Pemerintah Bahas Pemangkasan APBN 2016 Sore Ini  

Reporter

Rabu, 3 Agustus 2016 15:49 WIB

Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerahkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2016 kepada Kapolri Jenderal Badrodin Haiti di Istana Negara, Jakarta, 14 September 2015. Penyerahan DIPA 2016 merupakan awal dari rangkaian proses pelaksanaan APBN 2016 yang telah disepakati oleh DPR bersama Pemerintah pada Oktober 2015. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo menggelar sidang paripurna kabinet pada Rabu, 3 Agustus 2016, pukul 16.00 WIB. Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution mengatakan salah satu pembahasannya ialah pemotongan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016.

"Nanti sore akan ada sidang kabinet untuk membahas itu (pemotongan anggaran) salah satunya," kata Darmin di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Rabu, 3 Agustus.

Wakil Menteri Keuangan Mardiasmo juga menyatakan akan ada pembahasan mengenai pemangkasan anggaran dalam sidang sore nanti. Pemerintah akan mencoba penghematan di belanja operasional baik di kementerian/lembaga maupun pemerintah daerah. "Itu akan kami sisir supaya anggaran untuk produktif bukan konsumtif," katanya.

Baca Juga: Sri Mulyani Fokus Benahi APBN

Mardiamo mengatakan pemerintah juga telah memberikan peringatan kepada daerah terkait dengan penggunaan dana alokasi umum. Daerah yang masih menyimpan uang dan tidak menggunakannya akan diberikan peringatan. "Kami akan berikan DAU yang noncash," katanya.

Terkait dengan besaran potongan, Mardiasmo mengatakan jumlahnya masih belum ditentukan. "Kami akan lihat karena kalau belanja barang pun kalau sudah dikontrakan tidak akan kita hemat.

Simak: Proyek Jalan Tol Probolinggo-Banyuwangi Sudah Tahap Tender

Ia mengatakan belanja barang yang terkait dengan belanja modal tidak akan dikurangi. Begitu pula dengan belanja yang terkait dengan tupoksi. "Tapi kalau belanja barang yang sifatnya tidak mendukung tupoksi dan konsumtif, akan kami kurangi," kata Mardiasmo.

Mardiasmo memastikan anggaran infrastruktur, pendidikan, dan kesehatan tak akan dipotong. "Lebih kepada konsinyering, perjalanan dinas."

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

3 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Realisasi Anggaran IKN Baru Mencapai 11 Persen

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa realisasi anggaran dari APBN untuk pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) baru mencapai 11 per

Baca Selengkapnya

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

3 hari lalu

Program 3 Juta Rumah Prabowo-Gibran, BTN Usulkan Skema Dana Abadi

PT Bank Tabungan Negara (BTN) usulkan skema dana abadi untuk program 3 juta rumah yang digagas Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

3 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

4 hari lalu

Fathan Subchi Dorong Pemerintah Sisir Belanja Tidak Prioritas

Wakil Ketua Komisi XI DPR RI, Fathan Subchi meminta pemerintah untuk mencari langkah antisipatif untuk menyelamatkan perekonomian Indonesia, salah satunya adalah dengan cara menyisir belanja tidak prioritas.

Baca Selengkapnya

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

5 hari lalu

Penjelasan Kemenkeu soal Prediksi Kenaikan Rasio Utang jadi 40 Persen pada 2025

Kemenkeu merespons soal kenaikan rasio utang pemerintah terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2025.

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

5 hari lalu

Terkini Bisnis: Rekrutmen CASN 2024, Hati-hati Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya

Pemerintah berencana membuka pendaftaran calon aparatur sipil negara atau CASN untuk tahun 2024, yang dibagi dalam dua tahap.

Baca Selengkapnya

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

6 hari lalu

Cina Garap Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Pengamat: Hati-hati, Jangan Pakai APBN Lagi

Indonesia kembali menggandeng Cina di proyek kereta cepat Jakarta-Surabaya. Jangan sampai menggunakan APBN lagi seperti kereta cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

7 hari lalu

Airlangga Nilai Putusan MK Beri Kepastian bagi Investor

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto merespons soal dampak putusan MK yang menolak seluruh gugatan sengketa Pilpres.

Baca Selengkapnya