Harga Minyak Mentah Terendah dalam 11 Tahun Terakhir

Reporter

Jumat, 8 Januari 2016 07:51 WIB

Seorang pekerja mengecek minyak mentah yang berada dalam drum di kilang minyak darurat di kota Marchmarin, Suriah, 16 Desember 2015. Pemilik kilang minyak mendapatkan minyak mentah dari wilayah yang dikuasai ISIS dengan harga 44 dollar per barrel. REUTERS/Khalil Ashawi

TEMPO.CO, Jakarta - Harga minyak jatuh ke US$ 32,62 per barel pada Kamis pagi, 7 Januari 2015, sebagai akibat dari meningkatnya cadangan energi AS dan melemahnya mata uang Cina. Minyak mentah Brent turun 4,7 persen, terendah dalam 11 tahun terakhir, sementara minyak mentah AS turun 3,9 persen di level terendah sejak 2008.

Brent pulih ke US$ 33,95, turun kurang dari 1 persen pada hari itu, sementara minyak mentah AS naik kembali ke US$ 33,42, turun 1,6 persen. Kelebihan pasokan membuat harga minyak mencapai 70 persen lebih rendah dari pada Juni 2014.

Sebagai hasilnya, perusahaan dan pemerintah yang sangat bergantung pada pendapatan minyak telah menderita. Ditambah lagi, penyusutan mata uang Yuan, membuat mata uang regional dan pasar saham jatuh.

Permintaan minyak mentah cenderung turun ketika dolar AS lebih kuat terhadap mata uang negara-negara pembelian, dan Cina tetap menjadi konsumen energi terbesar dunia. Pasar saham Cina dihentikan kurang dari setengah jam dalam perdagangan Kamis tersebut, setelah jatuh 7 persen dan memicu mekanisme sirkuit-melanggar baru untuk kedua kalinya dalam minggu ini.

Laporan mingguan Departemen Energi AS menunjukkan penurunan tajam persediaan minyak mentah AS komersial sebesar 5,1 juta barel menjadi 482,3 juta barel.

Data pemerintah juga menunjukkan kenaikan dalam produksi minyak mentah AS dari 17.000 barel per hari, membawanya ke 9.220.000 barel per hari. Ada juga kenaikan stok di pusat minyak di Oklahoma. Kelebihan pasokan global menunjukkan bahwa negara-negara kehabisan cadangan penyimpanan.

"AS, yang diperkirakan memiliki salah satu fasilitas penyimpanan terbesar di dunia, tidak memiliki tempat untuk menyimpannya," kata Paul Stevens, Profesor emeritus di University of Dundee dan spesialis Timur Tengah.

"Storage cukup banyak dan orang sudah berbicara tentang membeli kapal tanker sebagai penyimpanan terapung. Tapi kalau pasokan terus melebihi permintaan, maka satu-satunya hal yang dapat Anda lakukan adalah menjualnya, yang pasti mendorong harga turun."

BBC | ARKHELAUS



Berita terkait

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

3 hari lalu

Harga Minyak Dunia Naik, Sri Mulyani Bisa Tambah Anggaran Subsidi

Menteri Keuangan Sri Mulyani bisa melakukan penyesuaian anggaran subsidi mengikuti perkembangan lonjakan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

10 hari lalu

Ekskalasi Konflik Iran-Israel Berpotensi Kerek Inflasi, Dimulai dari Harga Minyak

Senior Fellow CIPS Krisna Gupta mengatakan ekskalasi konflik Iran-Israel bisa berdampak pada inflasi Indonesia.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

10 hari lalu

Konflik Iran-Israel Memanas, Harga Minyak Dunia Nyaris US$ 90 per Barel

Harga minyak dunia melonjak jadi US$ 89 (Brent) dan US$ 84 (WTI) per barel pada Jumat, 19 April 2024, seiring memanasnya konflik Iran-Israel.

Baca Selengkapnya

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

11 hari lalu

Naik Lagi, Harga Emas Antam Hari Ini Sentuh Rp 1.335.000 per Gram

Harga emas Antam per 1 gram hari ini ada pada level Rp 1.335.000. Harga ini naik Rp 14 ribu dibanding perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

11 hari lalu

Analis Sebut Harga Minyak Terus Naik Akibat Konflik Iran-Israel dan Penguatan Dolar

Harga minyak dunia cenderung naik gara-gara konflik Iran - Israel dan penguatna dolar AS terhadap sejumlah mata uang dunia.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

8 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Turun di Perdagangan Awal Pekan, Apa Penyebabnya?

Harga minyak dunia turun dalam perdagangan awal pekan, 8 Januari 2024. Kenaikan harga terjadi karena pemotongan harga yang tajam oleh eksportir utama Arab Saudi dan kenaikan produksi OPEC.

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

5 Januari 2024

Harga Minyak Dunia Bergejolak, Analis Sebut Ketegangan Geopolitik Terbaru

Harga minyak mentah tengah bergejolak hari ini. Apa saja penyebabnya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

21 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Jeblok ke USD 70,5 per Barel, Apa Saja Pemicunya?

Harga minyak mentah berjangka jeblok pada akhir perdagangan Selasa atau Rabu pagi WIB, 21 Juni 2023. Apa saja faktor pemicunya?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

7 Juni 2023

Harga Minyak Dunia dan BBM Nonsubsidi Turun, Bagaimana dengan Harga Pertalite?

Harga minyak dunia terus berfluktuasi, namun belakangan mengalami tren penurunan. Apakah harga Pertalite juga akan diturunkan seperti Pertamax?

Baca Selengkapnya

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

6 Juni 2023

Harga Minyak Dunia Naik, Buntut Arab Saudi Pangkas Produksi Mulai Juli Mendatang

Kementerian Arab Saudi menyampaikan akan menurunkan produksi minyak mentah menjadi 9 juta barel per hari pada Juli mendatang.

Baca Selengkapnya