Impor RI pada Maret Naik Jadi Rp 150 Triliun

Reporter

Jumat, 15 April 2016 16:39 WIB

Gedung BPS. ANTARA/Andika Wahyu

TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa impor Indonesia pada Maret 2016 mengalami kenaikan sebesar 11,01 persen jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, dari US$ 10,17 miliar menjadi US$ 11,29 miliar atau sekitar Rp 150 triliun.

"Impor jika dibandingkan dengan bulan Februari 2016 meningkat 11,01 persen. Namun, jika dibandingkan dengan Maret 2015 lalu, turun 10,41 persen," kata Kepala BPS, Suryamin, dalam jumpa pers di Jakarta, Jumat, 15 April 2016.

Suryamin mengatakan, pada Maret 2016 impor nonmigas tercatat mencapai US$ 9,77 miliar atau naik 7,88 persen jika dibandingkan Februari 2016 yang sebesar US$ 9,05 miliar. Namun apabila dibandingkan Maret 2015 turun 5,56 persen. Pada saat itu tercatat impor sebesar US$ 10,34 miliar.

Peningkatan impor nonmigas terbesar Maret 2016 adalah golongan mesin dan peralatan mekanik US$ 95,8 juta atau 5,98 persen, sedangkan penurunan terbesar adalah golongan kendaraan dan bagiannya US$ 55,2 miliar atau 11,12 persen.

Sementara untuk impor migas pada Maret 2016 mencapai US$ 1,53 miliar atau mengalami kenaikan 36,25 persen dari sebelumnya sebesar US$ 1,12 miliar pada Februari 2016. namun, juga mengalami penurunan jika dibanding Maret 2015 sebesar 32,54 persen dari total nilai US$ 2,68 miliar.

"Impor minyak mentah naik 91,48 persen MoM, hasil minyak 10,78 persen, gas naik 3,57 persen," kata Suryamin.

Secara kumulatif nilai impor Januari-Maret 2016 mencapai US$ 31,94 miliar atau turun 13,05 persen dibanding periode yang sama tahun 2015 yang tercatat sebesar US$ 36,73 miliar.

Kumulatif nilai impor pada 2016 tersebut terdiri dari impor migas sebesar US$ 3,87 miliar yang turun 36,51 persen, dan nonmigas sebesar US$ 28,06 miliaratau turun 8,37 persen.

Tiga negara asal barang impor nonmigas terbesar Januari-Maret 2016 adalah Tiongkok dengan nilai mencapai US$ 7,13 miliaratau mencapai 25,40 persen, Jepang US$ 3,01 miliar atau 10,72 persen, dan Thailand sebesar US$ 2,38 miliar atau 8,47 persen.

"Impor nonmigas dari ASEAN mencapai pangsa pasar 22,77 persen, sementara dari Uni Eropa 9,69 persen," kata Suryamin.

Untuk nilai impor golongan bahan baku penolong dan barang modal selama Januari Maret 2016 mengalami penurunan dibanding periode yang sama pada tahun sebelumnya. Untuk impor golongan bahan baku penolong turun sebesar 15,21 persen dan 18,22 persen untuk barang modal.

"Sebaliknya impor golongan barang konsumsi meningkat 23,74 persen," ujar Suryamin.


ANTARA

Berita terkait

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

1 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

1 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

2 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

2 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

3 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

4 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

5 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

6 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

6 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

6 hari lalu

Terkini Bisnis: Putusan MK Pengaruhi IHSG, Bandara Sam Ratulangi Mulai Dibuka

Pembacaan putusan sengketa Pilpres di MK memengaruhi IHSG. Perdagangan ditutup melemah 7.073,82.

Baca Selengkapnya