RAPBN 2017, Lima Sektor Prioritas Pemerintahan Jokowi

Reporter

Rabu, 17 Agustus 2016 09:36 WIB

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah menetapkan lima sektor prioritas pembangunan dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (RAPBN) 2017. Kelima sektor tersebut ialah infrastruktur, pangan dan energi, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan sosial.

Di bidang infrastruktur, pemerintah akan membangun sepanjang 815 kilometer ruas jalan. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PURP) Basuki Hadimuljono mengatakan pembangunan tersebut bertujuan untuk meningkatkan konektivitas. "Konektivitas dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan meminimalkan ketimpangan," kata dia di Direktorat Jenderal Pajak, Selasa, 16 Agustus 2016.

Pemerintah juga akan membangun sepanjang 9.399 meter jembatan, jalur kereta api sepanjang 550 kilometer, dan 14 bandara baru. Selain itu, pemerintah akan membangun dan mengembangkan fasilitas pelabuhan laut di 55 lokasi.

Di sektor pangan, pemerintah menargetkan produksi padi sebanyak 77 juta ton. Target itu naik 5 juta ton dibandingkan dengan target dalam APBN-P 2016.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) Bambang Brodjonegoro mengatakan kenaikan produksi padi didukung oleh siapnya saluran irigasi, subsidi pupuk, dan penambahan areal sawah. "Akan ada perluasan areal pertanian dan cetak sawah seluar 144.613 hektare," kata Bambang.

Bambang menambahkan pemerintah juga akan membangun dan merehabilitasi jaringan irigasi tersier untuk 200 ribu hektare areal sawah. Selain beras, pemerintah menargetkan produksi jagung sebanyak 22,4 juta ton, perikanan tangkap 6,67 juta ton dan perikanan budidaya 9,14 juta ton, serta garam rakyat 3,2 juta ton.

Sementara di sektor energi, pemerintah akan membangun jaringan gas bumi untuk rumah tangga sebanyak 64.200 sambungan rumah tangga. Selain itu, membangun 128 unit pembangkit listrik dari aneka energi baru terbarukan (EBT) serta menargetkan rasio elektrifikasi sebanyak 92,75 persen.

Pembangunan di sektor pendidikan didorong melalui bantuan bagi pengajar dan pelajar. Pemerintah juga akan merehabilitasi sebanyak 41.128 ruang kelas.

Pemerintah memberikan bantuan Bidikmisi bagi 360,5 ribu mahasiswa, Bantuan Operasional Sekolah untuk 8,5 juta siswa, Bantuan Opersional Perguruan Tinggi Negeri pada 107 PTN, dan Kartu Indonesia Pintar untuk 19,5 juta siswa. Bagi pengajar, akan ada sertifikasi 101,1 ribu guru dan 10,2 ribu dosen.

Di bidang kesehatan, pemerintah memiliki empat program prioritas. Program tersebut adalah alokasi dana imunisasi dasar lengkap untuk 92 persen anak usia 0-11 bulan; peserta PBI melalui JKN/KIS sebanyak 94,4 juta jiwa; menyediakan puskesmas terakreditasi di 700 kecamatan; dan menargetkan 6,97 juta jiwa peserta KB baru.

Sektor prioritas terakhir ialah perlindungan sosial. Pembangunan di sektor ini dilakukan dengan memberikan bantuan tunai bersyarat atau Program Keluarga Harapan (PKH) kepada 6 juta Rumah Tangga Sasaran (RTS). Program lainnya adalah menyalurkan subsidi pangan (Rastra) kepada 14,3 juta RTS penerima manfaat dan mengalihkan sebagian subsidi Rastra menjadi bantuan pangan dengan mekanisme non tunai atau voucher. Bantuan pangan non tunai ditargetkan terlaksana di 44 kota besar dan menyasar 1,2 juta RTS penerima manfaat.

Pembangunan di kelima sektor tersebut tersebut didanai Belanja Kementerian/Lembaga (K/L) yang dianggarkan sebesar Rp 758,4 triliun dari total belanja negara sebesar Rp 1.310,4 triliun dalam RAPBN 2017. Jumlahnya menurun dibandingkan dengan belanja K/L dalam APBN-P 2016 yaitu Rp 767,8 triliun dari total belanja negara sebesar Rp 1.306,7 triliun.

VINDRY FLORENTIN




Berita terkait

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

2 hari lalu

Ahok Masuk Bursa Cagub DKI dari PDIP Selain Risma, Andika Perkasa, dan Basuki Hadimuljono

PDIP mulai menjaring empat nama yang akan menjadi calon Gubernur (Cagub) DKI Jakarta. Lantas, siapa saja bakal cagub DKI Jakarta yang diusung PDIP?

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

3 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

5 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya