Pertumbuhan Ekonomi Asia-Pasifik Capai 4,2 Persen  

Reporter

Rabu, 5 Oktober 2016 08:17 WIB

Ilustrasi pembangunan gedung. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Dana Moneter Internasional (IMF) mengumumkan ekonomi negara-negara berkembang di kawasan Asia-Pasifik pada kuartal keempat 2016 tumbuh 4,2 persen. Ini merupakan percepatan pertumbuhan pertama kalinya sejak krisis ekonomi global pada 2010.

Kepala ahli ekonomi IMF, Maurice Obstfeld, mengatakan, dalam konferensi pers yang disiarkan langsung dari Washington, DC, Amerika Serikat, Selasa, pukul 09.00 waktu setempat, angka itu sedikit lebih tinggi daripada perkiraan IMF pada Juli 2016, yakni 4,1 persen, dan diperkirakan akan tumbuh 4,6 persen pada 2017. "Secara keseluruhan, ketahanan Asia-Pasifik masih berlanjut di tengah kelesuan global," katanya.

Meskipun tetap tumbuh, IMF menggarisbawahi bahwa terdapat perbedaan ketahanan yang cukup tajam di antara negara-negara berkembang di tiap kawasan.

Di kawasan Asia-Pasifik, pemulihan kondisi ekonomi Cina masih menjadi faktor utama yang mempengaruhi ekonomi negara-negara berkembang di sekitarnya. Antara lain melalui kebijakan pemerintah yang terus berusaha mengganti ketergantungan mereka pada investasi serta industri menuju konsumsi dan jasa.

Kebijakan tersebut diperkirakan dapat memperlambat pertumbuhan dalam periode singkat, tapi dalam waktu yang sama juga membangun fondasi ekspansi ekonomi yang lebih berkelanjutan dalam jangka waktu yang lama.

Meskipun demikian, Obstfeld mengatakan pemerintah Cina harus mengambil langkah cepat untuk mengontrol kredit yang "meningkat dengan kecepatan yang berbahaya" dan menghentikan tunjangan modal pada perusahaan milik negara yang tidak menguntungkan.

Di tengah proses pemulihan tersebut, IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi Cina sebesar 6,2 persen pada 2017 atau lebih rendah daripada pertumbuhan pada 2016, yang sebesar 6,9 persen.

Untuk terus mempertahankan pertumbuhan di tengah kelesuan global, IMF mendorong negara-negara berkembang terus mereformasi struktural untuk meningkatkan penyerapan tenaga kerja, kesesuaian spesialisasi pekerjaan, dan mengurangi hambatan perdagangan.

IMF akan menyelenggarakan konferensi pers tentang perkiraan ekonomi untuk negara-negara wilayah Asia-Pasifik, termasuk Indonesia, pada Kamis, 6 Oktober 2016.

ANTARA

Berita terkait

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 jam lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

6 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

2 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

4 hari lalu

Hadiri WEF, Airlangga Beberkan Tantangan RI Ciptakan Lapangan Kerja

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara besarnya tantangan Indonesia di bidang tenaga kerja, khususnya dalam hal penciptaan lapangan kerja.

Baca Selengkapnya

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

5 hari lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

9 hari lalu

Bank Indonesia: Pertumbuhan Ekonomi Berdaya di Tengah Gejolak Global

Bank Indonesia prediksi pertumbuhan ekonomi dalam kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Masih berdaya di tengah gejolak global.

Baca Selengkapnya

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

9 hari lalu

Pasar Keuangan Global Kian Tak Pasti, BI Perkuat Bauran Kebijakan Moneter

BI memperkuat bauran kebijakan moneter untuk menjaga stabilitas dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tengah ketidakpastian global.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

9 hari lalu

Terpopuler: Prabowo-Gibran Diharap Percepat Pertumbuhan Ekonomi, Tanggal Pendaftaran CPNS 2024

Berita terpopuler: Prabowo-Gibran diharap bisa mempercepat pertumbuhan ekonomi usai dilantik, pendaftaran CPNS 2024 dibuka.

Baca Selengkapnya

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

11 hari lalu

Rektor Paramadina Ingatkan Pemerintah Tak Remehkan Dampak Konflik Iran-Israel

Didik mengingatkan agar pemerintah tidak menganggap enteng konflik Iran-Israel. Kebijakan fiskal dan moneter tak boleh menambah tekanan inflasi.

Baca Selengkapnya

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

12 hari lalu

Di Washington DC, Sri Mulyani Beberkan soal Bonus Demografi Muda hingga Reformasi Kesehatan

Sri Mulyani menekankan pentingnya peningkatan kualitas SDM, baik pada bidang pendidikan maupun kesehatan sebagai fondasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya