Seorang petugas melintasi kawasan Fuel Oil Complex 1 di Kilang Minyak Pertamina Refinery Unit (RU) IV, Cilacap. Tempo/Panca Syurkani
TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak mentah bergerak menguat pada awal perdagangan hari ini, Senin, 7 November 2016. Minyak West Texas Intermediate untuk pengiriman Desember terpantau menguat 0,47 poin atau 1,07 persen ke posisi US$ 44,54 per barel di New York Mercantile Exchange pada pukul 6.40 WIB.
Pada waktu yang sama, Brent untuk pengiriman Januari menguat 0,40 poin atau 0,88 persen ke US$45,98 per barel di ICE Futures Europe Exchange yang berbasis di London. Harga minyak berbalik menguat setelah pada perdagangan pekan lalu melemah menyusul berkurangnya ekspektasi bahwa OPEC dapat menerapkan pembatasan produksi seperti yang telah disepakati sebelumnya.
Pada perdagangan Jumat, WTI ditutup melemah 0,59 poin atau 1,32 persen ke posisi US$44,07 per barel, sedangkan Brent ditutup melemah 0,77 poin atau 1,66 persen ke US$45,58 per barel.
Seperti diberitakan Reuters Jumat (4 November 2016), Arab Saudi mengancam untuk meningkatkan produksi minyak jika anggota OPEC lainnya tidak ikut memangkas produksi. Namun, Sekjen OPEC Mohammed Barkindo memberikan klarifikasi setelahnya. Ia membantah Saudi membuat ancaman tersebut.
Minyak telah melemah di bawah US$45 per barel pekan kemarin menyusul kegagalan OPEC pada 28 Oktober untuk menyepakati kuota produksi negara-negara anggotanya.
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
8 Januari 2024
Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?
Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.