Target Produksi Jagung dan Kedelai Dinilai Tak Realistis

Reporter

Senin, 25 April 2016 22:35 WIB

Masyarakat menanam jagung di lahan milik Perhutani di Desa Cendoro, Dawar Blandong, Mojokerto, Jawa Timur, 12 Desember 2015. ANTARA/Syaiful Arif

TEMPO.CO, Jakarta - Institute for Development of Economic and Finance (INDEF) menganggap kebijakan pemerintah yang menargetkan dapat memproduksi jagung sebanyak 24 juta ton per tahun tak realistis. "Harusnya pemerintah fokus validasi data dulu," ujar Direktur INDEF Enny Sri Hartati saat diskusi di Jakarta pada Senin, 25 April 2016.

Enny mengatakan produksi jagung tahun lalu mencapai 19,83 juta ton, sementara kebutuhan di atas itu. Untuk memenuhi kebutuhan, pemerintah harus impor. Kementerian Pertanian dinilai terlalu ambisius menargetkan produksi 24 juta ton. "Sepanjang 2014-2015 pemerintah hanya mampu meningkatkan produksi 700 ribu ton," ucapnya.

Saat ini harga jagung melonjak drastis dari Rp 3.000 menjadi Rp 6.500 per kilogram. Ironisnya, harga jagung di level petani tetap hanya berkisar Rp 3 ribu per kilogram. Pemerintah harusnya memberi kepastian jumlah target produksi ke masyarakat.

Baca Juga: Lahan Tebu Menyusut, Panen Gula di Boyolali Tak Capai Target


Enny juga mengkritisi rencana pemerintah untuk menaikkan produksi kedelai dari 900 ribu ton menjadi 2,4 juta ton pada tahun ini. Padahal pada 2015, Kementerian Pertanian tak berhasil menepati target produksi 2,5 juta ton per tahun.

Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian Maman Suherman mengatakan target tersebut bakal terealisasi karena pemerintah memilki sejumlah program. Diantaranya dengan memberi bibit dan pupuk kepada petani. Termasuk mengadakan penelitian dengan universitas untuk mengembangkan varietas unggulan.

AVIT HIDAYAT

Berita terkait

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

2 hari lalu

Menteri Pertanian Ukraina Ditahan atas Dugaan Korupsi

Menteri Pertanian Ukraina Mykola Solsky ditahan setelah ditetapkan sebagai tersangka resmi dalam penyelidikan korupsi bernilai jutaan dolar

Baca Selengkapnya

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

5 hari lalu

Pengamat Pertanian Ragu Benih dari Cina Cocok di Indonesia

Pengamat Pertanian Khudori meragukan sistem usaha tani dari Cina yang akan diterapkan di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

6 hari lalu

Ekonom Senior INDEF Sebut Indonesia Harus Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel

Meski tidak bersinggungan secara langsung dengan komoditas pangan Indonesia, namun konflik Iran-Israel bisa menggoncang logistik dunia.

Baca Selengkapnya

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

8 hari lalu

Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel, Ekonom: Prioritaskan Anggaran untuk Sektor Produktif

Di tengah konflik Iran-Israel, pemerintah mesti memprioritaskan anggaran yang bisa membangkitkan sektor bisnis lebih produktif.

Baca Selengkapnya

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

8 hari lalu

Pupuk Subsidi Sudah Bisa Ditebus, Hanya di Kios Resmi

PT Pupuk Indonesia mengumumkan pupuk subsidi sudah bisa ditebus di kios pupuk lengkap resmi wilayah masing-masing.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

8 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

18 hari lalu

Erupsi Marapi Rusak Ribuan Hektare Lahan Pertanian

Erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat telah merusak hingga ribuan hektare lahan pertanian di sekitar wilayah tersebut.

Baca Selengkapnya

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

30 hari lalu

Google Manfaatkan AI untuk Dukung Produktivitas Pertanian, Diklaim Sukses di India

Google berupaya untuk mengimplementasikan teknologi Google AI AnthroKrishi ini untuk skala global, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

33 hari lalu

Jokowi Resmikan Rehabilitasi Bendungan dan Irigasi Gumbasa, Nilainya Mencapai Rp 1,25 Triliun

Jokowi pada hari ini meresmikan bendungan dan daerah irigasi Gumbasa di Kabupaten Sigi, Sulteng yang telah direhabilitasi dan direkonstruksi.

Baca Selengkapnya

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

33 hari lalu

Guru Besar Unpad Ajarkan Empat Metode Pemberantasan Gulma Tani, Mana yang Paling Efektif?

Guru Besar Unpad memaparkan sejumlah metode pemberantasan gulma di lahan tani. Pemakaian hebrisida efektif, namun berisiko.

Baca Selengkapnya