Indonesia Blak-blakan Terus Pertahankan Suku Bunga Acuan

30 November 2023

Bos Bank Indonesia Blak-blakan Terus Pertahankan Suku Bunga Acuan

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan akan mempertahankan suku bunga acuan. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Naik Jadi 6 Persen, Cicilan KPR Kapan Ikutan Naik?

24 Oktober 2023

Suku Bunga Naik Jadi 6 Persen, Cicilan KPR Kapan Ikutan Naik?

Bank Indonesia telah menaikkan suku bunga acuan menjadi 6 persen. Apakah ini akan berdampak ke cicilan KPR?

Baca Selengkapnya

Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia Picu Pelemahan IHSG, Khususnya Sektor Berikut

20 Oktober 2023

Kenaikan Suku Bunga Bank Indonesia Picu Pelemahan IHSG, Khususnya Sektor Berikut

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada Jumat pagi masih melemah. Analis mengatakan pelemahan ini dipengaruhi oleh kenaikan suku bunga Bank Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin menjadi 6 Persen

19 Oktober 2023

Bank Indonesia Naikkan Suku Bunga Acuan 25 Basis Poin menjadi 6 Persen

Bank Indonesia alias BI menaikkan suku bunga acuan BI-7 Day Reverse Repo Rate alias BI7DRR sebensar 25 basis poin menjadi 6 persen.

Baca Selengkapnya

Ekonom Prediksi Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga di Level 5,75 Persen

21 September 2023

Ekonom Prediksi Bank Indonesia Pertahankan Suku Bunga di Level 5,75 Persen

Ekonom Bank Permata Josua Pardede memprediksi Bank Indonesia tetap mempertahankan suku bunga acuan atau BI7DRR di level 5,75 persen. Apa sebabnya?

Baca Selengkapnya