TEMPO Interaktif, Jakarta:Pemerintah Jepang mengisyaratkan akan menaikkan suku bunga utang-utang pemerintah Indonesia. Peringatan itu telah disampaikan pemerintah Negeri Sakura itu kepada Badan Perencanaan Pembangunan Nasional. "Baru saja saya terima suratnya hari ini (kemarin)," kata Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Paskah Suzetta di Jakarta kemarin.Selain berencana menaikkan suku bunga, Paskah mengungkapkan, Jepang meminta kenaikan dana pendamping dari saat ini 15 persen menjadi 25 persen. Dana pendamping merupakan dana yang harus disiapkan Indonesia untuk proyek tertentu sebagai sumber pembiayaan bersama dana pinjaman. Menurut dia, rencana pemerintah Jepang itu terkait dengan isu bahwa kondisi perekonomian Indonesia sudah membaik. "Ini yang harus kita sampaikan bahwa perekonomian Indonesia belum running sepenuhnya. Kita masih merangkak," ujarnya.Terkait dengan hal itu, rencananya Paskah akan bertemu dengan sejumlah ekonom asal Jepang pada Rabu (22/12) atau Kamis (23/12). Dalam kesempatan itu, Paskah mengusulkan pengurangan stok utang secara bertahap tiap tahun, terutama utang dalam negeri. Untuk itu, negosiasi dengan para kreditor harus dilakukan. "Ini akan dilakukan secara hati-hati. Jangan sampai merugikan investasi dan menimbulkan ketidakpastian."Usulan itu akan disampaikan kepada Menko Perekonomian dan Menteri Keuangan. Utang di dalam negeri, ia mencontohkan, seperti rekapitalisasi perbankan sudah direpro sampai 2009. retno sulistyowati