Kadin Jajaki Bisnis Sapi dengan Amerika Latin  

Reporter

Rabu, 12 Oktober 2016 10:45 WIB

Ilustrasi sapi. ANTARA/Herka Yanis Pangaribowo

TEMPO.CO, Jakarta - Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) akan memperkuat perdagangan dan investasi antara Indonesia dan negara-negara di Amerika Selatan, terutama dalam bidang bisnis sapi. Hal ini tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Ketua Umum Kadin Rosan P. Roeslani dengan Presiden Mercosur, ASEAN Chamber of Commerce (MACC) Rudolfo Caffaro Kramer.

Mercosur merupakan blok subregional yang terdiri atas Argentina, Brasil, Paraguay, Uruguay, Venezuela, dan Bolivia, yang dibentuk untuk mempromosikan perdagangan bebas, juga pergerakan barang, orang, dan mata uang. "Salah satu potensi Paraguay adalah daging sapi karena ternyata mereka merupakan eksportir nomor enam terbesar di dunia. Kerja sama di bidang ini yang mungkin bisa ditingkatkan," kata Rosan di kantor Kadin, Selasa malam, 11 Oktober 2016.

Menteri Luar Negeri Uruguay Affair Rodolfo Nin Novoa menuturkan, kedatangannya kali ini adalah yang pertama kalinya ke Indonesia. Karena itu, dia akan berusaha menarik sebanyak mungkin investasi dari Tanah Air.

Novoa menyatakan saat ini adalah kesempatan yang bagus bagi pemodal di Indonesia untuk berinvestasi dalam industri halal di Uruguay. "Antara lain berupa rumah potong hewan halal untuk sapi yang dapat dikirim ke Indonesia," ujarnya.

Uruguay merupakan salah satu pintu masuk produk unggulan Indonesia ke pasar Amerika Selatan, khususnya produk furnitur, kerajinan tangan, makanan dan minuman olahan, serta consumer goods. Nilai perdagangan bilateral pada 2015 sebesar US$ 45,63 juta. Adapun pada periode Januari-Juli 2016 perdagangan antarnegara tercatat US$ 32,9 juta.

Novoa menyampaikan, Indonesia bagi Uruguay memiliki potensi akses produk dairy product dan daging. Namun produk unggulan Uruguay tersebut masih dalam pengajuan pembahasan untuk sertifikasi halal.

Sementara itu, Cesar Estaban Grillon, President Mercosur untuk Indonesia, menambahkan, Paraguay sendiri sudah memiliki sertifikasi halal untuk daging sapi sejak lima tahun lalu. Mantan Dubes Paraguay untuk Indonesia itu mengatakan produksi sapi di Paraguay pada tahun lalu mencapai 300 ribu ton. Dari jumlah itu, 55 persen di antaranya diekspor ke Rusia, juga Arab Saudi, Uni Emirat Arab, dan Qatar.

Selama ini, kata Grillon, Mercosur belum masuk ke Indonesia karena Indonesia selama ini hanya memasok daging sapi dari New Zealand dan Australia. "Kami harap dapat membuka pasar baru ke Indonesia karena daging sapi Paraguay berkualitas tinggi dengan harga murah," ujarnya.

BISNIS.COM



Berita terkait

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

2 menit lalu

Erick Thohir Terbang ke Doha, Pengusaha Patungan Beri Bonus Rp23 M untuk Timnas U-23

Sejumlah pengusaha, yang diinisiasi oleh Kadin Indonesia Komite Tiongkok (KIKT), mengumpulkan dana Rp23 milar untuk Timnas U-23.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

3 hari lalu

KPU Tetapkan Prabowo-Gibran Pemenang Pilpres 2024, Ini Tanggapan PBNU, PP Muhammadiyah hingga Kadin

Reaksi PBNU, PP MUhammadiyah, Kadin Terhadap Penetapan Prabowo - Gibran Pemenang Pilpres 2024 oleh KPU

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

4 hari lalu

37 Tahun Rudy Salim, Pernah Menolak Denda 9 Mobil Mewah dari Bea Cukai

Pengusaha muda kelahiran 24 April 1987, Rudy Salim pernah menolak denda untuk 9 mobil mewah dari Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya