Pemerintah Pangkas Anggaran Seluruh Kementerian, Apa Saja?

Reporter

Jumat, 12 Agustus 2016 16:02 WIB

Menko Perekonomian Darmin Nasution. TEMPO/Subekti

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah akan memangkas anggaran di seluruh kementerian dan lembaga. "Semua kementerian/lembaga akan dipangkas, tapi tentu ada standar dan kriterianya," kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution di Jakarta, Jumat 12 Agustus 2016.

Menurut Darmin, anggaran yang dipangkas berasal dari program yang didanai murni dengan rupiah serta program non prioritas. Program tersebut antara lain perjalanan dinas, paket rapat, langganan daya dan jasa, dan honorarium kegiatan yang tidak termasuk gaji utama.

Belanja modal dan barang yang tidak berkaitan dengan program prioritas turut dipangkas. Selain itu, anggaran kegiatan yang belum dibuat kontraknya juga dipastikan dipotong.

Sumber penghematan anggaran lainnya berasal dari sisa dana lelang. Darmin mengatakan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, misalnya, menghemat dana lelangnya hingga melebih Rp 2 triliun. "Itu harus kami apresiasi."

Baca Juga: Gubernur BI Setuju Pemangkasan Anggaran, Ini Alasannya

Darmin menambahkan anggaran untuk program yang berlipat ganda juga akan dipotong. "Duplikasi antara kementerian/lembaga dengan daerah pasti kami hilangkan salah satu," kata dia.

Menurut Darmin, pihaknya menemukan duplikasi anggaran mencapai triliunan rupiah. Namun ia enggan menjelaskan detilnya.

Darmin berkata, penerapan pemangkasan disesuaikan di setiap kementerian/lembaga. Pemangkasan biaya perjalanan dinas misalnya, tak akan dilakukan di Kementerian yang bertugas menjalin kerja sama dengan berbagai pihak di luar negeri.

Darmin mengatakan realisasi anggaran di masing-masing kementerian/lembaga menjadi penentu besaran pemangkasan. "Kami sangat perhatikan betul realisasi anggaran di kementerian masing-masing," ucapnya. Kesanggupan pencapaian target realisasi dan jumlah realisasinya sangat mempengaruhi pertimbangan.

Simak: Wantimpres: Tim Ekonomi Lebih Solid

Pemerintah berencana memangkas APBN-P 2016 senilai total Rp 133,8 triliun. Anggaran yang dipotong berasal dari belanja pemerintah senilai Rp 65 triliun. Sementara Rp 68,8 triliun lainnya yang dipotong berasal dari dana transfer ke daerah.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

2 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

2 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

2 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

3 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

4 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

4 hari lalu

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

5 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

6 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya