Trio Darmin-Sri Mulyani-Bambang Mudah Diterima Pasar  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Kamis, 28 Juli 2016 07:05 WIB

Sri Mulyani. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Kombinasi Darmin Nasution, Sri Mulyani Indrawati, dan Bambang Brodjonegoro sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, Menteri Keuangan, dan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dalam susunan Kabinet Kerja diprediksi akan mudah diterima pasar.

Ekonom sekaligus Direktur Institute of Development Economics and Finance (Indef), Enny Sri Hartati, menilai, hal tersebut terjadi karena ketiganya mempercayai mazhab ekonomi yang sama, yaitu mazhab aliran pasar.

“Kalau dari sisi akademis, ketiga menteri ini mempunyai napas yang sama, yang dikenal mazhab aliran pasar,” kata Enny kepada wartawan seusai acara “Seminar Kajian Tengah Tahun Indef 2016” yang digelar di kampus Universitas Trilogi Jakarta, Rabu, 27 Juli 2016. “Mereka sangat acceptable dan sangat dipercaya oleh pasar.”

Menurut Enny, posisi ketiganya yang berada dalam satu mazhab dapat memberikan keunggulan karena mereka memiliki pola pikir ekonomi yang sama. Namun, Enny mengingatkan, kepercayaan pada sistem pasar bukan satu-satunya cara untuk membangun dan menumbuhkan perekonomian Indonesia.

Enny khawatir, jika sistem ekonomi pasar yang dibawa ketiga menteri tersebut tidak dapat dikontrol, perekonomian Indonesia akan melenceng dari konstitusi. Dia mengatakan konstitusi Indonesia lebih mengarah ke mazhab strukturalis yang lebih memberdayakan sektor riil.

“Kalau semua menteri hanya berorientasi pasar, istilah ekonominya liberal, kaum neolib, ini pasti akan mewarnai lagi pemberitaan-pemberitaan di media,” kata Enny. Ketika Sri Mulyani menjadi menteri di era pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono, memang banyak pihak yang menilai sistem ekonomi Indonesia terlalu liberal.

Untuk itu, Enny berharap konsep Nawa Cita yang dijanjikan Presiden Joko Widodo dapat menjadi jalan keluar dari anggapan sistem ekonomi yang terlalu liberal. “Semestinya sekarang mengawinkan mazhab pasar tadi dengan target tujuan Nawa Cita yang telah dijanjikan Pak Jokowi,” ujarnya.

Selain itu, Enny menilai, semestinya pemerintah menyeimbangkan komposisi menteri, antara yang menganut mazhab pasar dan mazhab strukturalis. “Yang lebih percaya bahwa ekonomi harus digerakkan sektor riil semestinya juga dihadirkan,” tuturnya. “Mungkin Pak Jokowi sulit mencarinya,” kata Enny sambil tertawa.

ARDITO RAMADHAN | GRACE

Berita terkait

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

15 jam lalu

Netizen Serbu Akun Instagram Bea Cukai: Tukang Palak Berseragam

Direktorat Jenderal Bea dan Cuka (Bea Cukai) mendapat kritik dari masyarakat perihal sejumlah kasus viral.

Baca Selengkapnya

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

19 jam lalu

Minta Perbaikan Kinerja, Pernyataan Lengkap Sri Mulyani tentang Alat Belajar SLB Dipajaki Bea Cukai

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati tanggapi kasus penahanan hibah alat belajar SLB oleh Bea Cukai.

Baca Selengkapnya

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

22 jam lalu

Beberapa Kasus Terkait Bea Cukai yang Menghebohkan Publik

Bea cukai sedang disorot masyarakat. Ini beberapa kasus yang membuat heboh

Baca Selengkapnya

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

1 hari lalu

Rangkuman Poin Kehadiran Sri Mulyani di Forum IMF-World Bank

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengatakan terdapat tiga hal utama dari pertemuan tersebut, yaitu outlook dan risiko ekonomi global.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

3 hari lalu

Bertubi-tubi Penghargaan untuk Bobby Nasution, Terakhir Menantu Jokowi Raih Satyalancana dan Tokoh Nasional

Wali Kota Medan Bobby Nasution boleh dibilang banjir penghargaan. Menantu Jokowi ini dapat penghargaan Satyalancana baru-baru ini.

Baca Selengkapnya

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

3 hari lalu

Masih Loyo, Nilai Tukar Rupiah Melemah ke Level Rp 16.210 per Dolar AS

Pada perdagangan Kamis, kurs rupiah ditutup melemah pada level Rp 16.187 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

3 hari lalu

Semakin Turun, Surplus APBN Maret 2024 Hanya Rp 8,1 Triliun

Sri Mulyani menilai kinerja APBN triwulan I ini masih cukup baik.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Anggaran Pemilu 2024 Belum Terbelanjakan Rp 12 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan masih ada Rp 12,3 triliun anggaran Pemilu 2024 yang belum terbelanjakan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

3 hari lalu

Sri Mulyani: Penyaluran Bansos Januari-Maret 2024 Mencapai Rp 43 Triliun

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan penyaluran bantuan sosial atau Bansos selama Januari-Maret 2024 mencapai Rp 43 triliun.

Baca Selengkapnya