Penerima WTP Bertambah, Menkeu: Masih Jauh dari Sempurna  

Reporter

Selasa, 20 September 2016 14:00 WIB

Presiden Joko Widodo (Jokowi) didampingi Menteri keuangan, Sri Mulyani dan Menko Perekonomian Darmin Nasution meresmikan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Akuntansi dan Pelaporan Keuangan Pemerintah di Istana Negara, Jakarta, 20 September 2016. Tujuan penyelenggaraan rakernas untuk meningkatkan komitmen Menteri/Pimpinan Lembaga, Gubernur, Bupati, Walikota untuk meningkatkan kualitas pengelolaan keuangan negara. Tempo/ Aditia Noviansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan jumlah lembaga negara dan kementerian yang menerima opini wajar tanpa pengecualian (WTP) bertambah pada 2015. Dari sebanyak 275 entitas penerima WTP pada 2014 menjadi 367 entitas pada 2015.

"Itu peningkatan yang signifikan," ujar Sri Mulyani di Istana Kepresidenan dalam rangka rapat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan 2016, Selasa, 20 September 2016.

Wajar tanpa pengecualian adalah opini yang diberikan Badan Pemeriksa Keuangan untuk laporan keuangan atau audit internal yang bebas dari salah saji material. Jika sebuah lembaga mendapat opini WTP dari BPK, berarti auditor BPK meyakini lembaga ini telah melakukan prinsip akuntansi dengan baik.

Menkeu menambahkan, 367 entitas penerima WTP tersebut terdiri atas 56 kementerian dan lembaga negara, 29 dari pemerintah provinsi, 222 pemerintah kabupaten, dan 60 pemerintah kota. Dari angka tersebut, 37 entitas konsisten mendapat WTP selama lima tahun berturut-turut.

Baca: Mario Teguh ke Deddy Corbuzier: Sebagai Laki Emang Mau Duel?

Sebanyak 37 entitas yang konsisten mendapat WTP itu terdiri atas 22 kementerian dan lembaga negara, tiga pemerintah provinsi, delapan pemerintah kabupaten, dan tiga pemerintah kota. Beberapa di antaranya adalah Kementerian Perindustrian, Provinsi Jawa Barat, Kabupaten Boyolali, Kota Surakarta, dan Dewan Perwakilan Rakyat.

Sri Mulyani berkata, angka-angka tersebut masih jauh dari sempurna. Menurut dia, masih ada lembaga atau pemerintah daerah yang belum berhasil mencapai WTP. Harapannya, lewat rapat Akuntansi dan Pelaporan Keuangan 2016, makin banyak yang bisa mendapat WTP ke depan.

Menurut Sri Mulyani, kunci untuk mendapat WTP ke depan adalah perbaikan pelaporan keuangan secara konsisten agar makin akuntabel. Apalagi jika mengingat bahwa per 2015 telah diterapkan pelaporan keuangan atau akuntansi yang berbasis akrual yang lebih rumit.

Pencatatan akuntansi berbasis akrual adalah metode akuntansi saat transaksi ekonomi dan peristiwa lainnya diakui, dicatat, dan disajikan dalam laporan keuangan saat terjadi transaksi tersebut. Metode itu diyakini dapat menyediakan informasi keuangan yang lebih komprehensif.

Simak: Arab Saudi & Qatar Bakal Garap Wisata Terpadu Sumbar

"Semoga yang belum WTP bisa segera WTP, yang WTP jangan turun ke WDP (wajar dengan pengecualian). Jangan rileks sehabis dapat WTP," kata Menkeu.

Presiden Joko Widodo meminta semua pejabat kementerian dan lembaga negara untuk tidak cepat puas dengan status WTP dari BPK. Sebab, status WTP bukanlah jaminan suatu lembaga itu bersih.

"Jangan hanya berhenti pada predikat WTP. Opini WTP bukan jaminan bahwa tidak akan ada praktek penyalahgunaan keuangan ataupun korupsi. Itu hal yang berbeda," ujar Jokowi.

Presiden Joko Widodo melanjutkan, sebuah lembaga negara seharusnya lanjut menyempurnakan pengelolaan dan pelaporan keuangan setelah mendapat opini WTP. Menurut dia, masih ada banyak hal yang bisa disempurnakan dari sistem pelaporan keuangan yang ada sekarang.

ISTMAN M.P.

Berita terkait

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

2 jam lalu

Respons Sri Mulyani Soal Sorotan Publik ke Bea Cukai, Berikut Tips Hindari Denda Barang Impor

Kerap kali barang impor bisa terkena harga denda dari Bea Cukai yang sangat tinggi. Bagaimana respons Menteri Keuangan Sri Mulyani?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

2 jam lalu

Sri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah

Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

18 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

23 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

1 hari lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya