Sektor UMKM Dominasi Nilai Investasi Jawa Timur Selama 2016

Reporter

Jumat, 9 Desember 2016 00:00 WIB

Pameran Gelar Produk Unggulan Jatim ini bertajuk "Sukseskan Pasar Dalam Negeri, Kuatkan Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi, Wujudkan Kedaulatan Ekonomi Jatim" di Plasa Kementerian Perindustrian, Jakarta, (20/11). Tempo/Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Malang-Sepanjang kuarter pertama 2016 nilai investasi di Jawa Timur mencapai 2.728 dolar Amerika Serikat. Terbesar investasi berasal dari penanaman modal dalam negeri nonfasilitas atau usaha mikro kecil dan menengah. Dari total 6,8 juta unit UMKM, sekitar 600 ribu di antaranya memenuhi kualifikasi standar ekspor.

"Investasi 10 besar tak ada dari negara Timur Tengah. Cina dan Timur Tengah paling banyak memberi harapan palsu," kata Kepala Badan Penanaman Modal Pemerintah Provinsi Jawa Timur Lilik Saleh Wartadipraja dalam seminar investasi dan perdagangan Timur Tengah-Indonesia di Malang, Kamis 8 Desember 2016.

Investasi terbesar dari luar negeri, kata dia, berupa properti, disusul usaha pertambangan minyak dan gas. Peluang investasi lain, katanya, berupa pengolahan untuk turunan minyak dan gas, utamanya untuk industri kimia dan pupuk.

Sebenarnya, kata Lilik, sejumlah investor dari Timur Tengah telah mengajukan izin prinsip di sektor telekomunikasi dan petrokimia. Izin prinsip itu diajukan untuk berinvestasi di Mojokerto, Surabaya dan Gresik. Lilik mengaku telah melayangkan surat teguran kepada sebuah perusahaan yang telah mengajukan izin prinsip sejak tiga tahun lalu namun sampai sekarang tak terealisasi.

Padahal telah diajukan untuk pemurnian minyak dan gas seluas 1000 hektare di Situbondo. Untuk investasi, kata Lilik, masih terbuka di sektor wisata alam dan buatan, energi, petrokimia, minyak dan gas.

Di sisi lain perdagangan antara Jawa Timur dengan 17 negara di Timur Tengah mengalami surplus. Neraca perdagangan ekspor sepanjang Januari-Agustus 2016 mencapai 222 juta dollar Amerika Serikat, sementara impor sebesar 158 juta dollar Amerika Serikat.

Jawa Timur mengekspor ke Bahrain berupa kertas kayu, alumunium, daging dan ikan olahan. Sedangkan impornya berupa bubur, kayu dan bahan kimia organik. Ekspor ke Irak berupa kertas, pembersih, kopi dan rempah-rempah. Adapun ekspor ke Mesir antara lain kopi, teh, rempah-rempah, dan coklat. Sementara impornya berupa garam, pupuk, buah dan gula.

Jawa Timur juga mengekspor daging, ikan olahan, kayu dan bahan kimia organik ke Arab Saudi serta mengimpor plastik, garam dan alumunium. Staf khusus Presiden untuk Negara Timur Tengah dan Organisasi Konferensi Islam, Alwi Shihab, mengatakan pihaknya membantu meningkatkan kerjasama perdagangan antara Indonesia dengan Negara Timur Tengah. "Ada berbagai sektor yang bisa dikerjasamakan, terutama pariwisata, industri pengolahan gas dan minyak," katanya.


EKO WIDIANTO

Berita terkait

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

21 jam lalu

Terkini: Jokowi Sebut Bantuan Beras Patut Disyukuri, Besaran Iuran BPJS Kesehatan Terbaru Setelah Diganti KRIS

Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebut bantuan beras merupakan langkah konkret untuk meringankan beban masyarakat.

Baca Selengkapnya

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

1 hari lalu

RI-China Bahas Kerja Sama Riset di Bidang Pengolahan Nikel

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dan Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang bertemu untuk membahas penguatan kerja sama

Baca Selengkapnya

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

1 hari lalu

AXA Mandiri Raup Laba Bersih Rp 1,33 Triliun pada 2023

AXA Mandiri Financial Services berhasil meraup laba bersih senilai Rp 1,33 triliun pada 2023 atau tumbuh 13,2 persen dibanding tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

1 hari lalu

Jokowi Harap RI jadi Anggota OECD: Supaya Mudah Akses Investasi

Presiden Jokowi meyakini OECD akan memberikan manfaat yang konkret bagi Indonesia terutama supaya tidak terjebak dalam middle income trap

Baca Selengkapnya

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

2 hari lalu

Satgas PASTI Hentikan 915 Entitas Keuangan Ilegal hingga April 2024

Satgas PASTI menutup aktivitas 915 entitas keuangan ilegal, yang terdiri 19 investasi ilegal dan dan 896 pinjol ilegal selama 1 Januari-30 April 2024.

Baca Selengkapnya

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

2 hari lalu

Jerman Berminat Investasi dan Penasaran dengan IKN

Dubes Jerman Ina Lepel mengatakan ada minat dari negaranya untuk berinvestasi di IKN.

Baca Selengkapnya

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

3 hari lalu

Indonesia-Kazakhstan Segera Rampungkan Perjanjian Kerja Sama Promosi dan Perlindungan Investasi

Pemerintah Indonesia dan Kazakhstan merencanakan kelanjutan proses negoisasi terkait promosi dan investasi pada Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

3 hari lalu

Bahlil Ingin Bagi-bagi Izin Tambang ke Ormas, Celios Beberkan Risiko Kerugian Ekonomi

Celios memaparkan akan ada dampak buruk ekonomi dan lingkungan jika pemerintah memberikan izin tambang untuk ormas keagamaan.

Baca Selengkapnya

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

5 hari lalu

Izin TaniFund Dicabut, ICT Ingatkan Lender agar Hati-Hati Berinvestasi di Fintech P2P Lending

ICT ingatkan para pemberi dana yang ingin berinvestasi di platform pinjaman online berbasis peer to peer lebih berhati-hati.

Baca Selengkapnya

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

6 hari lalu

Sandiaga Uno Ajak Investor Asing Masuk Indonesia

Menteri Sandiaga Uno mengajak investor asing untuk berinvestasi di sektor pariwisata Indonesia.

Baca Selengkapnya