Menteri Perdagangan, Thomas Lembong berjalan didalam pasar saat melakukan pengecekan harga bahan pokok di Pasar Induk Kramat Jati,Jakarta, 18 Agustus 2015. Kunjungan tersebut sekaligus untuk memperingati perayaan hari kemerdekaan Republik Indonesia bersama pedagang. TEMPO/Wisnu Agung Prasetyo
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik baru merilis data ekspor komulatif hingga kuartal ketiga yang hanya US$ 115,07 miliar, jauh dari target yang ditetapkan Kementerian Perdagangan tahun ini yakni US$ 192,5 miliar. Belum lagi target meningkatkan ekspor 300 persen dalam lima tahun yang digagas pendahulunya, Rachmat Gobel saat baru dilantik sebagai menteri perdagangan awal 2015 lalu.
Bagaimana tanggapan Menteri Perdagangan Thomas Trikasih Lembong? " Untuk naik 300 persen dalam lima tahun berarti harus naik 60 persen per tahun. Kayanya ini udah nggak nyambung," ujarnya di sela kunjungan ke Pasar Santa, Jakarta, Jumat 16 Oktober 2015.
Menurut pria yang akrab disapa Tom Lembong ini, penurunan volume perdagangan, baik dari sisi ekspor dan impor bukan hanya terjadi di Indonesia. " Ini tren global," katanya.
Menurut Lembong, Indonesia harus realistis. "Saya mendapat masukan yang sangat baik dari Komisi 6 DPR, intinya jangan muluk, bombastis, kita kerjakan saja yang nyata," tuturnya.
Lalu apakah Tom Lembong akan merevisi target ekspor? "Kelihatannya begitu, tapi ini belum final," katanya. Sebab, saat ini menurutnya masih terlalu banyak ketidakpastian, seperti kondisi Cina dan Amerika yang tentunya berpengaruh pada kondisi ekonomi di dalam negeri.
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
11 hari lalu
Kementerian Perdagangan Sebut Sektor Penjualan Online Terbanyak Mendapat Keluhan dari Konsumen
Kementerian Perdagangan menyebut sektor penjualan online paling banyak dilaporkan keluhan konsumen lantaran banyak penipuan. Selain itu, Kemendag telah menutup setidaknya 223 akun yang diindikasi sebagai penipu.