Keseimbangan Primer Sudah Memburuk Sejak Sebelum 2012

Reporter

Kamis, 18 Agustus 2016 22:42 WIB

Mentri Keuangan yang baru Sri Mulyani Indrawati saat serah terima Jabatan oleh Menteri Keuangan yang sebelumnya di jabat Bambang Brodjonegoro di Kementrian Keuangan di Jakarta, 27 Juli 2016. Sri Mulyani dipercaya Jokowi menjabat Menteri Keuangan (Menkeu) menggantikan Bambang Brodjonegoro yang digeser menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brodjonegoro mengatakan keseimbangan primer Indonesia sudah memburuk sebelum 2012. "Kelemahannya dari penerimaan," kata dia di kantornya, Jakarta, Kamis, 18 Agustus 2016. Keseimbangan primer adalah penerimaan negara dikurangi belanja, di luar pembayaran bunga utang.

Bambang mengatakan Indonesia masih membutuhkan belanja besar untuk mendorong pertumbuhan. Namun di sisi lain, perbandingan penerimaan pajak dengan produk domestik bruto (tax ratio) masih sekitar 10-11 persen. "Tax ratio 11 persen bener-benar tidak acceptable bagi negara seperti Indonesia," katanya.

Menurut Bambang, hanya ada dua cara agar keseimbangan primer tercapai, bahkan surplus. "Belanja diturunkan atau penerimaan dinaikkan," kata dia. Ia mengatakan akan lebih baik jika pemerintah berfokus kepada peningkatan penerimaan. "Kalau penurunan belanja mengganggu pertumbuhan, kan, sayang."

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyatakan keseimbangan primer defisit hingga Rp 111,4 triliun. Sri mengatakan, defisit tersebut menunjukkan bahwa selama ini pemerintah meminjam uang bukan untuk berinvestasi. "Tapi untuk untuk membayar suku bunga," katanya di Direktorat Jenderal Pajak, Jakarta, saat memberikan keterangan pers terkait dengan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2017, Selasa lalu.

Menurut Sri, defisit tersebut menunjukkan kondisi APBN yang sakit. Ia mengatakan kondisi tersebut menuntut pemerintah untuk berhati-hati.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

18 jam lalu

Faisal Basri Prediksi Dua Pos Anggaran yang Bakal Dialihkan untuk Program Makan Siang Gratis

Ekonom senior Faisal Basri memprediksi dua sumber anggaran yang kemungkinan dapat dialihkan untuk mendanai makan siang gratis

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

1 hari lalu

Sri Mulyani Lapor Kondisi Ekonomi Global hingga Soal Bea Cukai ke Jokowi di Istana

Sri Mulyani menyampaikan informasi ihwal perkembangan perekonomian global terkini kepada Jokowi di Istana.

Baca Selengkapnya

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

2 hari lalu

16 PSN Baru akan Diteruskan Prabowo, Sektor Apa yang Mendominasi?

Pemerintah menetapkan 16 PSN baru pada 2024 yang akan diteruskan pemerintahan Prabowo-Gibran. Sektor apa yang akan mendominasi?

Baca Selengkapnya

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

2 hari lalu

Chatib Basri Sebut Dampak Konflik Timur Tengah Bisa Timbulkan Defisit APBN Tembus Rp 300 Triliun

Chatib Basri menilai konflik yang terus-menerus di Timur Tengah berpotensi membuat defisit APBN hingga Rp 300 triliun.

Baca Selengkapnya

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

3 hari lalu

Pengamat Usul Kementerian Perdagangan dan Perindustrian Kembali Digabung di Pemerintahan Prabowo

Wacana penambahan kementerian di pemerintahan Prabowo berpotensi membebani anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN)

Baca Selengkapnya

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

3 hari lalu

Apindo Usul Bentuk Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan, Pengamat: Bikin Birokrasi Panjang, Bebani APBN

Pengamat kebijakan publik Univesitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan tidak ada urgensi pembentukan Kementerian Perumahan Rakyat dan Perkotaan dalam pemerintah Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka

Baca Selengkapnya

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

4 hari lalu

Pemerintah Berencana Salurkan Makan Siang Gratis 3-5 kali Sepekan, Ekonom: Bisa Bebani APBN

Ekonom menaksir beban anggaran pemberian makan siang gratis beserta susu setara 4-5 persen belanja pemerintah pusat pada APBN 2025

Baca Selengkapnya

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

6 hari lalu

Cerita Pekerja Harian di Bendungan Sepaku Semoi IKN: Dibayar Rp 135 Ribu per Hari, Senang Melihat Kunjungan Menteri

Sugianto, 30 tahun, sudah tiga tahun bekerja di proyek Bendungan Sepaku Semoi IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.

Baca Selengkapnya

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

8 hari lalu

Bappenas Pastikan Makan Siang Gratis Tidak Bersumber dari Dana BOS

Bappenas menyatakan tidak ada pihak swasta yang akan ikut mensponsori program makan siang gratis.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

9 hari lalu

Bea Cukai jadi Sorotan, CITA Sarankan Sejumlah Langkah Perbaikan

Center for Indonesia Taxation Analysis (CITA) menyoroti kritik publik terhadap Ditjen Bea Cukai belakangan ini.

Baca Selengkapnya