Wall Street Menguat Terdorong Kenaikan Harga Minyak

Reporter

Rabu, 13 April 2016 23:00 WIB

REUTERS/Lee Jae-Won

TEMPO.CO, Jakarta - Peningkatan harga saham-saham produsen minyak dan bank-bank besar mendorong Wall Street berakhir lebih tinggi pada Selasa (12/4) karena pasar mengesampingkan proyeksi suram dari Dana Moneter Internasional (IMF).

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 164,84 poin (0,94 persen) menjadi ditutup pada 17.721,25. Indeks berbasis luas S&P 500 berakhir naik 19,73 poin (0,97 persen) menjadi 2.061,72 dan indeks komposit Nasdaq bergerak maju 38,69 poin (0,80 persen) menjadi 4.872,09.

Saham produsen minyak kelas menengah seperti ConocoPhillips dan Apache masing-masing melonjak 5,5 persen dan 6,7 persen karena harga minyak menguat ke tingkat tertinggi tahun ini didorong laporan kesepakatan antara produsen minyak utama Arab Saudi dan Rusia tentang pembekuan produksi.

Saham bank-bank besar termasuk JPMorgan Chase dan Bank of America naik sekitar 2,0 persen atau lebih menjelang laporan laba pada pekan ini.

Harga minyak yang lebih tinggi telah mengurangi kekhawatiran bahwa bank-bank kemungkinan memiliki penghapusbukuan besar karena perusahaan-perusahaan minyak kesulitan, kata Michael James, direktur perdagangan ekuitas di Wedbush Securities.

James mengatakan proyeksi IMF untuk pertumbuhan lebih lambat sesuai dengan perkiraan. "Jika Anda melakukan perdagangan berdasarkan perkiraan ekonomi dari IMF, pandangan Anda akan tertinggal, tidak memimpin pasar," kata dia.

Sementara itu, saham produsen aluminium Alcoa turun 2,7 persen karena mengumumkan rencana untuk mengurangi 2.000 pekerjanya menyusul penurunan besar dalam laba kuartal pertama.

Tetapi ekuitas-ekuitas lain yang terkait dengan logam menguat, termasuk United States Steel, yang naik 1,7 persen, dan produsen emas dan tembaga Freeport-McMoRan yang sahamnya melonjak 6,9 persen.

Anggota Dow, Caterpillar, yang menjual mesin-mesin berat untuk industri minyak dan pertambangan, naik 2,0 persen harga sahamnya.

Saham-saham teknologi sebagian besar menguat dengan Apple bertambah 1,3 persen, Facebook naik 1,5 persen dan Netflix melonjak 4,2 persen.

Saham Chesapeake Energy melonjak 35,1 persen setelah mengumumkan bahwa para pemberi pinjamannya menegaskan dasar pinjamannya pada empat miliar dolar AS dan memberikan keringanan pada perjanjian-perjanjian pinjaman.

Para analis mengatakan pengumuman itu berarti Chesapeake dapat tetap beroperasi meskipun harga komoditas rendah.

Juniper Networks, yang menjual router dan produk-produk jaringan lainnya, harga sahamnya merosot 7,4 persen karena memperingatkan bahwa pendapatan dan keuntungannya akan tertinggal dari perkiraan sebelumnya pada kuartal pertama. Perusahaan mengutip permintaan lebih lemah dari yang diharapkan untuk beberapa produk.

Starbucks kehilangan 2,3 persen menyusul penurunan peringkat dari Deutsche Bank, yang menyuarakan kekhawatiran tentang penilaian tinggi jaringan kopi itu dan persaingan yang ketat, demikian seperti dilansir kantor berita AFP.


ANTARA

Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

9 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

11 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

11 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya