TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan prioritas utama pemerintah saat ini adalah mereformasi sistem perpajakan, salah satunya melalui program tax amnesty. "Itu the highest priority," kata Sri dalam seminar Foreign Policy Community of Indonesia di The Kasablanka, Jakarta, Sabtu, 17 September 2016.
Menurut Sri, reformasi tersebut harus dilakukan dengan memperbaiki peraturan perundang-undangan yang ada. "Setelah Undang-Undang Tax Amnesty, Undang-Undang Ketentuan Umum Perpajakan, termasuk peraturan mengenai Pajak Penghasilan, Pajak Pertambahan Nilai, dan sebagainya, harus dibuat update," tuturnya.
Rekomendasi Berita
Rizal Ramli: Mohon Maaf, Pak Ahok, Anda On the Way Down
KPK Diduga Tangkap Ketua DPD Irman Gusman Terkait Impor Gula
Selain itu, menurut Sri, pemerintah perlu membuat kebijakan-kebijakan perpajakan yang mumpuni, seperti pemberian insentif pajak, penegakan hukum dalam bidang perpajakan, dan lain-lain. "Tax amnesty adalah bagian dari whole story perpajakan," ujar mantan Direktur Operasional Bank Dunia tersebut.
Sri mengatakan, dengan program tax amnesty atau pengampunan pajak, basis pajak akan meningkat karena selama ini sebagian besar masyarakat belum membayar pajak atas penghasilannya yang belum dilaporkan.
"Karena compliance masih coreng-moreng, pemerintah membuat program tax amnesty," tuturnya.
Rekomendasi Berita
Wah, Skandal Gatot Merembet ke Putri Reza & Angelina Sondakh
Egi John Geram Selama Ini Dibohongi Marshanda
Pemerintah, menurut Sri, memiliki kewenangan mengumpulkan penerimaan negara, termasuk dari pajak. "Dan itu bukan penjajahan. Bayar pajak bukan penjajahan. Kalau negara sudah merdeka, Anda harus membayar untuk menjaga kemerdekaan itu," kata Sri, yang disambut tepuk tangan peserta seminar.
Sri pun menegaskan akan berupaya semaksimal mungkin menyukseskan program tax amnesty dalam rangka membangun kepercayaan masyarakat. "Tapi saya butuh Anda untuk bantu. Bukan bantu saya, tapi bantu republik ini. Indonesia membutuhkan orang-orang yang ingin memperbaiki dengan cara masing-masing."
ANGELINA ANJAR SAWITRI
Baca Juga
Raffi-Ayu Disebut Kepergok: Habis Ribut, Mini Cooper Lewat
Heboh Selingkuh dan Digebuki, Begini Reaksi Raffi Ahmad
Berita terkait
Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai
3 jam lalu
Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.
Baca SelengkapnyaBeberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik
6 jam lalu
Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh
Baca SelengkapnyaRangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank
15 jam lalu
Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.
Baca SelengkapnyaViral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai
1 hari lalu
Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.
Baca SelengkapnyaBertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional
2 hari lalu
Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.
Baca SelengkapnyaMasih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS
2 hari lalu
Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.
Baca SelengkapnyaSemakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun
2 hari lalu
Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun
2 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun
2 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.
Baca SelengkapnyaHarga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi
2 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.
Baca Selengkapnya