Pesawat Bodi Sempit Bisa Mendarat di Bandara Sorong

Reporter

Selasa, 19 Januari 2016 03:17 WIB

Bandara Domine Eduard Osok, Sorong, Papua. TEMPO/Gunawan Wicaksono

TEMPO.CO, Jakarta - Bandar Udara Domine Eduard Osok Sorong, Papua Barat, akan dapat didarati pesawat berbadan sempit (narrow body) secara terbatas (restricted) pada pertengahan tahun ini.

Direktur Bandar Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Agus Santoso, saat ditemui usai penandatanganan 12 kontrak kegiatan strategis di Jakarta, Senin, 18 Januari 2016. mengatakan bahwa saat ini tengah dilakukan pengembangan kapasitas Bandara Sorong, baik itu dari sisi udara, maupun sisi darat. "Sebetulnya sudah bisa didarati narrow body, tapi restricted," katanya.

Untuk itu, dia mengatakan, saat ini Kemenhub tengah melakukan perpanjangan landasan pacu dari 2.060 meter menjadi 2.500 meter agar bisa didarati pesawat berbadan sempit.

Agus mengatakan, kebutuhan investasi untuk pembangunan tersebut senilai Rp44 miliar yang bersumber dari dana Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2016 dengan jangka waktu satu tahun (single year).

Ia mengemukakan, nilai kontrak yang telah disepakati dengan kontraktor, yakni PT AKAM senilai Rp41,7 miliar.

Selain itu, Agus mengatakan, kapasitas area parkir pesawat (apron) pun akan bertambah, yakni dapat menampung 10 pesawat sekelas Airbus 320, Boeing 737-800 dan Boeing 737-900 NG. Ia mengatakan, percepatan pembangunan Bandara Sorong dilakukan karena menjadi pintu gerbang bagi Papua. "Di Sorong itu ada kawasan industri yang besar sekali ditambah Sorong ini merupakan pintu gerbang bagi wilayah-wilayah lainnya di Papua," katanya.

Dia menambahkan, di sektor pariwisata pun Sorong merupakan akses langsung menuju wisata andalan Papua, termasuk Raja Ampat. Selain itu, ia mengemukakan, Sorong merupakan titik paling Timur Tol Laut. "Jadi, Sorong ini akan menjadi pusat perekonomian di Timur," katanya menambahkan.

Pada kesempatan yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta Kementerian Perhubungan untuk berkoodinasi dengan kementerian lain dalam pembangunan infrastruktur transportasi, contohnya Kementerian Pariwisata.

"Kita sekarang ini konsentrasi ingin memperbaiki 10 destinasi wisata terbaik di negara kita, kementerian harus saling berkoordinasi," katanya.

Namun, Presiden masih mengeluhkan prasarana di Bandara Marinda Raja Ampat yang sisi udara dan daratnya masih belum memadai.


ANTARA

Berita terkait

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

6 jam lalu

Ini 17 Bandara Internasional dan 17 Bandar Udara yang Turun Status

Kementerian Perhubungan memutuskan hanya ada 17 bandar udara yang berstatus bandara internasional dari semula 34 buah.

Baca Selengkapnya

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

7 jam lalu

Bandara Internasional Dipangkas, INACA: Semua Bandara Dapat Hidup, Terjadi Pemerataan Pembangunan

Ketua Umum INACA Denon Prawiraatmadja angkat bicara soal pengurangan jumlah bandara internasional di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

10 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional, Apa Bedanya dengan Bandara Domestik?

Keberadaan bandara internasional terkadang menjadi kebanggaan tersendiri bagi suatu wilayah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

17 jam lalu

Kemenhub Pangkas Jumlah Bandara Internasional , InJourney Airports: Sejalan dengan Transformasi

InJourney menilai penyesuaian bandara internasional ini berpengaruh positif terhadap konektivitas udara dan pariwisata Tanah Air.

Baca Selengkapnya

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

17 jam lalu

Bos Garuda Indonesia Respons Kebijakan Kemenhub yang Pangkas Jumlah Bandara Internasional

Maskapai Garuda Indonesia belum ada rencana menambah perjalanan internasional dari bandara yang lain.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

19 jam lalu

Kemenhub Pastikan Bandara Domestik Tetap Bisa Melayani Penerbangan Luar Negeri, Asal...

Bandara yang statusnya diubah dari internasional menjadi domestik masih dimungkinkan untuk kembali berubah.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

21 jam lalu

Kemenhub Jelaskan Alasan Pangkas Bandara Internasional Jadi 17

Kemenhub memangkas sejumlah bandara internasional yang dinilai belum memanfaatkan perjalanan internasional.

Baca Selengkapnya

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

2 hari lalu

Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional, Berikut Daftarnya

Kemenhub akan terus mengevaluasi penataan bandara secara umum, termasuk bandara internasional.

Baca Selengkapnya

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

3 hari lalu

Menhub Budi Karya Minta Jepang Berkoordinasi dengan BUMN soal Pengembangan Konektivitas Transportasi IKN

Menhub Budi Karya membahas rencana pengembangan jaringan transportasi di Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara dengan Jepang.

Baca Selengkapnya

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

3 hari lalu

Pelita Air Resmi Buka Penerbangan Langsung Kendari-Jakarta

Maskapai Pelita Air secara resmi membuka rute penerbangan baru Bandara Haluoleo Kendari-Bandara Soekarno-Hatta Cengkareng, Banten.

Baca Selengkapnya