TEMPO.CO, Jakarta - Perombakan kabinet jilid II disambut positif Ketua Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) Sri Adiningsih. Ia menilai kehadiran Sri Mulyani memberikan penguatan pada tim ekonomi Presiden Joko Widodo. "Tentunya diharapkan bekerja lebih baik dan solid," kata Sri Adiningsih di kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 11 Agustus 2016.
Sosok Sri Mulyani, menurut Sri Adiningsih, membuat anggaran negara tampak lebih realistis dan kredibel. Adiningsih melihat perkembangan ekonomi global terbaru menuntut penilaian baru. Salah satu yang menjadi sorotan ialah memangkas APBN. Langkah itu dipandang mewakili kondisi ekonomi saat ini.
Ekonom asal Universitas Gadjah Mada tersebut memilih optimistis bertambah pemotongan anggaran di kementerian dan lembaga. Menurut Adiningsih, selama pos infrastruktur tidak ikut terpangkas, dampak negatif dari efisiensi masih bisa diredam. "Saya percaya dan yakin, kalaupun ada, dampaknya minimal," ucapnya.
Tiga anggota Dewan Pertimbangan Presiden siang tadi mendatangi kantor Presiden Joko Widodo. Selain Sri Adiningsih, ada juga Sidarto Danusubroto dan Hasyim Muzadi. Menurut Adiningsih, tak hanya soal ekonomi yang menjadi bahan pembicaraan. Persoalan politik dan hak asasi manusia pun jadi bahan perbincangan.
Sidarto menambahkan, kebijakan pengampunan pajak atau tax amnesty yang tengah digalakkan mesti diiringi dengan kinerja pegawai Direktorat Jenderal Pajak. Dari hasil kunjungan Jokowi ke daerah, Sidarto menilai para wajib pajak antusias menyambut tax amnesty. "Dalam sosialisasi berikan rasa nyaman ke wajib pajak supaya partisipasi mereka optimal," ujarnya.
ADITYA BUDIMAN