Survei PwC: Calon Investor Migas Hadapi Kendala di RI  

Kamis, 26 Mei 2016 19:11 WIB

Seorang buruh kapal mengambil sisa minyak mentah yang biasa dipergunakan industri di Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (22/10). Dalam satu tangki truk berisi 23 ton minyak mentah yang dijual mulai dari 100 juta rupiah. TEMPO/Tri Handiyatno

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan auditor PT PricewaterhouseCoopers merilis survei industri minyak dan gas di Indonesia. Sacha Winzenried, Lead Advisor for Energy, Utilities, & Mining PwC Indonesia, mengatakan hasil surveinya menunjukkan upaya pemerintah dalam mengundang investasi ternyata menghadapi banyak tantangan.

Sacha mengatakan survei dikirimkan kepada 150 perusahaan aktif di industri minyak dan gas. Ada 75 perusahaan yang merespons survei ini. "Tanggapan terhadap survei menunjukkan investor menginginkan harmonisasi peraturan yang lebih baik untuk sektor minyak dan gas di seluruh kementerian yang terlibat," ujarnya di Indonesia Petroleum Association Convention and Exhibition, Jakarta Convention Center, Kamis, 26 Mei 2016.

Kementerian yang terlibat termasuk Kementerian Keuangan, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, serta Kementerian Lingkungan Hidup. Responden menyatakan konsistensi antar-lembaga pemerintah terkait dengan kebijakan dan visi sangat kurang.

Ketiadaan otoritas tunggal yang dapat menyelesaikan sengketa secara obyektif di departemen dan lembaga, menurut PwC Indonesia, menjadi tantangan yang harus dihadapi industri minyak dan gas di negara ini. Selain itu, tidak ada kepastian seputar cost recovery dan audit pemerintah.

Tantangan lain adalah keabsahan kontrak dan kepastian seputar perpanjangan kontrak bagi hasil. Penerbitan peraturan mengenai perpajakan atau penggantian biaya (cost recovery) berdampak terhadap ketentuan kontrak bagi hasil. "Responden meyakini bahwa berfokus pada tantangan tersebut dapat meningkatkan daya tarik iklim investasi secara signifikan dan konsisten dengan peluang geologis Indonesia yang kuat," ucapnya.

Sacha mengatakan rezim investasi yang positif dengan kepastian peraturan perundang-undangan sangat penting dalam situasi harga minyak yang rendah seperti saat ini. Imbas hasil investasi pun menjadi faktor penting.

Menurut Sacha, dana investasi untuk minyak dan gas sangat sedikit. "Indonesia harus bersaing untuk mendapatkan alokasi dana investasi tersebut jika ingin meningkatkan produksi minyak dan gas buminya," tuturnya.

VINDRY FLORENTIN

Berita terkait

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

23 Februari 2024

Kemenperin Tegaskan Perluasan Industri Penerima Harga Gas Khusus Tak Bebani Industri Migas

Kemenperin menbantah Kementerian ESDM terkait perluasan harga gas khusus industri yang dinilai membebani industri migas.

Baca Selengkapnya

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

3 Januari 2023

Penyalahgunaan BBM Selama 2022 1,4 Juta Liter, BPH Migas: Dominan Solar

BPH Migas bersama Polri mengungkap penyalahgunaan bahan bakar minyak atau BBM sebanyak 1,4 juta liter sepanjang tahun 2022.

Baca Selengkapnya

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

24 November 2022

Airlangga Buka Peluang Revisi Regulasi untuk Mendorong Industri Migas

Airlangga Hartarto meminta agar SKK Migas melakukan langkah-langkah agar situasi iklim investasi maupun insentif bisa lebih baik di industri migas.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

23 November 2022

Sri Mulyani Optimalkan Kebijakan Fiskal untuk Dorong Industri Hulu Migas

Sri Mulyani Indrawati menyatakan bakal mengoptimalkan kebijakan fiskal untuk mendukung pertumbuhan pertumbuhan industri migas.

Baca Selengkapnya

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

23 November 2022

Kepala SKK Migas Sebut Industri Hulu Minyak dan Gas RI Butuh Investasi USD 179 Miliar

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan industri hulu minyak dan gas (migas) membutuhkan investasi yang cukup besar.

Baca Selengkapnya

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

28 Oktober 2022

Eks Menteri Pertambangan Soebroto Sebut Industri Hulu Migas Bukan Sunset Industri

Menteri Pertambangan dan Energi RI periode 1978-1988, Soebroto, mengatakan industri hulu minyak dan gas (migas) bukan sunset industri, tetapi menjadi sunrise industri

Baca Selengkapnya

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

21 Juli 2022

Temuan Potensi Gas Melimpah di Blok Andaman, SKK Migas Ungkap Pengeboran Makin Intensif

SKK Migas melaporkan kegiatan pengeboran di Blok Andaman I,II, dan III belakangan makin intensif.

Baca Selengkapnya

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

25 April 2022

Arus Mudik, BPH Migas Prediksi Ketersediaan Bensin Bakal Naik 5 Persen

BPH Migas menjelaskan beberapa proyeksi untuk sektor bahan bakar minyak (BBM) selama periode Idul Fitri.

Baca Selengkapnya

Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

24 Oktober 2021

Krisis Energi, Kemenko Perekonomian: Kita Perlu Belajar Mumpung Ada Waktu

Raden Pardede mengatakan salah satu kontributor krisis energi saat ini akibat mulai ditinggalkannya industri fosil

Baca Selengkapnya

Joe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas

22 Januari 2021

Joe Biden Menangguhkan Sementara Izin Pengeboran Minyak dan Gas

Pemerintahan Joe Biden untuk sementara menangguhkan izin pengeboran minyak dan gas di daratan dan perairan federal untuk memerangi perubahan iklim.

Baca Selengkapnya