Membingungkan, MEA Sudah Dekat, Sumatera Utara Belum Siap

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Senin, 14 Desember 2015 23:00 WIB

Deretan rumah warga yang telah ditinggalkan penghuninya, berdiri di dekat Gunung Sinabung yang terus bererupsi di desa Sukanalu, Sumatera Utara, 16 November 2015. (AP Photo)

TEMPO.CO, Jakarta - Kabupaten/kota di Sumatera Utara dinilai belum siap menghadapi pemberlakuan kerja sama ekonomi dalam Masyarakat Ekonomi ASEAN karena belum ada langkah-langkah yang dilakukan.

"Jangankan mempersiapkan MEA, makna MEA pun baru mereka tahu dalam enam bulan terakhir," kata ahli ekonomi dari Universitas Negeri Medan, Muhammad Ishak, di Medan, Senin, 14 Desember 2015.

Ia mengatakan, kondisi yang cukup memprihatinkan adalah ketiadaan kekhawatiran para bupati dan wali kota di Sumatera Utara erhadap pembelakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tersebut.

Padahal secara kebangsaan, ketidaksiapan tersebut sangat mengganggu karena bangsa Indonesia hanya akan menjadi "penonton" atas pemanfaatan potensi ekonomi yang dimiliki.

"Sangat riskan. Kita punya rumah, tetapi dikuasai orang lain. Itu yang akan terjadi," katanya.

Menurut dia, upaya mempersiapkan kemampuan dalam menghadapi MEA tidak bisa dilakukan instan seperti menghilangkan lapar dengan makan.

Disebabkan kerja sama ekonomi itu melibatkan seluruh potensi yang ada, kesiapan dalam menghadapi MEA tersebut harus disiapkan jauh-jauh hari.

Meski demikian, tidak boleh ada kata terlambat sehingga pemkab/pemkot di Sumut perlu melakukan persiapan ulang meski kerja sama ekonomi itu sudah di depan mata.

Sebagai langkah awal, pembuat keputusan di kabupaten/kota perlu mempersiapkan mental terlebih dulu untuk menjadi "pembantu" di daerah sendiri.

Namun selama menjadi pembantu tersebut, harus dilakukan berbagai langkah untuk menghadapi MEA supaya dapat mengambil keuntungan dari pembelakuan MEA.

"Harus segera dikuasai, jangan selamanya menjadi pembantu di rumah sendiri," kata Ishak.

Setelah kesiapan mental didapatkan, pemkab/pemkot harus melakukan dialog secara intensif dengan seluruh pelaku UKM di daerah masing-masing agar memahami peluang dan tantangan dalam kerja sama ekonomi itu.

Setelah intensif melakukan dialog, pemkab/pemkot di Sumut harus melakukan mobilitas semua potensi dan diarahkan ke kondisi yang memungkinkan untuk dilakukan UKM.

"Pelaku UKM jangan diarahkan ke kondisi yang tidak mungkin," katanya.

Kemudian, pemkab/pemkot melakukan pendekatan dan kerja sama dengan pemilik modal agar dapat membantu seluruh aktivitas bisnis yang dijalankan pelaku UKM.

Pemilik modal juga perlu didekati, bahkan "dipaksa" untuk menggunakan uangnya bagi pelaku UKM di wilayah tempat tinggalnya.

"Contoh, kalau saya pemilik uang dan tinggal di Medan. Pemkot Medan harus menekan saya agar uang saya tidak digunakan diluar Medan," ujar Ishak.

ANTARA

Berita terkait

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

56 detik lalu

Sawit PT RAP Diduga Masuk Kawasan Hutan Kapuas Hulu

Perkebunan sawit PT Riau Agrotama Plantation (PT RAP), anak perusahaan Salim Group diduga merambah hutan Kapuas Hulu, Kalimantan Barat.

Baca Selengkapnya

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

3 menit lalu

NasDem dan PKB Bilang Begini soal Jatah Kursi Menteri di Kabinet Prabowo

NasDem dan PKB angkat bicara soal jatah kursi menteri jika kelak jadi bergabung dengan pemerintahan Prabowo-Gibran. Apa kata mereka?

Baca Selengkapnya

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

8 menit lalu

Kopdit CU Lete Konda NTT Semakin Eksis dengan Manfaatkan Layanan LPDB-KUMKM

Selain suntikan pinjaman terdapat upaya pembinaan, pendidikan, dan peningkatan usaha koperasi dari LPDB-KUMKM

Baca Selengkapnya

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

9 menit lalu

Berkunjung ke Pulau Belakang Padang Batam setelah Pulau Penawar Rindu Itu Bersolek

Wisatawan atau masyarakat Batam sering kali sengaja datang ke Pulau Belakang Padang hanya untuk sarapan pagi atau ngopi sambil melepas rindu

Baca Selengkapnya

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

9 menit lalu

Kebun Sawit Anak Usaha Sinarmas Diduga Terabas Cagar Alam Kelautku Kalimantan Selatan

Kebun sawit PT SKIP Senakin Estate, anak usaha Sinarmas, diduga menerabas hutan Cagar Alam Kelautku, Kalimantan Selatan.

Baca Selengkapnya

Kalender Mei 2024 Lengkap, Total Ada 5 Tanggal Merah dan Cuti Bersama

12 menit lalu

Kalender Mei 2024 Lengkap, Total Ada 5 Tanggal Merah dan Cuti Bersama

Berikut ini rincian kalender Mei 2024 lengkap dengan jadwal tanggal merah dan cuti bersama. Total ada 5 hari libur yang bisa Anda manfaatkan.

Baca Selengkapnya

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

13 menit lalu

Polisi Sebut Akan Periksa Ponsel Brigadir Ridhal Ali Tomi Dalami Penyebab Kematian di Mobil

Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko mengatakan polisi terus menggali terkait kasus meninggalnya Brigadir Ridhal Ali Tomi diduga bunuh diri di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

18 menit lalu

BSI Raup Laba Rp 1,71 T 2024 selama Kuartal I 2024

BSI mencetak laba senilai Rp 1,71 triliun pada kuartal I 2024. Capaian ini didorong oleh pertumbuhan dana murah dan konsistensi dalam menjalankan fungsi intermediasi.

Baca Selengkapnya

Apa Itu Sigma Male?

24 menit lalu

Apa Itu Sigma Male?

Sigma male adalah pria yang memiliki kepribadian memilih untuk menjalani kehidupannya di luar struktur tatanan dominasi sosial masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

26 menit lalu

KKB Intan Jaya Papua Serang Polsek Homeyo, 1 Warga Tewas

Kasatgas Humas Operasi Damai Cartenz AKBP Bayu Suseno membenarkan KKB Intan Jaya menyerang Polsek Homeyo, Intan Jaya, Papua.

Baca Selengkapnya