TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan para peternak kecil mengalami kesulitan mendapatkan pakan ternak. Kementerian Pertanian menolak membongkar 100 ribu ton jagung impor di pelabuhan.
"Peternak petelur itu kan peternak kecil, beda dengan peternak ayam boiler ada yang gede. Mereka sekarang kesulitan dapat jagung," kata Darmin di kantornya, Rabu malam, 11 November 2015.
Dalam sebuah rapat pekan lalu, ujar Darmin, diputuskan agar jagung impor yang masih tertahan di pelabuhan dibongkar. Tapi Kementerian Pertanian tidak melaksanakannya. "Peternak mengatakan mereka sudah kesulitan."
Sebenarnya, Darmin menjelaskan, jagung impor tersebut bukan milik peternak petelur. Namun kepunyaan peternak ayam boiler. Lantaran tertahan, mereka akhirnya membeli pakan ternak lokal. "Peternak kecil lokal tidak sanggup bersaing."
Direktur Perum Bulog Djarot Kusumayakti mengatakan tertahannya jagung impor membuat stok pakan ternak secara nasional berkurang. "Masih ada kapal-kapal yang tertahan di pelabuhan. Itu saya kira harus impor," katanya.
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
2 hari lalu
Menko Airlangga Bicara Ekonomi RI hingga Hasil Pemilu di Hadapan Pebisnis Inggris
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bicara perkembangan ekonomi terkini, perkembangan politik domestik dan keberlanjutan kebijakan pasca Pemilu 2024.