Malunya, Skandal Desah di Lion Air Jadi Sorotan Dunia  

Reporter

Minggu, 22 November 2015 20:43 WIB

Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait (tengah), bersama Haris Arthur (kanan), dan Kapten Dwiyanto Ambarhidayat, menjawab pertanyaan wartawan di Kantor Pusat Lion Air, Jakarta, 23 Februari 2015. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ribut soal kasus desahan di kokpit pesawat Lion Air ternyata jadi gunjingan dunia. Banyak media, menulis kasus yang jadi sorotan media di tanah air itu.

Rupa-rupa mereka mengangkat kasus desah di pesawat Lion Air itu, dari berbagai Angle. Situs Daily Mail misalnya, menulis "Pilot banned from flying after, offering divorced Air Hostess as Compesation for a delya on a Flight to Bali." Seluruh seluk beluk sanksi dikupas dalam tulisan ini, termasuk soal pencabutan izin terbang, juga kompensasi si kopilot yang mengaku di balik skandal desahan.
SIMAK: Ribut Lion Air: Terbongkar Rahasia Desahan di Dalam Kokpit

Media Singapura, The Straits Times memberi judul: Indonesia's Lion Air Grounds Pilot For 'offering Flight Attendant as compensation' for delay. Soal kasus desahan di kokpit Lion Air hingga sanksi kepada pilot dirangkum jelas.

Pun juga media Australia, News.com.au, Sabtu 21 November 2014, menuliskan kasus desahan di kokpit memicu penyelidikan internal soal keamanan di maskapai penerbangan murah terbesar Indonesia. "Kopilotnya sudah dilarang terbang," tulis media itu mengutip Direktur Lion Air Edward Sirait.

Media Pakistan, Tribune.pk menulis dengan judul 'Indonesian pilot grounded for 'offering hostess as compensation.' Dibeberkan dalam tulisan itu, bagaimana heboh skandal desahan nafas di pesawat itu bermula dari laporan seorang penumpang bernama Lambertus Maengkom. Disebutkan juga, kopilot juga bercanda menawarkan pramugari janda yang bertugas sebagai permintaan maaf melalui pengeras suara.

Kasus desahan di ruang kokpit Lion Air bermula dari laporan Lambertus Maengkom, penumpang Lion Air JT 990 rute Surabaya-Denpasar. Ia menulis di situs Bandara.web.id, yang melaporkan pelayanan Lion Air ke Dirjen Perhubungan Udara.

Lambertus dalam tulisannya yang diunggah pada 15 November pukul 10.46 itu mengaku resah, karena mendengar pilot pesawat menawarkan pramugari janda lewat pengeras suara (speaker) pesawat. "Apakah itu bagian dari standar prosedur seorang pilot yang menawarkan pramugari berstatus janda kepada penumpang berkali-kali lewat microphone," tulis Lambertus dalam aduannya di website bandara.web.id pada 15 November pukul 10.46 WIB

Seluruh penumpang JT 990 rute penerbangan Surabaya-Denpasar yang terbang pada pukul 21.30 WIB, Sabtu 14 Nobember 2015, seketika terkejut. Mereka saling menatap satu sama lain.

SIMAK: Soal Desahan dan Pramugari Janda, Kopilot Lion Air Diskors

Selain itu, Lambertus juga menulis bahwa saat pesawat lepas landas, dari pengeras suara itu terdengar suara desahan. "Terdengar suara aneh dan mendesah selama penerbangan," tulis Lambertus lagi.

Setibanya di Bandara Ngurah Rai Denpasar, para penumpang yang penasaran pun menunggu di depan pesawat untuk bertemu pilot. "Namun, dia tidak mau bertemu dengan kami. Malah tertawa-tawa, dan mengangkat tangannya seperti menantang, " katanya lagi.

Rabu 18 November 2015 lalu, Lion Air mengumumkan telah menonaktifkan pilot mereka itu dan telah mengelar penyidikan internal. Lion Air juga memasitkan, jika nantinya pilot terbukti melakukan pelanggaran yang diluar prosedur atau di luar kepantasan, maka pihaknya akan memberikan sanksi.

WDA


Baca juga:
Selingkuh Bisnis-Politik Soal Freeport: Begini Nasib Setyo Novanto
Setya Novanto Didesak Mundur: Bila Tak Mau, Ada Ancamannya


Berita terkait

Terbang Perdana Rute Ambon-Langgur, Lion Air Gunakan Boeing 737-800

16 Juni 2022

Terbang Perdana Rute Ambon-Langgur, Lion Air Gunakan Boeing 737-800

Maskapai Lion Air memulai terbang perdana di wilayah Maluku dengan rute

Baca Selengkapnya

Malindo Air Resmi Berganti Nama Batik Air

3 Mei 2022

Malindo Air Resmi Berganti Nama Batik Air

Malindo Air, maskapai regional yang berbasis di Malaysia, mengumumkan secara resmi berganti nama menjadi Batik Air.

Baca Selengkapnya

Thai Lion Air Tambah Frekuensi Terbang Jakarta-Bangkok, Tiket Rp 1,4 Juta

19 April 2022

Thai Lion Air Tambah Frekuensi Terbang Jakarta-Bangkok, Tiket Rp 1,4 Juta

Thai Lion Air menambah frekuensi terbang Jakarta-Bangkok menjadi tiga kali 3 kali seminggu, mulai 1 Mei 2022

Baca Selengkapnya

Penumpang Sepi, Wings Air Belum akan Terbang ke Aceh

2 Juni 2020

Penumpang Sepi, Wings Air Belum akan Terbang ke Aceh

Maskapai berjadwal Wings Air dipastikan tetap menunda penerbangan ke sejumlah bandar udara di Provinsi Aceh.

Baca Selengkapnya

Lion Air Kembali Terbang Hari Ini, Ada Syarat Bagi Penumpang

1 Juni 2020

Lion Air Kembali Terbang Hari Ini, Ada Syarat Bagi Penumpang

Maskapai Lion Air akan kembali beroperasi pada hari ini.

Baca Selengkapnya

Ada Larangan Mudik, Lion Air Belum Pangkas Frekuensi Penerbangan

30 Maret 2020

Ada Larangan Mudik, Lion Air Belum Pangkas Frekuensi Penerbangan

Lion Air belum mengubah frekuensi penerbangan selama mudik lebaran 2020.

Baca Selengkapnya

Batik Air Buka Penerbangan Langsung ke Cina Dua Kali Sepekan

17 November 2019

Batik Air Buka Penerbangan Langsung ke Cina Dua Kali Sepekan

Batik Air, anak usaha Lion Air Group, melakukan ekspansi rute ke Cina dengan membuka penerbangan langsung Nanning-Jakarta

Baca Selengkapnya

Mendag AS Janji Boeing Datang ke Indonesia Terkait Lion Air

7 November 2019

Mendag AS Janji Boeing Datang ke Indonesia Terkait Lion Air

Boeing akan datang ke Indonesia terkait kecelakaan Lion Air.

Baca Selengkapnya

Lion Air Nyaris Gagal Mendarat di Tarakan

3 November 2019

Lion Air Nyaris Gagal Mendarat di Tarakan

Dua pesawat Lion Air sempat berputar-putar sebelum mendarat akibat cuaca buruk.

Baca Selengkapnya

Benarkan Rencana IPO, Lion Air: Target Dana Cukup Besar

9 Oktober 2019

Benarkan Rencana IPO, Lion Air: Target Dana Cukup Besar

Lion Air Group membenarkan kabar rencana penawaran saham ke publik atau initial public offering (IPO) dalam waktu dekat.

Baca Selengkapnya