Kejar Target Penerimaan, Ini Strategi Ditjen Pajak  

Senin, 7 November 2016 16:48 WIB

Panduan pengisian formulir pajak terpasang diantara ratusan wajib pajak yang antre untuk serahkan SPT di Kantor Pelayanan Pajak Pratama, Dirjen Wilayah Jatim 1, Surabaya, 31 Maret 2015. Direktorat Jenderal Pajak menargetkan penerimaan pajak RAPBN 2015 mencapai 1294.3 triliun. TEMPO/FULLY SYAFI

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Potensi Kepatuhan dan Penerimaan Pajak Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan Yon Arsal mengatakan akan menggenjot penerimaan pajak rutin untuk memenuhi target penerimaan pajak 2016. Ia optimistis target bisa tercapai.

Yon mengatakan realisasi penerimaan pajak hingga Oktober 2016 mencapai Rp 870,95 triliun atau 64 persen dari target Rp 1.355 triliun. Ditjen Pajak masih membutuhkan sekitar Rp 260 triliun setelah dikurangi shortfall Rp 215 triliun untuk memenuhi target.

Menurut Yon, sisa penerimaan yang harus dikejar dalam dua bulan ini terhitung realistis. "Penerimaan rutin normalnya di November dan Desember cenderung meningkat," katanya di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, Senin, 7 November 2016. Dana itu berasal dari pencairan anggaran pemerintah yang masih tersisa.

Selain penerimaan rutin, penerimaan dari extra effort terus digenjot. Salah satunya ialah program amnesti pajak. Selain berfokus kepada UMKM, Ditjen Pajak akan tetap mengincar wajib pajak besar atau prominent.

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mewanti-wanti jajarannya untuk fokus kepada penerimaan pajak rutin dan extra effort. "Penerimaan rutin harus diamankan dan extra effort harus ditingkatkan," katanya dalam rapat pimpinan nasional Ditjen Pajak.

Sri Mulyani meminta kepala kantor pajak untuk mengecek kembali penerimaan dari wajib pajak yang sudah dikenal selama beberapa tahun terakhir untuk menggenjot penerimaan rutin. Ditjen Pajak ditugaskan membuat peta penerimaan untuk mengecek basis pajak.

Strategi berbeda akan diterapkan di Kantor Pajak Pratama dan Madya. "Saya akan minta lebih keras dan banyak kepada Pratama dan Madya," kata Sri Mulyani. Pasalnya, masih ada potensi dari konsumsi masyarakat yang masih tumbuh dengan cukup sehat.

Dari sisi extra effort, Sri Mulyani meminta Ditjen Pajak memanfaatkan amnesti pajak. Selain itu, Ditjen Pajak diminta menggunakan data ekonomi makro, regional, dan sektoral.

Data tersebut, menurut Sri Mulyani, akan memberikan gambaran potensi penerimaan yang bisa dimaksimalkan. Dengan begitu, langkah menggenjot penerimaan diyakini akan lebih konkret.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

4 jam lalu

Jenis-Jenis Sumber Penerimaan Negara Indonesia, Mana yang Terbesar?

Berikut ini rincian tiga jenis sumber penerimaan utama negara Indonesia beserta jumlah pendapatannya pada 2023.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

9 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

13 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

16 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya