Impor BBM Premium Pertamina Bertahap Turun 30 Persen

Reporter

Editor

Saroh mutaya

Jumat, 30 Oktober 2015 10:07 WIB

Papan harga BBM bersubsidi dipasang di halaman SPBU Cikini, Jakarta (26/04). Pemasangan ini terkait rencana pemerintah menaikkan harga premium mobil pribadi menjadi Rp 6500/liter mulai awal bulan Mei 2013. TEMPO/Dasril Roszandi

TEMPO.CO, Jakarta - Impor BBM Premium Pertamina secara bertahap akan turun 30 persen mulai November tahun ini sejalan dengan beroperasinya kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI) di Tuban serta unit RFCC (Residual Fluid Catalytic Cracking) Cilacap.

"Dari kedua unit tersebut, Pertamina berpotensi mendapatkan tambahan produksi Premium hingga 91 ribu barel per hari, masing-masing 61 ribu barel per hari dari TPPI Tuban dan 30 ribu barel per hari dari RFCC Cilacap," kata Vice President Corporate Communication Pertamina Wianda Pusponegoro saat bertemu dengan Energy and Mining Editor Society (E2S) di Jakarta, Kamis, 29 Oktober 2015.

Wianda mengatakan, per 30 September 2015, RFCC Cilacap mulai mengeluarkan tes perdana produk gasoline. Dengan beroperasinya RFCC Cilacap tersebut, impor Premium akan berkurang sekitar 30 ribu barel per hari atau setara dengan 10 persen dari total impor.

Untuk kilang TPPI Tuban, Wianda mengungkapkan, dalam waktu dekat, akan diresmikan pengoperasiannya setelah Pertamina mengambil alih operasi TPPI per 1 Oktober 2015. Kilang tersebut menghasilkan 61 ribu barel per hari Premium sehinggga secara signifikan mengurangi 20 persen impor.

Dengan beroperasinya dua unit kilang tersebut, total potensi pengurangan impor Premium Pertamina menjadi 91 ribu barel per hari atau sekitar 30 persen dari toral impor Premium nasional.

Konsumsi Premium nasional saat ini berada di kisaran 29,5 juta kiloliter. Dari angka ini, sekitar 17,1 juta KL per tahun atau 9 juta barel per bulan diperoleh dari impor.

"Pengoperasian kedua kilang tersebut merupakan langkah terobosan Pertamina guna mengurangi impor Premium," ujarnya.

Wianda juga mengungkapkan bahwa penghematan dari penurunan impor Premium itu mencapai US$ 1,99 miliar per tahun. Nilai tersebut dengan asumsi harga indeks pasar gasoline sekitar US$ 60 per barel.

ANTARA

Berita terkait

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

4 jam lalu

Terkini Bisnis: Ikappi Respons Isu Pembatasan Operasional Warung Madura, Tips Hindari Denda Barang Impor

Ikappi merespons ramainya isu Kementerian Koperasi dan UKM membatasi jam operasional warung kelontong atau warung madura.

Baca Selengkapnya

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

8 jam lalu

Bea Masuk Barang Impor Disoal, YLKI juga Mendapat Aduan

Bea Cukai sedang disorot karena kasus bea masuk impor yang mahal. Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) mengungkapkan ada sejumlah aduan serupa.

Baca Selengkapnya

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

2 hari lalu

Viral Berbagai Kasus Denda Bea Masuk Barang Impor, Sri Mulyani Instruksikan Ini ke Bos Bea Cukai

Sri Mulyani merespons soal berbagai kasus pengenaan denda bea masuk barang impor yang bernilai jumbo dan ramai diperbincangkan belakangan ini.

Baca Selengkapnya

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

2 hari lalu

Bea Cukai Beri Tips Terhindar dari Denda Bawa Barang Belanja dari Luar Negeri

Bea Cukai memberi tips agar tak terkena sanksi denda saat bawa barang belanja dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

3 hari lalu

Laporan Dugaan Korupsi Impor Emas oleh Eko Darmanto Masih Ditindaklanjuti Dumas KPK

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri, mengatakan laporan yang disampaikan bekas Kepala Bea Cukai Yogyakarta, Eko Darmanto, masih ditindaklanjuti.

Baca Selengkapnya

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

4 hari lalu

Viral Kasus Bea Masuk Rp 31 Juta Satu Sepatu, Dirjen Bea Cukai: Itu Termasuk Denda Rp 24 Juta

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Askolani mengatakan kasus pengenaan bea masuk Rp 31 juta untuk satu sepatu sudah sesuai aturan.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

4 hari lalu

Mendag Zulkifli Hasan Sebut Neraca Perdagangan Indonesia Surplus US$ 4,47 Miliar, Impor Barang Modal Laptop Anjlok

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan klaim neraca perdaganga Indonesia alami surplus, ada beberapa komoditas yang surplus dan ada beberapa yang defisit.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

5 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

6 hari lalu

Kemenkeu Antisipasi Dampak Penguatan Dolar terhadap Neraca Perdagangan

Kementerian Keuangan antisipasi dampak penguatan dolar terhadap neraca perdagangan Indonesia.

Baca Selengkapnya

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

7 hari lalu

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Pengusaha Minta Pemerintah Perluas Pemberian Insentif

Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia atau Apindo Shinta Kamdani menilai melemahnya nilai tukar rupiah berdampak pada penurunan confidence ekspansi usaha di sektor manufaktur nasional.

Baca Selengkapnya